Surabaya –
Makam Peneleh merupakan salah satu situs cagar Kearifan Lokal Dunia yang telah ditetapkan Dari Pemkot Surabaya. Makam ini resmi beroperasi Ke 1 Desember 1847 Bersama luas kompleks pemakaman Disekitar 6,5 hektare. Pemakaman ini tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir Untuk kaum Eropa, tetapi juga Komunitas Jawa.
Makam Eropa Peneleh menampung Disekitar 33.000 jenazah, termasuk yang hanya tersisa abunya saja Sesudah dikremasi. Warga yang dimakamkan Hingga sini bukan Di kalangan pejabat, tetapi warga-warga Eropa Ke umumnya. Dahulu kala, Surabaya menjadi tempat yang dihuni berbagai etnis, termasuk Tionghoa, Arab, hingga Eropa.
Sejarawan Begandring Soerabaia Kuncarsono Prasetyo membenarkan bahwa makam Peneleh tidak hanya menjadi tempat persemayaman terakhir pahlawan Eropa saja, tetapi juga pemakaman umum warga Eropa Ke masanya. Malahan, ada beberapa orang Jawa yang turut dimakamkan disana.
“Kalau dipresentasikan Disekitar 90 persen orang Eropa, 10 persen orang Jawa. Dari Sebab Itu nggak hanya Belanda, juga ada orang-orang non eropa yang Memiliki privilege. Ada orang Jawa juga, orang China sampai warga Jepang pun ada,” kata Kuncar kepada detikJatim, Kamis, (7/11/2024).
“Pemakaman terakhir 1964, yang dimakamkan Hingga sana juga ada warga sipil. Biasanya orang Jawa yang menikah Bersama orang Belanda, atau punya kedudukan pemerintahan itu disemayamkan Hingga sana,” sambungnya.
Kuncar menambahkan makam yang berlokasi Hingga Jalan Makam Peneleh, Kecamatan Genteng Surabaya itu bukan hanya menjadi tempat semayam para Pahlawan, tetapi banyak pula warga biasa.
“Nggak-nggak (bukan hanya pahlawan), ya warga biasa. Kita dulu kan ada juga warga Tionghoa, Arab dan Eropa Hingga sini (Surabaya). Profesinya macam-macam, ada peneliti, misionaris, agama, ada pengusaha. Ada juga anak-anak, perempuan, umum lah, orang Eropa Ke umumnya,” jelas Kuncar.
Makam Peneleh Surabaya (Foto: Firtian Ramadhani)
|
Makam Peneleh telah resmi ditetapkan sebagai situs cagar Kearifan Lokal Dunia. Supaya Berencana ada perlakuan khusus, terlebih Ke tahun 2024 ada kerjasama Bersama pemerintahan Belanda Sebagai melakukan pemugaran bersama.
“Ini diinisiasi Begandring Soerabaia bersama Pemerintah Kota Surabaya bertujuan Sebagai konservasi makam. Juga menjalin kerjasama Bersama pemerintahan Belanda Mutakhir saja tahun 2024,” jelasnya.
“Ya, makam peneleh Lantaran tempat bersejarah boleh dikunjungi Dari siapapun, cuman sesuai Bersama jam kerja pukul 8.00-16.00 WIB. Hingga sana juga ada orang-orang Pemerintah Kota Lantaran sudah masuk Di asetnya Pemkot Hingga sana,” tandasnya.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Tak Hanya Orang Eropa Saja, Warga Jawa Juga Disemayamkan Hingga Makam Peneleh