Bandung –
Wayang golek, salah satu warisan Kearifan Lokal Dunia tradisional Indonesia, masih eksis Di Di zaman modern. Generasi muda pun turut ambil Dibagian Di melestarikannya. Salah satu sosok inspiratif adalah Diynan Prayuga Sutisna, dalang muda berusia 20 tahun, yang telah memulai kariernya Sebelum duduk Di bangku kelas 6 SD.
Meski bukan berasal Di keluarga keturunan dalang, Diynan lahir Di lingkungan Karyaseni. Sang ayah adalah seorang Manajer kecapi yang sering mengiringi dalang kenamaan Jawa Barat, Adhi Kothea Kosasih Sunarya.
Ketertarikan Diynan Pada wayang golek berawal Pada ia Menyaksikan pertunjukan dalang legendaris, Asep Sunandar Sunarya, ketika masih kelas 5 SD. Sebelum Pada itu, ia jatuh cinta Di dunia pewayangan.
“Sebelumnya Memiliki Regu wayang sendiri, Disekitar 2-3 tahun, Diynan masih ikut menjadi Dibagian Di pujaran atau putra ajaran Di Putu Giru Harja 2 bersama guru Diynan sendiri, Adhi Konthea,” jelas Diynan kepada Regu detikJabar, belum lama ini.
Di tahun 2019, Diynan memutuskan Sebagai mendirikan grup wayang sendiri, Dangiang Giri Mustika. Keputusan ini didukung penuh Dari sang ayah, yang yakin bahwa Diynan mampu mandiri. Inspirasi nama grupnya pun berasal Di diskusi keluarga.
“Diynan pengen punya grup sendiri dan dikelola sendiri. Motivasinya banyak Hingga dalang Pujaran, murid- murid Abah Asep dan lainnya itu udah punya nama sendiri, dan Diynan juga bisa gitu,” ujar Diynan.
Pemilihan nama Dangiang Giri Mustika juga Memiliki arti yang mendalam. Nama tersebut merupakan hasil diskusi bersama sang Ayah dan tentunya membawa harapan. Dangiang sendiri berarti “kewibawaan” atau daya tarik. Nama tersebut dinilai cocok Sebagai sebuah grup wayang golek.
Lanjutnya, Giri yang Memiliki arti gunung. Ia dan ayahnya menganggap grup wayang golek identik Di Giri, sama halnya Di Giri Harja, Supaya dipilihlah nama tersebut. Di Pada Yang Sama, kata Mustika Memiliki makna seperti Produk yang Memiliki kekuatan spiritual dan kuat.
“Dari Sebab Itu ya kalau Sebagai nama Di ibaratkan satu gunung Mustika yang Memiliki daya tarik,” kata Diynan.
Kini, Dangiang Giri Mustika masih Di tahap merintis. Sudah berdiri Disekitar 5 tahun, grup ini Memiliki kurang lebih 20 anggota (tetap dan tidak tetap). Anggota grup merupakan hasil kolaborasi Di grup sang Ayah, Surya Kencana Tunggal.
Berbagai kesulitan ia hadapi Pada membangun grup ini, salah satunya adalah kesulitan menaikkan nama Di grup itu sendiri. Diynan menilai, banyak sekali grup wayang golek yang sudah terkenal, Supaya daya saingnya cukup tinggi.
“Kesulitannya tentu menaikkan nama bendera sendiri. Di era sekarang susah, Lantaran masuknya Hingga kalangan anak muda dan banyak yang lebih bagus Di diynan, daya saing lah,” ucap Diynan.
Tetapi, berkat Dukungan orang terdekat, Diynan tetap bertekad Sebagai terus Membuat grup miliknya. “Waktu dulu Diynan sama Ayah ngobrol, ga Bisa Jadi Diynan ngikut Ayah terus, akhirnya disuruh bikin grup sendiri. Diynan bicara Hingga Regu Ayah yang nantinya Dari Sebab Itu Regu Diynan juga. Responnya bagus, dan alhamdulillah keluarga sangat mendukung,” jelas Diynan.
Meski sudah menekuni dunia wayang dan dalang lebih Di 5 tahun, Diynan menyampaikan ia masih terus belajar. Salah satu kesulitan yang Diynan hadapi adalah membuat penonton dapat memahami Di jelas cerita yang ia sampaikan.
“Kalau sampai lancar banget itu tidak ada patokan harus berapa tahun. Sampai tua juga masih Disorot belajar, walaupun udah lama masih harus terus belajar ” ujar Diynan.
Kini, Ia fokus menjadi dalang Untuk grupnya sendiri, membawa nama Dangiang Giri Mustika. Tetapi tidak menutup kemungkinan jika ia diminta Sebagai berkolaborasi bersama grup wayang golek lain.
(iqk/iqk)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Semangat Dalang Muda Diynan dan Misi Lestarikan Wayang Golek