Boyolali –
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Area X Jateng-DIY, telah selesai melakukan kajian Pada temuan Objek Diduga Cagar Kekayaan Budaya Dunia (ODCG) Di Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. BPK X pun Memberi sejumlah rekomendasi Sebagai ditindaklanjuti.
“Hasilnya sesuai rekomendasi kami Ke dinas (Dinas Belajar dan Kebudayaan Boyolali) kemarin,” kata Pamong Kekayaan Budaya Dunia Ahli Muda BPK Area X, Wardiyah, kepada detikJateng Senin (23/12/2024).
Di Pada Yang Sama, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Belajar dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Eko Sumardiyanto, membenarkan pihaknya telah Memperoleh hasil kajian BPK X Pada temuan ODCB Di Desa Ringinlarik itu. Temuan bebatuan candi tersebut merupakan ODCB yang harus dilestarikan.
Eko menyebut BPK X Memberi sejumlah rekomendasi. Pertama, meminta Disdikbud Boyolali melakukan pencatatan sebagai ODCB Kabupaten Boyolali. Lalu merekomendasikan Sebagai dilakukan penyelamatan Ke lokasi yang lebih aman.
“Direkomendasikan juga dilakukan Pendalaman Didalam Detail Pada temuan lainnya yang diduga masih terpendam Di Di tanah menggunakan alat Ground Penetrating Radar (GPR). Serta dilakukan kajian Didalam Detail tentang korelasi antar ODCB serta ODCB Didalam lingkungannya,” jelas Eko.
Sebagai informasi, Di awal Oktober 2024 lalu, Skuat Di BPK Area X telah turun dan mengecek temuan ODCB Di Dukuh Tawangsari dan Dukuh Mogol Kulon, Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk. Di pengecekan tersebut, BPK mencatat ada sembilan temuan.
Terdiri, temuan Di kebun Di pekarangan Tempattinggal Yoto Kirman. Yakni Yoni terbuat Di batu andesit. Memiliki panjang 62 cm; lebar 54cm dan tinggi 48 cm. Lalu Fragmen arca Dibagian kaki, berbahan batu andesit, berukuran panjang 27,5 cm; lebar 21 cm dan tinggi 6 cm.
Lalu ditemukan pula komponen batu candi Di batu andesit, Ditengah berupa batu suduh dan beberapa batu isian. Juga ada kemuncak berbahan batu andesit Didalam panjang 29,5 cm; lebar 29,5cm; dan tinggi 36 cm. Ditemukan pula 6 pipa terakota terbuat Di gerabah atau tanah liat. Di lokasi itu juga ditemukan struktur pagar berbahan batu padas. Didalam warga Disekitar, kawasan itu dikenal dan biasa disebut candi.
Lanjutnya, Di sebuah ladang warga Di sebelah barat Dukuh Tawangsari ditemukan empat batu kentheng Di batu andesit Didalam ukuran bervariasi. Lalu Di areal ladang Area Dukuh Mogol Kulon, ditemukan fragmen arca tokoh yang terbuat Di batu ansedit, berukuran panjang 47 cm; Lebar 26 cm; dan tinggi 27cm. Juga ditemukan sebaran batu bertakik Didalam ukuran bervariasi yang merupakan komponen batu candi.
Didalam temuan Di tiga lokasi itu, Area tersebut dimungkinkan Di masa lalu merupakan Area perkampungan yang cukup padat penduduk. Hal ini Sebab ada sebaran temuan yang cukup banyak, yang secara administrasi sekarang ini masuk Di satu Area Desa Ringinlarik.
Temuan tersebut diperkirakan masuk Di periode klasik Hindu-Buddha.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: BPK Jateng Berikan 4 Rekomendasi Temuan Batuan Candi Di Ringinlarik Boyolali