Solo –
Tembang merupakan lagu Didalam irama khas Jawa. Di Kelompok Jawa, lagu biasa disebut Didalam tembang. Adapun salah satu tembang yang populer adalah tembang macapat.
Tembang macapat terdiri Di 11 jenis Didalam makna dan filosofinya masing-masing. Tembang ini biasa dibawakan Ke Kegiatan-Kegiatan tertentu Dari Kelompok Jawa.
Lalu, apakah itu tembang macapat? Dan apa saja jenisnya? Berikut informasi lengkap mengenai tembang macapat yang dikutip Di Bacaan berjudul Macapat: Tembang Jawa Indah dan Kaya Makna Dari Zahra Haidar.
Pengertian Tembang Macapat
Tembang macapat merupakan puisi tradisional Di bahasa Jawa yang tersusun Didalam aturan tertentu. Tembang macapat ditulis Didalam aturan Di jumlah baris, jumlah suku kata, ataupun bunyi sajak akhir tiap baris yang disebut Didalam guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan.
Di masa lampau, tembang macapat dinyanyikan tanpa iringan apapun. Tembang macapat dibacakan Didalam mengutamakan makna yang terkandung Di syairnya. Seiring perkembangan zaman, tembang macapat dinyanyikan Didalam iringan Bunyi tradisional seperti gamelan.
Tembang macapat berisikan nasihat yang disampaikan Didalam bijak. Amanat dan pelajaran berharga banyak terkandung Ke dalamnya. Dahulunya, tembang macapat digunakan Dari para orangtua sebagai sarana Sebagai menasihati anak-anak mereka supaya mengerti makna atau arti suatu kehidupan. Beberapa ajaran seperti ajaran agama, dan nilai moral Di leluhur dapat diterima Didalam mudah Lantaran disampaikan Di bentuk rangkaian kata yang tersusun Didalam indah.
Jenis dan Contoh Tembang Macapat
Tembang macapat menggambarkan tahapan kehidupan manusia mulai Di kelahiran, masa kanak-kanak, dewasa, hingga meninggal dunia. Tahapan kehidupan manusia tersebut terangkai indah Di untaian syair yang disuguhkan Ke tiap jenis tembang macapat. Berikut jenis-jenis tembang macapat.
1. Maskumambang
Maskumambang menceritakan tentang tahapan pertama perjalanan hidup manusia. Maskumambang berasal Di dua kata, yakni mas dan kumambang yang berarti emas yang terapung. Maskumambang merupakan sebuah lambang anak yang masih Di kandungan disaat ruh Mutakhir ditiupkan Di rahim seorang ibu. Hal tersebut Menunjukkan bahwa manusia sejatinya memang tidak berdaya dan harus selalu berserah diri Di Tuhan. Tembang macapat jenis ini banyak terkandung nasihat agar selalu berbakti kepada orangtua.
Contoh Tembang Maskumambang
Dhuh anak mas sira wajib angurmati,
marang yayah rena,
aja pisan kumawani,
anyenyamah gawe susah.
Makna: tembang tersebut berisi pesan kepada anak-anak agar selalu menghormati orang tua. Jangan sampai seorang anak berani menentang atau membantah orang tua Lantaran Berencana berakibat buruk Di diri anak sendiri.
2. Mijil
Tembang mijil bermakna anak manusia yang telah terlahir Ke dunia. Di Pada itu, anak Di keadaan yang tidak berdaya Agar membutuhkan kasih sayang orang tua. Lantaran sebab itulah, manusia harus senantiasa bertakwa kepada Tuhan dan berbakti kepada orang tua. Tembang ini berkisah tentang welas asih (belas kasih), pengharapan, ketabahan, dan cinta. Tembang macapat jenis ini banyak digunakan sebagai media pemberi nasihat dan ajaran Sebagai manusia agar selalu tabah Di menjalani kehidupan Ke dunia.
Contoh Tembang Mijil
Poma kaki padha dipuneling,
ing pitutur ingong,
sira uga satriya arane,
kudu anteng jatmika ing budi,
ruruh sarta wasis,
Samubarangipun.
Adapun terjemahan tembang mijil Ke atas adalah:
cucuku ingatlah/perhatikanlah
Berencana nasihatku/petunjukku
kalian juga seorang kesatria
harus Damai dan santun Di perbuatan
rendah hati serta cekatan/pintar
Di semua hal
3. Sinom
Sinom Memperoleh arti daun yang masih muda. Tembang macapat sinom mengisahkan masa muda yang indah serta penuh harapan dan angan-angan. Tembang ini menggambarkan arti pentingnya masa muda yang Memperoleh semangat dan tenaga yang cukup kuat. Tugas penting para pemuda juga ada Di tembang ini yakni Sebagai menunut, imu guna menjadi bekal kehidupan dan berkarya. Pemuda digambarkan Di tembang ini sebagai seseorang Didalam gagah perkasa, sakti, dan bijaksana.
Contoh Tembang Sinom
Nuladha laku utama,
tumraping wong tanah Jawi,
wong agung ing Ngeksiganda,
panembahan Senapati,
kepati amarsudi,
sudane hawa lan nepsu,
pinesu tapa brata,
tanapi ing siyang ratri,
amemangun karyenak tyas ing sasama.
Berikut makna lagunya:
Contohlah perilaku utama,
Untuk kalangan orang Jawa (Nusantara),
penguasa Di Ngeksiganda (Mataram),
panembahan Senopati,
yang selalu tekun,
Memangkas hawa nafsu,
Didalam jalan prihatin (bertapa),
baik siang maupun malam,
selalu berkarya membuat tenteram Untuk sesama.
4. Kinanti
Kinanti berasal Di kata kanthi atau juga yang disebut Didalam tuntun yang berarti bimbingan. Tembang ini berkisah tentang seorang anak yang masih membutuhkan bimbingan dan tuntunan Ke jalan yang benar. Tuntunan dapat berupa norma agama, adat istiadat, serta bimbingan Di guru dan orangtua guna meraih Kesenangan dan keselamatan Di hidup.
Contoh Tembang Kinanti
Mangka kanthining tumuwuh,
salami mung awas eling,
eling lukitaning alam,
dadi wiryaning dumadi,
supadi nir ing sangsaya,
yeku pangreksaning urip.
Makna lagunya:
Sebagai bekal orang hidup,
selamanya harus waspada dan ingat,
harus selalu berhati-hati,
ingat kepada petunjuk kehidupan,
supaya terhindar Di kesengsaraan,
begitulah cara menjalani kehidupan,
5. Asmarandana
Asmarandana berasal Di kata asmara dan dahana yang berarti api dan asmara. Tembang ini berkisah tentang perjalanan hidup manusia yang berada Di tahap memadu kasih Didalam pasangan hidupnya. Tembang ini juga mengisahkan cinta Di alam semesta dan cinta kepada Tuhan. Tembang asmarandana menggambarkan perasaan hati yang Senang atau gundah gulana dan sedih Lantaran cinta.
Contoh Tembang Asmarandana
Gegaraning wong akrami,
dudu bandha dudu rupa,
amung ati pawitané,
luput pisan kena pisan
yen ta gampang luwih gampang,
yen angèl angèl kalangkung,
tan kena tinumbas arta.
Makna:
Modal Di pernikahan
Bukan harta atau rupa
Hanya hati modal utamanya
Sekali Karena Itu, Karena Itu selamanya
Jika mudah, Lebih gampang
Jika sulit, sulitnya bukan main
Tak bisa ditebus Didalam harta
6. Gambuh
Gambuh berarti jodoh atau cocok. Kecocokan antar dua insan itulah yang Berencana menjadi bekal mengarungi hidup agar berjalan beriringan dan sejalan. Tembang gambuh bercerita tentang seseorang yang telah bertemu Didalam pasangan hidupnya. Tembang ini melambangkan keselarasan dan sikap yang bijaksana. Bijaksana disini berarti menempatkan sesuatu sesuai Di tempatnya. Gambuh juga mengandung makna seperti rasa persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan.
Contoh Tembang Gambuh
Aja nganti kabanjur,
Produk Internasional polah ingkang nora jujur,
yen kebanjur sayekti kojur tan becik,
becik ngupayaa iku,
pitutur ingkang sayektos.
Makna:
Jangan sampai terlanjur,
bertingkah polah yang tidak jujur,
jika telanjur tentu Berencana celaka dan tidak baik,
lebih baik berusahalah,
ikuti ajaran yang sejati.
7. Dhandhanggula
Tembang ini Memperoleh makna berharap kepada sesuatu yang manis atau mengharapkan sesuatu yang indah. Angan-angan yang indah biasanya tercapai Melewati perjuangan dan pengorbanan. Tembang ini cocok Sebagai menggambarkan perasaan gembira, indah, Kesenangan, dan cinta.
Contoh Tembang Dhandhanggula
Nanging yen sira ngguguru kaki,
amiliha manungsa kang nyata,
ingkang becik martabate,
sarta kang wruh ing kukum,
kang ngibadah lan kang ngirangi,
sukur Dari wong tapa,
ingkang wus amungkul,
tan mikir pawewehing liyan,
iku pantes sira guronana kaki,
sartane kawruhana.
Makna lagu:
Jika engkau berguru, Nak,
pilihlah guru yang sebenarnya,
yang baik martabatnya,
memahami hukum,
dan rajin beribadah,
syukur-syukur jika menemukan pertapa,
yang sudah mumpuni,
tanpa mengharapkan imbalan,
dialah yang pantas kau jadikan guru,
serta menimba pengetahuan.
8. Durma
Tembang durma digunakan Di penggambaran sifat amarah, berontak, dan nafsu Sebagai berperang. Tembang ini Menunjukkan watak manusia yang sombong, angkuh, sertakah, dan suka mengumbar hawa nafsu. Di Kepuasan seperti itu, manusia terkadang lupa Berencana tata krama dan etika. Tembang jenis ini menyampaikan nasihat agar tetap berhati-hati Di meniti kehidupan.
Contoh Tembang Durma
Dipunsami hambanting sariranira,
cecegah dhahar guling,
darapon sudaa,
napsu kang ngambra-ambra,
rerema hing tyasireki,
dadi sabarang,
karsanira lestari.
Makna:
Hendaklah kalian menahan diri,
Memangkas makan dan tidur,
agar berkurang,
nafsu yang tidak keruan,
tenangkan hati kalian,
Karena Itu segalanya,
agar lestari.
9. Pangkur
Tembang ini menggambarkan sosok manusia yang sudah tua dan Merasakan kelemahan Di fisik. Badannya sudah mulai melemah dan tidak sekuat Pada masih muda. Di masa ini orang Berencana lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Tembang pangkur disampaikan Didalam kata yang bijak dan mudah diterima Lantaran nasihatnya berisi larangan Sebagai menjauhi berbagai hawa nafsu.
Contoh Tembang Pangkur
Jinejer ing Wedhatama,
Mrih tan kemba kembenganing pambudi,
mangka nadyan tuwa pikun,
yen tan mikani rasa,
yekti sepi asepa lir sepah samun,
samangsane pakumpulan,
gonyak-ganyuk nglelingsemi.
Makna:
Tersaji Di Serat Wedhatama,
agar jangan miskin budi pekerti,
padahal Kendati tua dan pikun,
jika tak memahami rasa,
tentu sangat kosong dan hambar seperti ampas buangan,
ketika berada Di pergaulan,
terlihat bodoh memalukan.
10. Megatruh
Megatruh berasal Di dua kata yakni megat yang artinya pisah dan ruh yang artinya nyawa. Makna yang terkandung Di tembang ini ialah manusia yang Merasakan fase kematian. Tembang ini berisi nasihat agar tiap orang Merencanakan diri Ke alam baka yang abadi. Tembang ini menyiratkan rasa penyesalan, duka cita, atau kesedihan.
Contoh Tembang Megatruh
Sigra milir sang gèthèk sinangga bajul,
kawan dasa kang njagèni,
ing ngarsa miwah ing pungkur,
tanapi ing kanan kéring,
sang gèthèk lampahnya alon.
Makna:
Mengalirlah segera sang rakit ditopang buaya,
empat puluh penjaganya,
Ke Didepan juga Ke Dibelakang,
taklupa pula Ke kanan kiri,
sang rakit pun berjalan pelan.
11. Pocung
Tembang ini melambangkan akhir Di kehidupan manusia yang ditafsirkan sebagai orang meninggal yang sudah berada Ke alam kubur. Di fase itu, manusia Berencana kembali Ke Sang Pencipta Sebagai mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya Pada ini dunia. Tembang ini berisikan hal-hal yang lucu dan tebak-tebakan yang menghibur hati. Meski bersifat jenaka, tembang ini berisi nasihat bijak Sebagai menyelaraskan kehidupan Di manusia, alam, lingkungan, dan Tuhan.
Contoh Tembang Pucung
Ngelmu iku kalakone kanthi laku,
lekase lawan kas,
tegese kas nyantosani,
setya budya pangekese dur angkara.
Makna:
Ilmu itu dapat diraih Melewati proses,
dimulai Didalam kemauan,
maksudnya kemauan yang sungguh-sungguh,
taat Di kesucian hati menjadi penakluk keangkaraan.
Demikian informasi lengkap mengenai tembang macapat. Semoga bermanfaat, ya.
Artikel ini ditulis Dari Novyana peserta Langkah Magang Bersertifikat Kampus Merdeka Ke detikcom.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Apa Itu Tembang Macapat? Ini Pengertian, Jenis, dan Contohnya