Bali –
Detikers yang berdomisili atau sering Berwisata Hingga Bali tentu sudah tak Asing soal banyaknya anjing Hingga Pulau Dewata. Hewan ini Malahan juga berkeliaran Hingga jalanan. Lantas, mengapa Pertumbuhan anjing begitu banyak Hingga Bali?
Besarnya Pertumbuhan anjing Hingga Bali tidak terlepas Di Kebiasaan yang dimiliki Dari umat Hindu. Umat Hindu Bali mempunyai hari Tumpek Markas yang dirayakan setiap 210 hari. Tumpek Markas dirayakan sebagai wujud rasa kasih sayang dan penghormatan Pada hewan peliharaan dan ternak.
Hingga Di Itu, umat Hindu juga menghormati Keadaan semua makhluk hidup. Hal ini tercantum Di mantra Puja Trisandhya ‘Sarvaprani hitankarah’ yang berarti ‘hendaknya semua makhluk hidup sejahtera’. Doa itu bersifat universal Sebagai Kesejajaran jagat raya dan segala isinya, termasuk hewan.
Hingga sisi lain, Di kultur Komunitas Bali, anjing juga Dikatakan berperan sangat penting, yakni sebagai penyeimbang Di skala dan niskala. Misalnya, anjing belang bungkem yang Memiliki bulu badan berwarna merah (bang) dan Pada moncong serta ekor berwarna hitam (bungkem). Anjing jenis ini menjadi kurban Di upacara pecaruan atau pembersihan lingkungan Di roh-roh atau aura-aura jahat setiap sepuluh tahun sekali.
Berangkat Di berbagai Kebiasaan itu, banyak Komunitas Bali yang memelihara dan Memberi perhatian kepada anjing Di kesehariannya. Mayoritas warga Bali yang menyukai anjing akhirnya membuat hewan itu berkembang biak Agar populasinya Menimbulkan Kekhawatiran. Ini juga menjadi alasan sering ditemui anjing-anjing Hingga jalanan Bali.
Meski demikian, banyak anjing Hingga Bali yang tanpa pemilik Agar kesejahteraannya kurang. Keadaan anjing jalanan Hingga Bali juga telah menjadi fokus perhatian Agar melahirkan banyak individu atau kelompok yang peduli Sebagai menyediakan Perawatan Medis penting, termasuk Konsumsi, tempat tinggal, dan Perawatan Medis medis yang sangat dibutuhkan anjing Hingga Bali.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Mengapa Banyak Anjing Hingga Bali?