25 Seniman Dunia Tampilkan Karya Ke GWK Bali



Badung

Pameran Seni Kearifan Lokal internasional bertajuk Radiant Bond digelar Ke Lima Gallery, Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Badung, Bali. Pameran ini berlangsung sebulan penuh, mulai 23 Agustus hingga 23 September 2025, diikuti 25 seniman Untuk enam Negeri, yakni China, India, Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan Filipina.

Tema Radiant Bond berarti cahaya persaudaraan, yang menggambarkan hubungan kuat dan mendalam. Filosofi ini menekankan bahwa meski seniman adalah individu, mereka juga Dibagian Untuk entitas sosial.

Ricky Salim, penyelenggara sekaligus pemilik Lima Gallery yang juga seorang pelukis, mengatakan karya-karya yang dipamerkan mencerminkan Kebiasaan Global sekaligus hati Untuk masing-masing seniman.


“Setiap karakter benar-benar cerminan Untuk hati dan Kebiasaan Global. Saya lihat berhubungan hati dan kultur Untuk pameran ini,” ujarnya Pada pembukaan pameran Ke Lima Gallery, Sabtu (23/8/2025).

Ricky berharap Hingga Didepan dapat lebih banyak berkolaborasi Bersama seniman lokal, khususnya Untuk Bali, sambil tetap membuka ruang Bagi seniman internasional.

“Saya sendiri pribadi ingin lebih banyak kolaborasi Bersama lokal Seniman sebenarnya gitu. Tapi ya kita open Bagi international artist juga. Tapi i believe kita mau membangkitkan Bali Bagi bisa lebih dikenal lagi Untuk sisi art-nya gitu,” jelasnya.

Karya Seniman Indonesia

Salah satu seniman Indonesia yang ikut serta adalah Irwan Widjayanto, pelukis aliran realisme akuatik (watercolour realism). Ia menampilkan dua karya, salah satunya berjudul The Spirit of Life from Bromo Mountain. Lukisan itu menggambarkan seorang perempuan lanjut usia yang tersenyum sambil memanggul kayu bakar.

“Karena Itu sudah berusia senjata Akan Tetapi spirit hidupnya itu tetap menyala-nyala. Karena Itu saya gambarkan memang ini Untuk keadaan asli bahwa waktu itu memang mencari kayu. Artinya istilahnya Bagi dapur kehidupan. Kayu itu Bagi membakar Ke tungku supaya berasap terus,” jelasnya kepada wartawan.

Irwan bercerita, ia melukis langsung Pada berada Ke kawasan Gunung Bromo. Ia melihat seorang perempuan lanjut usia yang Ditengah menggending kayu bakar. Baginya, momen sederhana itu menyimpan kekuatan tema yang layak diangkat menjadi lukisan Lantaran menggambarkan semangat hidup.

Pelukis kelahiran Surabaya itu berharap keberadaan galeri seperti Lima Gallery bisa terus menjadi jembatan Di seniman dan penikmat Seni Kearifan Lokal.

“Lantaran galeri itu merupakan jembatan Ke Di pelukis dan pecinta Seni Kearifan Lokal. Saya ingat penting sekali Karena Itu terus harus terus diadakan pameran seperti ini,” katanya.

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: 25 Seniman Dunia Tampilkan Karya Ke GWK Bali