Solo –
Hari ini, Minggu (21/9/2025) bertemu Bersama pasaran Legi. Di penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan Bersama 28 Mulud 1959, berada Ke Tahun Dal, Windu Sancaya dan Wuku Wukir.
Weton (hari kelahiran) Minggu Legi atau Ngahad Legi Memperoleh neptu 10. Ke umumnya, pemilik weton ini banyak keinginannya, pandai menyembunyikan perasaan dan cerdik Di memecahkan masalah yang pelik dan misterius.
Pangarasan Ke weton ini adalah Aras Pepet. Artinya sering prihatin, hidup menderita dan serba kekurangan, yang diinginkan sulit tercapai. Sedangkan Pancasuda weton ini adalah Sumur Sinaba, artinya dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas serta dapat menjadi pelindung para sanak keluarganya. Bersama pengetahuan yang memadahi, tak mengherankan jika ia sering dicari orang Sebab petuah dan nasehatnya.
Wuku Wukir, lambang dewanya Bathara Mahayêkti. Berwatak prihatin, air Ke jembangan ada Ke bawah, sifatnya rendah hati. Gedhong Ke Di, memperlihatkan kekayaannya. Pohonnya nagasari, tampan rupawan bicaranya enak didengar, diakui eksistensi pengabdiannya, disenangi atasannya. Burungnya manyar, tak dapat dilebihi yang lain. Gunungnya letaknya menyamping, dimanapun harus mengatur/memimpin.
Gambarannya seperti gunung, dilihat Di jauh elok, jika didekati tampak jelek dan terjal, wataknya, gampang Ke luar sulit Ke Di. Akan Tetapi murah sandang Ketahanan Pangan dan dermawan serta pandai. Lambangnya seperti binatang hutan yang lapar, aralnya dianiaya. Kala ada Ke Tenggara, Di wuku Wukir berlangsung (7 hari) jangan Di arah tersebut.
Ke hari Minggu Legi Ke Wuku ini Berpotensi Untuk baik Untuk bercocok tanam khususnya penanganan pascapanen yakni menyimpan hasil Pertanian seperti padi.
(Dari Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa Di Museum Radya Pustaka Solo. Tayang setiap hari Ke detikJateng)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Kalender Jawa Minggu Legi 21 September 2025: Cerdik Atasi Masalah Pelik