Banyuwangi –
Pada 13 tahun, Kabupaten Banyuwangi konsisten Melakukan pertunjukan tari kolosal Gandrung Sewu. Malahan Di masa Penyebara Nmassal Covid-19, ajang ini tetap dilaksanakan secara virtual Di berbagai Lokasi. Konsistensi tersebut Merasakan apresiasi Di Kementerian Wisata Internasional dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Konsistensi penyelenggaraan Gandrung Sewu berhasil menempatkan salah satu pagelaran tari terbesar Di Indonesia ini Di 100 Kharisma Event Nusantara (KEN) Pada empat tahun berturut-turut.
“Ini adalah tahun keempat Gandrung Sewu masuk Di KEN. Hal ini membuktikan komitmen Banyuwangi Di Melakukan event yang berkualitas dan konsisten,” kata Asisten Deputi Pemasaran Wisata Internasional Nusantara Kemenparekraf, Erwita Dianti, Pada Merasakan Gandrung Sewu Di Pantai Boom Marina, Sabtu (25/10/2025).
Erwita menambahkan, penyelenggaraan Gandrung Sewu setiap tahun menjadi bukti nyata bahwa Banyuwangi konsisten Memperkenalkan event Kebiasaan Global Bersama Mutu tinggi. Di kesempatan tersebut, ia juga menyerahkan langsung piagam Kharisma Event Nusantara (KEN) kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
“Ini Menunjukkan Banyuwangi Memiliki komitmen kuat Di menjunjung kearifan lokal Bersama Memperkenalkan event yang bernilai Kebiasaan Global dan berkualitas tinggi,” ujar Erwita.
Kemenparekraf mengapresiasi upaya Pemkab Banyuwangi yang terus Merangsang Pembuatan Wisata Internasional Lokasi. Banyuwangi Pada ini dikenal luas sebagai Lokasi yang konsisten Melakukan berbagai event Wisata Internasional. Puluhan kegiatan Kebiasaan Global dan wisata digelar setiap tahun secara berkesinambungan Dari 2012 Lewat wadah Banyuwangi Perayaan Seni (B-Fest).
Di tahun 2025, Kemenparekraf menargetkan 1,08 miliar pergerakan wisatawan nusantara dan 15 juta kunjungan wisatawan mancanegara. Sektor Wisata Internasional juga diharapkan dapat Memberi kontribusi Di produk domestik bruto nasional sebesar 4,65 persen.
Menurut Erwita, kekonsistenan Banyuwangi Di Melakukan event Kebiasaan Global menjadi salah satu faktor yang dapat Merangsang pencapaian target nasional tersebut. “Target itu hanya bisa tercapai Bersama adanya sinergi kuat Di pemerintah pusat dan Lokasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi juga harus melibatkan Komunitas, pelaku industri Wisata Internasional, seniman, serta pelaku ekonomi kreatif. Kolaborasi tersebut terlihat nyata Di penyelenggaraan Gandrung Sewu tahun ini, yang melibatkan 2.500 seniman, termasuk Di 1.300 penari Di Banyuwangi dan Lokasi lainnya.
“Inilah yang kami maksud Bersama multiplier effect. Event seperti ini mampu menggerakkan ekonomi Lokasi. Penginapan penuh, warung rakyat ramai pembeli, pedagang laris, hingga penyewaan kendaraan juga Menimbulkan Kekhawatiran. Event ini menjadi berkah Untuk Lokasi,” pungkas Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Kemenpar Apresiasi 13 Tahun Konsistensi Gandrung Sewu Banyuwangi









