Jakarta –
Tak jauh Untuk Alun-alun Kabupaten Demak, ada sebuah museum yang menyimpan berbagai koleksi sejarah masa lalu Demak. Namanya Museum Glagah Wangi, berada Di Jalan Sultan Fatah Nomor 53, Kecamatan Demak.
Plt. Kepala UPTD Museum Glagah Wangi Demak, Didik Agus Setyo Prihadiyanto mengatakan ada ratusan koleksi yang disimpan Di museum ini. Seluruhnya ditemukan Di Kabupaten Demak.
“Ada 104 koleksi yang bisa dilihat Di sini, mulai Untuk berbagai masa seperti Demak Sebelumnya Islam Di Hindu Buddha hingga Demak ketika Islam kesultanan,” kata Didik Di ditemui detikJateng Di Museum Glagah Wangi, Kamis (6/10/2025).
Menurut Didik, koleksi unggulan yang bisa dilihat Di museum ini Antara lain pecahan Piring Aryo Penangsang, ukiran kayu khas Demak, sirab Masjid Agung Demak, fragmen arca Buddha, hingga Wayang Kulit Bhetoro Guru.
Didik menyebut Glagah Wangi dipilih sebagai nama museum ini Sebab mengandung nilai sejarah. Sebelumnya bernama Demak, Daerah ini disebut sebagai Glagah Wangi.
“Dulu Kanjeng Sunan Ampel Menyediakan wejangan Di Raden Patah Untuk berjalan Hingga barat. Kalau ketemu pohon glagah yang baunya wangi, dirikan kampung Di situ, Glagah Wangi. Lalu berkembang menjadi Demak Bintoro,” terang Didik.
Didik mengungkapkan pengunjung museum ini didominasi para pelajar. Di Samping Itu, Komunitas umum atau pemerhati sejarah juga kerap datang Untuk melihat koleksi Di sini.
“Museum ini buka setiap Senin – Jumat pukul 08.00 – 15.30 WIB, pengunjung bisa melihat-lihat koleksi Di sini secara gratis, cukup mengisi Bacaan daftar pengunjung saja,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Museum Glagah Wangi Demak Simpan 104 Koleksi, Ada Pecahan Piring-Wayang











