Purworejo –
Untuk rangka wujud syukur atas hasil panen dan limpahan rezeki, Kelompok Desa Cengkawakrejo, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Melakukan kirab Kebiasaan Global yang merupakan Pada Untuk merti desa. Sebagai puncak Peristiwa, warga Berencana disuguhi pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Dari Sabtu (22/11/2025) pagi, warga Untuk berbagai RT dan RW yang mengenakan Busana adat Jawa mengarak gunungan hasil bumi, serta jajanan pasar mengelilingi desa. Kirab Kebiasaan Global ini merupakan Pada Untuk Kebiasaan tahunan ‘merti desa’.
Merti desa sendiri merupakan Kebiasaan atau upacara adat yang dilakukan Didalam Kelompok suatu desa sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas berkah, keselamatan, hasil bumi, dan Kesejajaran yang diterima Didalam warga desa. Samping Itu, Kebiasaan tersebut juga bertujuan Sebagai melestarikan Kebiasaan Global dan nilai-nilai adat leluhur yang diwariskan secara turun-temurun hingga sebagai sarana pemersatu warga.
“Disimbolkan Untuk gunungan hasil bumi itu adalah wujud syukur Untuk kami seluruh Kelompok Desa Cengkawakrejo yang notabene kami sebagian besar bekerja Ke ladang, Didalam wujud syukur ini kami berharap lahan kami tanah kami yang kita tempati kita tinggali lebih subur lagi. Apa pun yang kita inginkan Untuk alam Di, Tuhan Berencana mengabulkan lewat desa yang kita tinggali,” kata Kades Cengkawakrejo, Imlais Wiski Bagasworo, Di ditemui detikJateng Ke sela Peristiwa.
Ia menjelaskan merti desa tersebut dirangkai Untuk berbagai Peristiwa. Sebagai penutup atau puncak Peristiwa, warga Berencana disuguhi pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
“Rangkaiannya tadi ada kirab Kebiasaan Global, grebeg gunungan, penampilan Seni Kearifan Lokal ketoprak, dilanjutkan kuda lumping, Seni Kearifan Lokal Dolalak, karawitan, wayang kulit juga ada. Puncak acaranya wayangan Didalam lakon Parikesit Karena Itu Ratu,” jelasnya.
Warga menyambut antusias kegiatan tersebut. Sesudah diarak keliling kampung, gunungan Sesudah Itu diperebutkan Didalam warga Ke pelataran balai desa sesaat Sesudah didoakan Didalam sesepuh desa.
Sulastri (52), salah satu warga mengaku senang lantaran ada Kebiasaan Sebagai melestarikan Kebiasaan Global. Ia pun tak mau kalah Didalam warga lain Sebagai berebut gunungan Sebagai ngalap berkah.
“Ikut rebutan tadi, ngalap berkah. Semoga tahun Di lebih ramai lagi,” ucapnya.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Meriahnya Merti Desa Cengkawakrejo Purworejo, Ada Kirab-Pentas Wayang











