Alkitab Kuno 158 Tahun Di Gereja Merah Diinventarisasi Pemkot Kediri



Kediri

Pemerintah Kota Kediri Melewati Dinas Perpustakaan dan Arsip melakukan kunjungan Di Gereja Merah atau GPIB Immanuel Kediri Untuk meninjau sekaligus menginventarisasi keberadaan Alkitab kuno berusia 158 tahun yang tersimpan Di gereja itu.

Kegiatan ini menjadi langkah awal upaya pelestarian naskah kuno sebagai Pada Untuk cagar Kebiasaan Global Di Kota Kediri. Salah satu jemaat Gereja Merah, Lorenz Hendrik mengatakan kunjungan itu bertujuan Untuk melihat langsung Kepuasan benda cagar Kebiasaan Global sekaligus melakukan pendataan dan pemantauan.

“Pemerintah kota Melewati dinas kearsipan datang Untuk melihat dan Meninjau, istilahnya survei, guna mengetahui Kepuasan cagar Kebiasaan Global, termasuk pemeliharaan dan inventarisasi yang ada,” kata Lorenz.


Lorenz menjelaskan, Alkitab kuno tersebut dicetak Di tahun 1867 dan menggunakan bahasa Belanda kuno. Ia menegaskan bahwa naskah bersejarah itu bukan berasal Untuk Gereja Merah Kediri, melainkan Untuk Sumatera yang Lalu diamankan dan diserahkan Di Kediri Di surat resmi.

“Usia Alkitab ini 158 tahun, dicetak tahun 1867 Di bahasa Belanda lama. Asalnya Untuk Sumatera, dibawa Dari pendeta yang pernah bertugas Di sana, lalu diamankan dan diantar Di Kediri Di surat resmi,” jelasnya.

Menurut Lorenz, penggunaan Alkitab kuno tersebut sangat dibatasi dan hanya dikeluarkan Di momen tertentu, seperti perjamuan Paskah, Natal, serta peringatan ulang tahun gedung gereja. Untuk keseharian, Alkitab disimpan Di Untuk Wadah kaca yang terkunci Untuk menjaga keamanannya.

“Tidak digunakan sembarangan. Sehari-hari disimpan Di Wadah kaca dan dikunci, Agar jemaat maupun pengunjung hanya bisa melihat Untuk luar,” tambahnya.

Di Di Yang Sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Kediri, Chevy Suyuti Ningtyas, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil peninjauan, Kepuasan Alkitab kuno tersebut memerlukan penanganan khusus Sebab faktor usia.

“Sebab usianya sudah sangat lama, ada beberapa halaman yang mulai Merasakan kerusakan. Dari Sebab Itu, perlu dilakukan penyelamatan Melewati restorasi agar tetap utuh,” kata Chevy. Senin (15/12/2025).

Chevy menuturkan, Sesudah proses restorasi selesai, Alkitab kuno tersebut Akansegera didigitalisasi agar isinya dapat diakses tanpa harus sering bersentuhan langsung Di fisik naskah.

“Sesudah direstorasi, kami Akansegera melakukan Konversi Digital. Nanti Komunitas tetap bisa melihat bentuk fisiknya, Sambil isi lengkapnya dapat diakses secara digital, misalnya Melewati pemindaian barcode,” jelas Chevy.

Ia menambahkan, proses restorasi Akansegera dilakukan langsung Di lokasi Gereja Merah Di pengawasan pihak gereja, mengingat dokumen bersejarah tersebut tidak diperkenankan Untuk dipindahkan.

“Pengerjaan dilakukan Di gereja agar keamanannya terjaga. Ini juga menjadi Pada Untuk komitmen Pemkot Kediri Untuk melestarikan arsip dan naskah kuno sebagai warisan sejarah dan Kebiasaan Global,” pungkas Chevy.

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Alkitab Kuno 158 Tahun Di Gereja Merah Diinventarisasi Pemkot Kediri