Aroma Nostalgia Di The Papandayan Jazz Perayaan Seni 2025



Bandung

Suasana hangat dan penuh nostalgia mewarnai hari kedua The Papandayan Jazz Perayaan Seni (TPJF) 2025 yang digelar The Papandayan Hotel, Kota Bandung, Minggu (5/10/2025). Sebelum menjelang sore hingga larut malam, area hotel yang biasanya Tenteram berubah menjadi panggung besar Untuk Pencipta Lagu lintas generasi Sebagai unjuk kebolehan.

Area lounge lobi hotel pun kala itu disulap menjadi panggung, yang salah satunya menampilkan Protes menawan Di The Sisters. Grup ini merupakan trio kakak beradik yang ketiganya merupakan vokalis kenamaan tanah air asal Bandung, yakni Erina Ephipania, Dee Lestari dan Imelda Rosalin.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat harmoni vokal yang manis, ketiganya membawakan cover lagu-lagu lawas seperti “Close to You” dan “Yesterday Once More” milik The Carpenters. Iringan kibor dan akordeon yang dimainkan Imelda Rosalin pun menambah semarak suasana.

Di Pada bersamaan Di panggung lainnya, grup Bandung Inikami Orcheska pun tampil membawakan lagu-lagu andalan mereka. Hentakan Alunan ska yang ceria pun membuat para pengunjung bergoyang.

Di Itu, Pencipta Lagu dan produser lagu kaliber nasional, Dwiki Dharmawan pun tampil berkolaborasi Didalam solois jebolan Indonesian Idol, Rimar, Di stage yang berada Di area poolside.

Didalam enerjik, Dwiki menampilkan beberapa nomor instrumental, disambung Didalam penampilan Rimar dan vokalnya yang merdunya yang khas. Tak jauh Di panggung Dwiki dan Rimar yang dipenuhi massa, pengunjung lainnya juga tampak telah mengantre Sebagai Merasakan salah satu line up utama, HIVI.

Penampilan HIVI Di The Papandayan Jazz Perayaan Seni 2025. Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar

Protes panggung HIVI yang semarak menjadikan penampilkan mereka menjadi salah satu highlight TPJF 2025 hari kedua. Terlebih, hampir seluruh lagu grup pop asal Jakarta tersebut berhasil menjadi hits yang dikenal luas khalayak.

Di “Remaja”, “Satu-Satunya”, hingga “Siapkah Kau ‘Tuk Jatuh Cinta Lagi”, semuanya dibawakan Didalam penuh energi. Sepanjang penampilan berlangsung, penonton ikut bernyanyi dan menciptakan paduan suara massal yang menggema Di area Suagi Ballroom.

Selepas HIVI, suasa syahdu pun menyelimuti area stage ketika Afgan naik pentas. Teriakan penonton yang didominasi genrasi milenial dan kaum hawa sesekali membuat solois asal Jakarta tersebut tertawa.

Ia memulai penampilan Didalam sejumlah hits Di album-albu awalnya yang membawa penonton bernostalgia. Seperti “Dia Dia Dia”, “Panah Asmara”, dan “Wajahmu Mengalihkan Duniaku”.

Menjelang akhir penampilan, Afgan Mengadakan lagu terbarunya berjudul Kacamata. Ia bercerita bahwa lagu tersebut terinspirasi Di masa lalu ketika ia selalu tampil Didalam Kacamata.

“Dulu banyak yang bilang kangen lihat aku pakai Kacamata. Sekarang sudah enggak pakai Kacamata lagi Lantaran sudah lasik. Didalam Sebab Itu aku bikin lagu judulnya Kacamata, terinspirasi Di Penghayatan itu,” ujarnya.

Penampil di The Papandayan Jazz Festival 2025.Penampilan Afgan Di The Papandayan Jazz Perayaan Seni 2025. (Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar)

Afgan juga sempat meladeni Komitmen penonton Didalam Merasakan beberapa permintaan lagu. Ia menyanyikan sebagian reffrain Di “Sadis” yang langsung disambut teriakan antusias. Tak berhenti Di situ, Afgan membawakan “Terima Kasih Cinta”, yang membuat suasana malam terasa sendu Tetapi hangat.

Didalam aransemen yang apik, Afgan berhasil membangun atmosfer romantis yang membuat penonton hanyut. Setiap lagu yang dibawakan disambut tepuk tangan panjang, seolah penonton enggan kehilangan momen tersebut.

(orb/orb)

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Aroma Nostalgia Di The Papandayan Jazz Perayaan Seni 2025