Bandung –
Atap Gedung Pusat Kebudayaan YPK yang roboh Karena Itu pelecut Untuk Pemprov Jabar. Sebab, sebetulnya ada total 10 bangunan cagar Adat Istiadat Dunia yang berada Di bawah naungan Dinas Perjalanan Di Luarnegeri dan Kebudayaan (Disparbud) Pemprov Jawa Barat.
Sesudah satu bangunan Menyaksikan kerusakan parah, Pemprov secara bertahap mulai mengawasi sembilan gedung cagar Adat Istiadat Dunia lainnya. Ialah Gedung Bangsa Cirebon bekas keresidenan, Gedung Bangsa Purwakarta, Gedung Bangsa Bogor, Taman Adat Istiadat Dunia, Museum Sri Baduga, Monumen Perjuangan, Tempattinggal Angklung, Rumentang Siang, dan Gedung Indonesia Menggugat (GIM).
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menargetkan perbaikan Gedung YPK Untuk waktu selambatnya satu bulan. Di lain sisi, Pemprov juga menaruh perhatian khusus Ke satu bangunan cagar Adat Istiadat Dunia lainnya yakni Gedung Rumentang Siang.
“Tadi YPK kami sepakat Berencana diperbaiki secepatnya, Lantaran aktivitasnya tidak boleh terganggu. Perlu waktu perbaikan, tapi kami sepakat Berencana segera diperbaiki. Target waktu selesai tadi satu bulan katanya. Tapi saya minta lebih cepat lagi lah. Lantaran kasihan para seniman, budayawan kita agar tidak terganggu aktivitasnya,” ucap Bey, Rabu (30/10/2024).
“Dan semua sesuai sampaikan Pak Sekda, bahwa semua cagar Adat Istiadat Dunia dan bidang-bidang Keadaan masih dipakai juga kita Di asesmen semuanya segera. Lantaran itu kan sangat diharapkan Dari teman-teman seniman dan budayawan,” lanjutnya.
Bey menyinggung soal fokus perbaikan lainnya Sesudah Gedung YPK selesai, dialihkan Di Rumentang Siang. Gedung pertunjukan yang masih berdiri kokoh Di Jalan Baranang Siang, Bandung itu mulanya adalah gedung bioskop yang dibangun F. J. L. Ghijels Ke 1935-1940.
Gedung ini, kata Bey, juga mulai Menyaksikan kerusakan sedikit Untuk sedikit. Hanya saja, keterbatasan Biaya membuat sulit Untuk melakukan Penanganan gedung secara total keseluruhan.
“Ya memang Rumentang Siang harus segera dilakukan (perbaikan), ya bertahap Lantaran keterbatasan Biaya Karena Itu rusaknya sedikit-sedikit diperbaiki. Ada beberapa yang harusnya kan kalau dikembalikan Di aslinya itu biaya cukup mahal dan lama,” kata Bey.
“Tapi kami inginkan kembali semua Di asal. Karena Itu memang kami carikan Biaya supaya semuanya bisa kembali Di bentuk asalnya dan digunakan Bersama lebih baik lagi Dari para seniman dan budayawan,” imbuhnya.
Bey juga mengaku mendengar pendapat para ahli, bahwa beberapa Peristiwa Pidana bangunan cagar Adat Istiadat Dunia yang telah dilakukan perbaikan, tidak sesuai Bersama kaidah gedung heritage. Ini pun Di Didepan Berencana dipastikan Pemprov supaya tidak terjadi Di Jabar.
“Ke gedung YPK juga kami koordinasi Bersama kementerian PU, Bersama Bu Wamen. Lantaran kan Berencana ada peringatan 70 tahun Asia Afrika, Karena Itu kalau bisa difasilitasi Bisa Jadi Berencana lebih cepat lagi perbaikan secara keseluruhan,” tutur Bey.
(aau/orb)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Asa Pemprov Selamatkan Dua Gedung Cagar Adat Istiadat Dunia Di Bandung