Denpasar –
Cerita rakyat tentang persahabatan harimau dan burung gagak merupakan salah satu judul cerita rakyat yang Memiliki dan makna yang mendalam. Cerita ini mengisahkan persahabatan Di harimau Bersama burung gagak.
Untuk detikers yang penasaran Bersama ceritanya, berikut detikBali sajikan ceritanya. Yuk, simak sampai akhir!
Cerita Rakyat Persahabatan Harimau dan Burung Gagak
Ke zaman dahulu kala, hiduplah seekor harimau dan seekor burung gagak yang menjalin persahabatan erat. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama, menjalin hubungan yang begitu kokoh Agar seolah-olah Berencana abadi selamanya.
Suatu pagi, harimau merasa rindu Bersama sahabatnya dan memutuskan Sebagai mengundang burung gagak makan siang Ke rumahnya. Ia pun bergegas Di Tempattinggal burung gagak yang tidak jauh Untuk tempat tinggalnya. Sesampainya Ke Didepan Tempattinggal, harimau mengucapkan salam, “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”
Untuk Untuk Tempattinggal terdengar suara burung gagak yang menjawab, “Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh,”. Burung gagak segera mempersilakan harimau masuk, “Mari masuk, sahabatku!”
“Terima kasih,” jawab harimau Bersama ramah. “Aku datang kemari Sebagai mengundangmu makan siang bersama Ke rumahku. Aku Berencana memasak hidangan yang lezat untukmu,” lanjut harimau.
Burung gagak tersenyum dan berkata, “Bersama senang hati, sahabatku. Aku pasti datang. Engkau memang sahabat yang paling baik!”
Sesudah itu, harimau berpamitan pulang Sebagai segera Menyusun Konsumsi yang Berencana dihidangkan kepada sahabatnya.
Ketika waktu makan siang tiba, burung gagak hampir tiba Ke Tempattinggal harimau. Untuk kejauhan, ia sudah mencium aroma harum masakan yang menggugah selera. “Hmm, alangkah enaknya bau masakan ini,” ucapnya penuh antusias.
Sesudah sampai, burung gagak mengucapkan salam, dan harimau menyambutnya Bersama hangat, “Silakan duduk, sahabatku!”
“Terima kasih,” jawab burung gagak. Harimau pun segera Di dapur Sebagai Membahas hidangan yang sudah disiapkannya.
Harimau membawa sepiring besar potongan daging yang dimasak Bersama lezat. Potongan daging itu cukup besar, sesuai Bersama mulut Harimau yang lebar. Ia mengajak burung gagak Sebagai segera menikmatinya.
Burung gagak mencoba mematuk daging tersebut Bersama paruhnya yang panjang, tetapi potongan daging itu terlalu besar Sebagai dimakan olehnya. Kepala burung gagak Justru sering terantuk Piring. Burung gagak pun mulai merasa lesu dan berpikir bahwa harimau sengaja mengerjainya.
Sambil Itu, harimau Bersama lahapnya terus menghabiskan Konsumsi yang ada. Sesudah selesai, harimau berkata, “Menyenangkan sekali bisa makan siang bersamamu, sahabatku. Semoga kita bisa makan bersama lagi.”
“Oh, tentu. Terima kasih atas jamuannya. Kuharap kau tidak keberatan jika aku mengundangmu makan siang Ke rumahku besok,” jawab burung gagak.
“Bersama senang hati, aku pasti datang,” balas harimau.
Keesokan harinya, harimau pergi Di Tempattinggal burung gagak. Setibanya Ke sana, harimau mencium aroma masakan yang sangat lezat, membuatnya Lebihterus bersemangat. “Wow, masakan apa ini? Baunya harum sekali,” pikir Harimau.
Sesudah dipersilakan masuk dan duduk Ke ruang makan, harimau Bersama sabar menunggu hidangan yang disiapkan Bersama burung gagak. Burung gagak membawa hidangan tersebut Untuk sebuah pot yang bermulut sangat sempit, tidak sesuai Bersama ukuran cakar dan mulut harimau.
“Mari disantap, sahabat!” ajak burung gagak.
Harimau Melakukanlangkah-Langkah memasukkan cakarnya Di Untuk pot, tetapi tidak bisa meraih Konsumsi tersebut. Ia Lalu mencoba memasukkan mulutnya, Tetapi tetap tidak berhasil Sebab mulut pot terlalu sempit. Hanya hidungnya yang dapat mencium aroma harum masakan burung gagak.
Sambil Itu, burung gagak Bersama lahap menyantap makanannya. Sebab paruhnya yang kecil, ia Bersama mudah mematuk Konsumsi yang ada Ke Untuk pot. Sesudah selesai makan, burung gagak berkata “Gembira sekali bisa makan siang bersamamu, sahabat. Semoga kita bisa mengulang kembali Pada-Pada menyenangkan ini.”
Tetapi, harimau merasa malu dan tersinggung. Ia menuduh burung gagak telah menyepelekan dan menghina dirinya. Pertengkaran sengit pun terjadi, dan keduanya saling menuduh satu sama lain. Akhirnya, mereka memutuskan tali persahabatan yang telah lama terjalin dan menjadi musuh bebuyutan.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Asal Mula Mereka Bersama Sebab Itu Musuh Abadi