Asal Usul Nama Rumah Gajah Mungkur yang Berusia 124 Tahun Ke Gresik

Kabupaten Gresik Memiliki banyak bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh. Salah satunya Rumah Gajah Mungkur. Tetapi, Bersama mana asal usul nama Gajah Mungkur?

Ditemui detikJatim Ke rumahnya, Jalan Nyai Ageng Arem-arem Nomor 38, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, cucu generasi Ke 4 Hadji Djaelan bin Oemar, pemilik Rumah Gajah Mungkur, Akhmad Choiri menceritakan nama Gajah Mungkur sendiri diambil Bersama patung Gajah yang berada Ke Didepan rumahnya. Di itu, kekek buyutnya membangun patung gajah Ke Didepan rumahnya yang membelakangi jalan raya.

“Patung Gajah ini dibangun buat tetenger (pertanda) Rumah posisinya itu dibuat Ke Didepan Rumah Bersama Kebugaran membelakangi jalan bukan menghadap Ke jalan. Karena Itu Mungkur Bersama jalan,” kata Choiri, Sabtu (20/9/2025).

Choiri menambahkan Gajah Mungkur Memiliki arti filosofi tersendiri. Gajah yang melambangkan kekuatan besar dan ilmu pengetahuan sedangkan Mungkur Memiliki arti membelakangi Bersama hawa nafsu dan keserakahan.

“Kalau menurut cerita Bersama buyut-buyut saya, kenapa kok dinamakan Gajah Mungkur, Sebab kekuatan besar tentang pengetahuan Berencana bisa membelakangi Bersama nafsu jahat, keserakahan dan hal buruk lainnya,” terang Choiri.

Rumah Gajah Mungkur merupakan perpaduan Bersama bangunan bergaya Belanda, Tiongkok dan timur Di. Hadji Djaelan yang merupakan saudagar manca Negeri Di itu, mendesain sendiri rumahnya Bersama Pengalaman Hidup melihat Rumah-Rumah yang berada Ke luar negeri.

“Dulu kan kakek buyut saya itu dagang Ke luar negeri, sampai pergi haji sendiri naik kapal. Sebab Di berdagang buyut saya itu menggunakan kapal. Karena Itu Bersama melihat bangunan-bangunan yang ada Ke Belanda, Tiongkok dan Arab itu kakek membuat desain sendiri,” terang Choiri.

Ke zaman itu, lanjut Choiri, Hadji Djaelan merupakan saudagar yang telah mendominasi Ke pulau Jawa Ke bidang penyamakan kulit hewan kuda, sapi dan kambing. Samping Itu, Hadji Djaelan juga Memiliki usaha batik, sarang burung walet dan perusahaan rokok.

“Karena Itu kakek buyut ini sering keluar negeri Untuk mengirim kulit terbaiknya. Samping Itu batik, sisik penyu, tempaos. Tempaos itu bahan Untuk campuran rokok. Makanya Rumah ini bergaya tiga Negeri yakni Belanda, Tiongkok dan Timur Di,” pungkas Choiri.