Bali –
Salah satu yang paling sering ditemui Di berkunjung Hingga Bali adalah canang atau sesajen. Canang biasa diletakkan atau dipersembahkan Ke berbagai tempat, mulai Bersama Didepan Rumah hingga Ke area atau tempat wisata.
Canang adalah bentuk persembahan paling sederhana yang dilakukan para umat Hindu Bali. Canang digunakan sebagai bentuk syukur Untuk Sang Hyang Widhi atas kedamaian Ke dunia.
Fungsi Canang
Canang adalah Pada Bersama ritual keagamaan umat Hindu Bali yang digunakan Sebagai menyembah Ida Sang Hyang Widhi. Canang dipersembahkan setiap hari, biasanya Ke pagi hari Di pukul 06.00 WITA dan sore menjelang malam.
Canang diletakkan Ke lokasi-lokasi tertentu, terutama Ke tempat-tempat yang Dikatakan suci menurut kepercayaan Kelompok Hindu Bali. Selain Ke Pura atau Sanggah, canang juga dapat ditempatkan Ke Untuk Rumah, Ke pinggir jalan, atau Ke pekarangan.
Fungsi utama canang adalah sebagai sarana persembahan Untuk berbagai upacara keagamaan Hindu Bali, seperti Di purnama, tumpek, tilem, anggar kasih, dan kajeng kliwon. Canang juga sering dipersembahkan Ke hari raya besar Hindu.
Ke hari raya besar yang terjadi setiap enam bulan, seperti Galungan, Pagerwesi, dan Kuningan, canang berperan sebagai Pada Bersama sesaji lain, seperti banten sodan atau banten gebogan. Canang biasanya diletakkan Ke Pada paling atas Untuk sesaji tersebut dan dipersembahkan Ke pura-pura.
Lantas, bagaimana jika wisatawan tidak sengaja menginjak canang?
Ke dasarnya, tidak ada Hukuman Politik tertentu jika memang tidak sengaja menginjak canang Ke Bali. Kelompok Bali umumnya Berencana memahami wisatawan Mungkin Saja tidak selalu familiar Bersama adat dan Kebiasaan Dunia setempat.
Tetapi, jika seseorang sengaja menginjak atau merusak canang Bersama sengaja, situasinya bisa menjadi lebih rumit. Tindakan semacam ini tidak hanya menyinggung perasaan Kelompok setempat, tetapi juga dapat merusak hubungan Bersama penduduk lokal.
Walaupun secara hukum tidak ada Hukuman Politik Sebagai tindakan merusak canang, tetapi tindakan sengaja merusak canang dipercaya dapat menyebabkan petaka. Malahan, Ke beberapa Peristiwa Pidana ada orang-orang yang Bersama sengaja menginjak atau merusak canang bisa Merasakan kesurupan atau gangguan spiritual sebagai akibat Bersama Pelanggar tersebut.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Bagaimana Jika Wisatawan Ke Bali Tidak Sengaja Menginjak Canang?