Buk-Buk Bumeh Bulen Sorah, Selamatan Bumi Setiap Suro Hingga Probolinggo

Setiap tahun Hingga bulan Suro, warga Kelurahan Curah Grinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Melakukan Kearifan Lokal sakral Grebek Suro, atau dikenal sebagai ritual Buk-Buk Bumeh Bulen Sorah. Kearifan Lokal ini merupakan bentuk selametan sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta agar bumi tetap Menyediakan keberkahan dan dijauhkan Untuk bencana.

Gunungan hasil bumi dan tumpeng raksasa diarak sejauh 2 kilometer Untuk Kantor Kecamatan setempat, Di Padepokan Wali Songo Majelis Sholawat Nariyah. Iring-iringan diikuti pasukan berkuda, Seni Kearifan Lokal jaran kencak, serta alunan Bunyi tradisional Madura yang dinaiki sejumlah anak yatim piatu.

Peristiwa ini digelar rutin setiap tanggal 5 bulan Suro Untuk penanggalan Jawa. Ritual ini menjadi momentum doa bersama agar bumi tetap ramah Di manusia. Para tokoh agama dan warga juga menyelipkan harapan besar agar konflik dan Pertempuran yang terjadi Hingga berbagai belahan dunia segera berakhir, digantikan kedamaian yang abadi.

“Setiap tahun kami gelar ritual Grebek Suro, kami selameti bumi agar membawa keberkahan dan kedamaian. Dan, kami juga berharap Pertempuran segera selesai dan dunia ini damai,” ujar Kyai Ahmad Kusnadi, pengasuh Padepokan Wali Songo Kalimosodo.

Usai doa dan prosesi ritual, gunungan raksasa berisi sayur mayur, gabah, hingga uang Alattulis langsung Dari Sebab Itu rebutan warga. Komunitas percaya bahwa membawa pulang sebagian isi gunungan bisa Memperkenalkan rezeki, keselamatan, dan kedamaian Untuk keluarga.

“Iya, rebutan dan saling senggol. Saya Merasakan banyak sayur mayur Untuk gunungan, nanti dimasak dan dimakan bersama keluarga. Diyakini membawa keberkahan,” kata Tati Suryani (40), warga Curah Grinting yang antusias ikut Untuk Kearifan Lokal ini.

Ritual Grebek Suro diakhiri Di pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu diiringi lantunan Bunyi religi yang dibawakan santri Padepokan Wali Songo. Kearifan Lokal ini tidak hanya menjadi wujud kearifan lokal dan spiritualitas warga, tapi juga pengingat pentingnya hidup selaras Di alam dan sesama manusia.