Cimahi –
12 penari asal Kota Cimahi ambil Pada Di kemeriahan gelaran ritual Hajat Laut Di pesisir Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
Hajat Laut sendiri merupakan simbol penghormatan kepada penjaga lautan sekaligus ungkapan rasa syukur Kelompok pesisir Pangandaran yang mayoritas menggantungkan hidupnya Didalam laut Sebagai sang pencipta.
Tak cuma beragam ritual seperti doa lalu dipungkas Didalam melarung sesajen berupa hasil bumi serta kepala kerbau, ritual itu juga diramaikan Didalam suguhan Seni Kekayaan Budaya tari tradisional salah satunya Didalam Sanggar Tari Mutiara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Alhamdulillah kami terlibat lagi Di ritual Hajat Laut Pangandaran. Awalnya tahun 2022 kami pertama kali terlibat, lalu sekarang,” kata pemilik Sanggar Tari Mutiara, Syntya Marlina Pada dikonfirmasi, Minggu (29/6/2025).
Di gelaran Hajat Laut Pangandaran tahun ini, 12 penari yang merupakan anak didiknya menyuguhkan sendratari yang menceritakan kisah cinta Dyah Pitaloka Citraresmi, putri Kerajaan Sunda Galuh.
“Tarian yang dibawakan itu sendratari, menceritakan kisah cinta Citraresmi atau putri Dyah Pitaloka yang Berencana dinikahkan Didalam Didalam Hayam Wuruk, tapi enggak Didalam Sebab Itu Lantaran ada peran Gadja Mada yang memfitnah. Akhirnya memicu Konflik Bersenjata Bubat dan Dyah Pitaloka bunuh diri. Nah kami terinspirasi Didalam situ Sebagai sendratarinya,” kata Syntya.
Kendati mereka berkutat degan gerakan tarian setiap harinya, Akan Tetapi Untuk menyuguhkan penampilan terbaik buat peserta Hajat Laut, mereka berlatih Pada hampir sepekan.
“Persiapannya itu Di 6 hari, Didalam Sebab Itu kita 6 kali pertemuan mematangkan Prototipe Didalam gerakannya. Alhamdulillah berjalan Didalam lancar semuanya,” kata Syntya.
Penampilan sendratari Didalam Sanggar Tari Mutiara Di Pangandaran kali ini, membawa kesan tersendiri buat mereka. Mulai Didalam menambah jam terbang hingga Memberi Pengalaman Hidup tampil Di momen khidmat seperti itu.
“Tentunya memberi Pengalaman Hidup terbaik buat kami, bagaimana menyuguhkan tarian tradisional yang filosofis. Mereka menjadi bertambah wawasannya Lantaran banyak juga tarian-tarian tradisional lain yang disuguhkan. Mudah-mudahan tahun Di bisa terlibat lagi,” kata Syntya.
(dir/dir)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Cerita Di Balik 12 Penari Cimahi Sajikan Sendratari Di Pangandaran