Mojokerto –
Regu arkeolog Di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Daerah XI Jatim melanjutkan ekskavasi Situs Kumitir yang diduga merupakan bekas istana Bhre Wengker Hingga Mojokerto. Di 20 hari Hingga Di, mereka Akansegera menggali 4 titik seluas 500 meter persegi.
Ketua Regu Ekskavasi Situs Kumitir Muhammad Ichwan mengatakan ekskavasi tahun 2024 ini bakal berlangsung 23 hari. Tiga hari pertama Di 17-19 September, terdiri Di tahap persiapan membuat layout Wadah gali Hingga 4 titik dilanjutkan 20 hari penggalian, yakni 20 September-9 Oktober.
“Kami lanjutkan ekskavasi penyelamatan Situs Kumitir Hingga tahun 2024. Kami gali Hingga 4 titik Bersama total luasan Disekitar 500 meter persegi,” terangnya kepada detikJatim Hingga lokasi, Kamis (19/9/2024).
Titik ekskavasi tersebar Hingga Dibagian barat, utara dan area Ditengah Situs Kumitir Hingga Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto. Hingga Dibagian barat, tepatnya sebelah selatan gapura istana Bhre Wengker terdapat 2 titik penggalian.
Titik ketiga Hingga sebelah utara makam Mbah Musthofa, sedangkan titik keempat Hingga Dibagian utara situs Bagi menampakkan talud sisi utara yang sebagian belum ditemukan.
“Penggalian melibatkan 25 orang Regu teknis, pembantu lapangan 25 orang,” jelas Ichwan.
Bekas istana timur Majapahit hanya tersisa Dibagian fondasinya Hingga Situs Kumitir. Tepatnya Hingga sebelah barat makam Dusun Bendo. Fondasi berbahan bata merah kuno dan bebatuan atau bolder itu seluas 20×26 meter persegi.
Struktur istana Kudamerta atau Bhre Wengker dan istrinya, Dyah Wiyat atau Bhre Daha ini dikelilingi pagar atau talud berdenah persegi panjang 316×203 meter. Bersama sebab itu, luas Situs Kumitir mencapai 64.148 meter persegi. Dinding sisi barat merupakan gerbang sekaligus benteng istana.
Posisi gerbang persis Hingga Ditengah pagar sepanjang 203 meter tersebut. Hanya saja gerbang yang dulunya megah itu sudah tidak utuh lagi. Struktur gerbang yang sudah nampak diapit 2 pilar besar Di sisi utara dan selatan. Jarak antar pilar yang diperkirakan sebagai pipi tangga itu mencapai 12 meter.
Masing-masing pilar tersusun Di bata merah kuno, sepanjang 177 cm, lebar 177 cm dan tinggi yang sudah nampak 65 cm. Hingga Ditengah pipi tangga tersebut terdapat bangunan tangga yang juga Di susunan bata merah kuno.
Struktur tangga yang sudah terlihat lebarnya mencapai 12 meter, panjangnya Di barat Hingga timur Disekitar 6 meter. Ketinggian tangga yang berundak Di Hingga pintu gerbang Disekitar 2,5 meter.
Sisa-sisa bangunan gerbang istana Paman Hayam Wuruk itu menyambung Bersama dinding yang membentang Hingga arah utara dan selatan. Ketebalan tembok yang terbuat Di bata merah kuno itu mencapai 199 cm.
Ada pun Dibagian paling tinggi yang ditemukan para arkeolog mencapai 295 cm. Dinding sisi barat ini lebih tebal dibandingkan sisi timur Situs Kumitir yang hanya 140 cm.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Ekskavasi Situs Kumitir Mojokerto Seluas 500 Meter Persegi Dilanjutkan