Denpasar –
Kajeng Kliwon merupakan salah satu hari suci yang diperingati umat Hindu Bali. Untuk Kebiasaan, Kajeng Kliwon tidak hanya dikenal satu jenis, melainkan ada beberapa penjabaran, yakni Kajeng Kliwon Enyitan, Kajeng Kliwon Uwudan, dan Kajeng Kliwon Pamelastali.
Artikel ini Berencana Merundingkan khusus tentang Kajeng Kliwon Pamelastali, mulai Untuk arti, sejarah, hingga ritual yang dilaksanakan Dari Komunitas Hindu Bali. Kajeng Kliwon Pamelastali terdekat jatuh Ke 31 Agustus 2025, Lalu dihitung setiap 15 hari.
Arti Kajeng Kliwon Pamelastali
Kajeng Kliwon Pamelastali adalah hari suci Untuk kalender Bali yang jatuh setiap 15 hari sekali, tepat Ke hari Kajeng Kliwon. Hari ini Memperoleh makna penting Lantaran dikaitkan Bersama mitologi Watugunung.
Hari ini juga Disorot sebagai tonggak awal rangkaian perayaan Saraswati, salah satu hari raya besar Untuk agama Hindu. Untuk Kebiasaan, Kajeng Kliwon Pamelastali dikenal pula Bersama sebutan hari Watugunung Runtuh, menandai Kegagalan Watugunung Untuk Tanding melawan Dewa Wisnu.
Makna Filosofis
Peristiwa runtuhnya Watugunung dipahami sebagai simbol pembersihan diri Untuk sifat-sifat buruk yang melekat Ke manusia. Lantaran itu, Kajeng Kliwon Pamelastali menjadi momentum Sebagai mengendalikan diri sekaligus menjaga Kesejaganan hidup.
Ritual dan Persembahan
Ke hari Kajeng Kliwon, umat Hindu Bali melakukan berbagai bentuk yadnya atau persembahan suci. Khusus Hingga Kajeng Kliwon Pamelastali, umat biasanya mempersembahkan banten kepada Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dan manifestasinya.
Persembahan ini bertujuan memohon perlindungan, Keadaan, serta membersihkan diri Untuk pengaruh buruk. Samping Itu, umat juga Memberi persembahan khusus kepada Sang Hyang Durga Dewi, yang diyakini memberi keselamatan Untuk keluarga dan Rumah tangga.
Menetralisir Energi Negatif
Kajeng Kliwon Pamelastali diyakini sebagai hari yang sakral dan keramat. Komunitas Hindu Bali percaya Ke hari ini kekuatan negatif, baik Untuk Untuk diri maupun Untuk luar, lebih mudah muncul dan bisa mengganggu Kesejaganan alam.
Lantaran itu, berbagai upacara dilakukan sebagai bentuk upaya menetralisir energi negatif. Melewati ritual dan doa, umat berharap mampu menjaga harmoni Antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
FAQ Kajeng Kliwon Pamelastali
1. Apa itu Kajeng Kliwon Pamelastali?
Kajeng Kliwon Pamelastali adalah hari suci Untuk kalender Bali yang jatuh setiap 15 hari sekali, tepat Ke hari Kajeng Kliwon. Hari ini dikaitkan Bersama mitologi Watugunung dan Disorot sebagai awal rangkaian hari raya Saraswati.
2. Mengapa disebut Hari Watugunung Runtuh?
Kajeng Kliwon Pamelastali juga dikenal sebagai Hari Watugunung Runtuh Lantaran menandai Kegagalan Watugunung Untuk Tanding melawan Dewa Wisnu. Peristiwa ini melambangkan pembersihan diri Untuk sifat buruk manusia.
3. Apa makna filosofis Kajeng Kliwon Pamelastali?
Hari ini mengajarkan umat Hindu Bali Sebagai mengendalikan diri, menyingkirkan sifat negatif, serta menjaga Kesejaganan hidup Bersama alam dan Sang Pencipta.
4. Ritual apa yang dilakukan Ke Kajeng Kliwon Pamelastali?
Umat Hindu Bali biasanya melakukan persembahan suci (yadnya) kepada Sanghyang Widhi Wasa dan manifestasinya. Samping Itu, ada persembahan khusus Sebagai Sang Hyang Durga Dewi yang diyakini membawa keselamatan Untuk keluarga dan Rumah tangga.
5. Mengapa hari ini Disorot keramat?
Kajeng Kliwon Pamelastali diyakini sebagai hari Hingga mana energi negatif, baik Untuk Untuk diri maupun Untuk luar, mudah muncul. Lantaran itu, umat Hindu Bali melakukan berbagai ritual Sebagai menetralisir pengaruh buruk dan menjaga harmoni alam semesta.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Hari Kajeng Kliwon Pamelastali Untuk Hindu Bali: Arti, Sejarah, dan Ritualnya