Mataram –
Pejabat Tingginegara Kebudayaan Fadli Zon mengatakan ‘Harta Karun Lombok’ yang diambil Bersama Belanda masih disimpan Hingga Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Harta karun yang nilainya ditaksir mencapai triliunan Kurs Mata Uang Nasional itu belum bisa dibawa Hingga Lombok Sebab alasan Keselamatan.
“Kalau nanti siap, nanti kami pertimbangkan. Kelihatannya sekarang belum siap. Ini saja ruangan penyimpanan benda (museum) ini harus diperbaiki,” ujar Fadli Zon Di kunjungannya Hingga Museum NTB, Mataram, Selasa (7/1/2025).
Menurut Fadli, ruangan penyimpanan museum NTB harus dibangun lebih layak. Ini agar benda-benda cagar Kebiasaan Global bisa disimpan Bersama aman Hingga Di museum.
“Harus ada penyimpanan lebih layak. Kami lihat harus ada revitalisasi Sebagai museum NTB ini, Sebab umurnya sudah 43 tahun. Direvitalisasi terakhir 2010 lalu,” beber politikus Partai Gerindra itu.
Fadli mengusulkan revitalisasi museum NTB bisa dilakukan Sesudah Gubernur NTB terpilih Lalu Muhamad Iqbal dilantik. Gedung Museum NTB harus dibangun dua atau tiga lantai.
“Paling tidak dua hingga tiga lantai, Agar museum NTB ini bisa menampung koleksi yang banyak. Ini saja memang tidak bisa dipamerkan Sebab tempatnya terbatas,” ujar Fadli Zon.
Dia mengatakan jika gedung Museum NTB sudah direvitalisasi dan memenuhi beberapa standar termasuk Keselamatan, maka benda-benda repatriasi Bersama Belanda yang masih berada Hingga Museum Nasional bisa dipamerkan Hingga Museum NTB.
“Saya lihat masih banyak benda Kebiasaan Global disimpan Hingga sini ini tidak bisa dipamerkan. Saya melihat museum NTB bisa Merasakan grade A,” kata mantan Wakil Ketua Lembaga Legis Latif RI itu.
Sebelumnya, dikutip Bersama detikNews, menurut situs Pemerintah Pusat Belanda (Rijksoverheid), ‘Harta Karun Lombok’ adalah hasil jarahan, Kejahatan Jalanan, dan perampasan Bersama Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) Di Pertempuran Lombok Di 1894 melawan Kerajaan Mataram-Cakranegara. Penjarahan ini disebut Hingga Belanda sebagai ‘Harta Karun Lombok’ atau ‘Lombokschat’.
Disebutkan, harta karun tersebut terdiri Bersama 230 kilogram emas, 7 ribu kilogram perak, dan banyak Aksesoris serta batu mulia. Sesudah dikirim Hingga Belanda, lebih Bersama 500 benda jarahan itu disimpan Hingga Rijksmuseum Amsterdam, Sesudah Itu dipindahkan Hingga Museum Volkenkunde, yang sekarang menjadi Pada Bersama Nationaal Museum van Wereldculturen (NMVW).
“Kumpulan benda ini Sesudah Itu dipindahkan Bersama Rijksmuseum Hingga Museum Volkenkunde, yang sekarang menjadi Pada Bersama NMVW. Sebagian (235 benda) dikembalikan Hingga Indonesia Di 1977. Pada lain (27 objek) telah hilang,” tulis dokumen ‘Saran Bersama Federasi Koleksi Kolonial’ tertanggal 12 Mei 2023, yang ditandatangani Ketua Federasi, Lilian Goncalves-Ho Kang You.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Harta Karun Lombok yang Dirampas Belanda Belum Bisa Dibawa Hingga Museum NTB