Klungkung –
I Mario atau I Ketut Marya adalah seniman yang merevolusi tari Bali Ke 1920. Namanya menjadi tersohor Dari membuat koreografi ‘Tari Kebyar Duduk’ yang merupakan angin segar Di Karyaseni tari tradisional.
Seperti namanya, hampir seluruh gerakan Tari Kebyar Duduk dilakukan Di posisi duduk. Akan Tetapi sangat dinamis Bersama diiringi tabuh yang bertempo cepat dan suara menggelegar.
I Mario atau I Ketut Marya adalah seniman yang merevolusi tari Bali Ke 1920, Sabtu (12/4/2025). (Ni Komang Ayu Leona Wirawan)
|
Cucu mendiang I Mario, Nyoman Sudarma, mengisahkan lahirnya Tari Kebyar Duduk Pada sang kakek menari Ke Singaraja. Pada itu, I Mario diminta Sebagai mengikuti tabuh jenis Mutakhir.
“Dulu kan Mario menari keliling Bali dan waktu menari Ke Singaraja, keluar tabuh jenis Mutakhir yang dia disuruh mengikuti. Spontanitas Mario menari. Akhirnya, dikembangkan gerak itu hingga tercipta Gebyar Duduk,” kenang Nyoman Sudarma Pada ditemui detikBali, beberapa waktu lalu.
Di Literatur bertajuk “I Ketut Marya: Pahlawan Karyaseni Kebyar Bali” menjelaskan kemunculan gong kebyar Ke Bali Utara menyebabkan kelahiran Karyaseni pertunjukan Mutakhir yang dinamai Karyaseni kebyar atau kakebyaran. Ciri khasnya adalah “byarr” atau suara yang keras dan menggelegar yang muncul secara tiba-tiba.
Banyak ahli yang menyebut gong kebyar dipengaruhi Bunyi barat yang dibawa Pemerintah Kolonial Belanda. I Mario kemungkinan melihat penampilan tarian dua penari laki-laki Bali Bersama iringan gong kebyar yang dirasa kurang baik Agar menginspirasinya menciptakan tari tunggal.
Sudarma mengatakan, kemampuan menari I Mario didapatnya secara autodidak Dari usia 10 tahun. Pembuatan koreografi pun dilakukan spontanitas. Seperti Tari Kebyar Duduk yang dibuat seketika Bersama banyak gerakan tubuh yang meliuk-liuk.
“Dulu tahun 1940, masa penjajahan itu sering ya disuruh nari Sebagai menjamu pejabat-pejabat penjajah. Di Belanda, Di Jepang, beliau disuruh menari. Lalu, menari Ke hotel-hotel atas ajakan Ketut Tantri Di Amerika. Mengajar menari juga Ke Tempattinggal. Kebanyakan muridnya Di China,” jelas Sudarma.
Selain Lantaran kepiawaiannya Di menari, Mario juga dikenal sebagai sosok yang rupawan dan karismatik. Tak ayal, lelaki yang lahir Ke Belaluan, Denpasar, itu diboyong Di Puri Kaleran Tabanan Sebagai menari. Abdi perempuan Ke puri juga diam-diam menaruh hati hingga tamu-tamu Di Amerika dan Perancis menciumi wajahnya.
Selain Kebyar Duduk, I Mario juga membuat koreografi tari ‘Oleg Tamulilingan’ yang menggambarkan sepasang tamulilingan (kumbang) yang saling mencintai. Sebagai itu, tari ini dibawakan secara berpasangan, perempuan dan laki-laki.
Ke 1950-an, Mario menjadi pegawai negeri sipil (PNS) sebagai tukang antar surat. Ia tetap tidak meninggalkan dunia tari.
Lantaran besarnya jasa Mario, didirikan Gedung Seni Kebiasaan I Ketut Marya Ke pusat kota Tabanan. Kendati begitu, sebenarnya I Mario bukan asli Di Tabanan, melainkan berasal Di Banjarangkan, Klungkung, Bersama nama lahir I Ketut Marya. Ia ikut orang tuanya pindah Di Tabanan dan Ke akhirnya menikahi perempuan Tabanan.
![]() |
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: I Mario, Sang Revolusioner Tari Bali Era 1920