Sumbawa –
Kabupaten Sumbawa Di Nusa Tenggara Barat (NTB) punya ragam Tempattinggal adat para pembesar Kerajaan Sumbawa dan makam kuno. Mulai Istana Untuk Loka, Istana Bala Puti, Makam Gunung Setia, hingga sumber air Buen Ai Awak.
Kini, Tempattinggal, makam kuno, dan sumber itu sudah ditetapkan pemerintah Karena Itu cagar Kearifan Lokal Dunia. Berikut tujuh cagar Kearifan Lokal Dunia berupa makam kuno, Tempattinggal adat, dan sumber air itu.
1. Istana Untuk Loka
Istana Untuk Loka adalah istana Negeri Kesultanan Sumbawa. Kediaman Sultan Sumbawa Hingga-16 Muhammad Jalaluddin III itu dibangun Di 1885.
Selain sebagai Tempattinggal tinggal Jalaluddin III dan keluarganya, Istana Untuk Loka juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Istana itu pernah dipugar Di 1932.
Kini, Istana Untuk Loka Karena Itu cagar Kearifan Lokal Dunia. Ada istana Terbaru yang dibangun Di area Untuk Istana Untuk Loka, tak lama Sesudah dipugar.
2. Istana Bala Puti
Istana Bala Puti ditetapkan sebagai cagar Kearifan Lokal Dunia Untuk SK Bupati Sumbawa Nomor 1316 Tahun 2022. Istana itu adalah bekas Tempattinggal tinggal Sultan Muhammad Kaharuddin III.
Dibangun Di 1932 hingga diresmikan Di 1934, istana itu punya arsitektur khas Eropa. Rumor yang beredar, istana itu adalah simbol cinta sang sultan Di permaisurinya Ruma Paduka (putri mahkota) Siti Khadidjah Daeng Ante.
Siti adalah putri Untuk Sultan Bima, Sultan Muhammad Salahuddin. Akan Tetapi, Istana Bala Puti pernah Merasakan musibah kebakaran yang Mengamuk Di 2017.
3. Istana Bala Kuning
Istana Bala Kuning Di Sumbawa. (Dok. kebudayaan.sumbawakab.go.id)
|
Ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Kearifan Lokal Dunia Melewati SK Bupati Sumbawa Nomor 1316 Tahun 2022, Istana Bala Kuning adalah Tempattinggal pribadi Sultan Muhammad Kaharuddin III pasca lengser. Sama seperti Istana Bala Putih, istana itu juga berarsitektur Eropa.
Sesuai namanya, mayoritas Pada bangunan istana itu bercat warna kuning. Warna itu melambangkan aristokrasi masa lampau Di Sumbawa. Ada juga beberapa benda pusaka yang tersimpan Di istana itu.
4. Bala Datu Rangga
![]() |
Bala Datu Rangga berlokasi Di Kelurahan Pekat, Kecamatan Sumbawa. Dibangun setahun Sesudah pembangunan Istana Untuk Loka, yakni 1886. Ditetapkan sebagai cagar Kearifan Lokal Dunia Melewati SK Bupati Sumbawa Di 2022.
Bala Datu Rangga adalah Tempattinggal tinggal Perdana Pembantu Kepala Negara terakhir Kesultanan Sumbawa, Datu Ranga Abdul Madjid Daeng Matutu. Kini, bangunan dikelola Dari Yayasan Datu Ranga Abdul Madjid Daeng Matutu.
5. Makam Sampar
![]() |
Makam Sampar berlokasi Di Kota Sumbawa Besar. Hanya 1 kilometer (km) Hingga arah timur Di Istana Untuk Loka. Disebut Makam Sampar Sebab pengunjung harus mendaki bukit setinggi 100 meter.
Makam Sampar adalah kuburan para raja Sumbawa dan keluarga besarnya. Meski dikatakan makam para raja, tidak ada penanda khusus yang membedakan Didalam kuburan rakyat Di sekitarnya.
6. Makam Gunung Setia
![]() |
Istana Balong terbakar hebat Di 5 April 1731. Sultan Sumbawa Datu Taliwang, Datu Gunung Setia, permaisuri dan anak-anaknya tewas Untuk musibah itu.
Lalu, mereka dimakamkan Di Bukit Gunung Setia Di Kelurahan Brang Biji, Kecamatan Sumbawa. Makam mereka kini menjadi cagar Kearifan Lokal Dunia. Sultan Sumbawa Datu Taliwang dianugerahi nama Datu Ling Gunung Setia pasca kematiannya.
7. Buen Ai Awak
![]() |
Buen Ai Awak adalah sumber mata air yang disucikan Kelompok Disekitar. Lokasinya, Di Jalan Ai Awak, Seketeng, Kecamatan Sumbawa.
Dahulu, sumber air Di Ai Awak dipakai sebagai sarana upacara adat Kesultanan Sumbawa. Kini, mata air yang sudah ditetapkan sebagai cagar Kearifan Lokal Dunia itu, kerap dimanfaatkan warga Disekitar Untuk pemandian umum.
8.Makam Masjid Agung
![]() |
Masjid Agung Nurul Huda, berlokasi Di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, adalah jejak penyebaran Islam Di NTB. Di sana, ada areal pemakaman yang dikenal Didalam nama Makam Masjid Agung.
Sultan Muhammad Jalaluddin III, Sultan Muhammad Kaharuddin III, dan semua keluarga besar dua raja itu dimakamkan Di sana. Sebab keterkaitan Didalam Kesultanan Sumbawa, makam itu ditetapkan sebagai cagar Kearifan Lokal Dunia.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Istana, Tempattinggal Adat, hingga Makam Kuno