Cimahi –
12 bangunan bersejarah yang tersebar Hingga sejumlah titik Kota Cimahi kini sudah ditetapkan menjadi cagar Kebiasaan Dunia benda. Penetapan cagar Kebiasaan Dunia itu dilakukan secara berkala Sebelum beberapa tahun belakangan.
Penetapan cagar Kebiasaan Dunia terbaru, yakni gedung SMPN 1 Cimahi, Tempattinggal dinas Wakil Komandan Pusdikhub AD, serta Tempattinggal anom yang ada Hingga Area Kebon Minuman, Cibeureum.
Hingga balik penetapan bangunan bersejarah itu menjadi cagar Kebiasaan Dunia, ada perjalanan panjang yang ditempuh Didalam Regu Ahli Cagar Kebiasaan Dunia (TACB) Dinas Kebudayaan Perjalanan Hingga Luarnegeri Pemuda dan Aktivitasfisik (Disbudparpora) Kota Cimahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kesulitannya mencari referensi, Sebab kan kebanyakan adanya Hingga Arsip Nasional RI. Justru Hingga Arsip Nasional RI juga belum tentu ada, Karena Itu ada beberapa yang kita butuhkan literaturnya itu adanya Hingga Belanda, Agar kami kesulitan sebenarnya Hingga situ,” kata anggota TACB Kota Cimahi, Machmud Mubarok Di dikonfirmasi, Kamis (26/6/2025).
Sambil Hingga Cimahi sendiri, sama sekali tak ada sumber literatur mengenai bangunan-bangunan bersejarah yang sudah didaftarkan sebagai bangunan diduga cagar Kebiasaan Dunia.
“Dinas Arsip Kota Cimahi sendiri tidak Memperoleh itu, yang ada itu Hingga Jakarta dan Hingga Belanda. Karena Itu kami kemarin juga Hingga Jakarta, mencari arsip-arsip berbahasa Belanda dan memang menemukan banyak sekali,” kata Machmud.
Perburuan literatur mengenai bangunan dan benda bersejarah yang Berpeluang ditetapkan menjadi cagar Kebiasaan Dunia membutuhkan banyak hal. Selain akses Hingga arsip nasional, juga membutuhkan modal dan waktu.
“Banyak sekali arsip-arsip tentang Cimahi itu, tapi Untuk mengakses itu juga memerlukan uang, Sebab tidak gratis. Si arsip-arsip itu tidak gratis, itu Untuk perbanyakan Di Rp100 ribu, mahal lah kira-kira gitu. Dan itu harus didukung Didalam pemerintah,” kata Machmud.
Sambil langkah penetapan bangunan peninggalan Belanda Hingga Kota Cimahi menjadi cagar Kebiasaan Dunia sebagai upaya pelestarian bangunan bersejarah Agar bisa dimanfaatkan.
“Pemerintah juga bisa mempertahankan keberadaan bangunan-bangunan tua atau bangunan kolonial yang penting, bernilai sejarah, Agar Lalu ini bisa Karena Itu pengetahuan Untuk Komunitas, dan Hingga depannya tentu bisa Karena Itu salah satu tujuan wisatawan yang datang Hingga kota Cimahi,” kata Machmud.
“Misalnya Tempattinggal tua atau Tempattinggal cagar Kebiasaan Dunia ini nanti kan bisa juga dimanfaatkan, bisa dibikin Karena Itu kafe atau tempat-tempat lain, asal Lalu tidak mengubah bentuk asli. Karena Itu itu yang kita lakukan,” imbuhnya.
(mso/mso)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Jalan Panjang Bangunan Bersejarah Cimahi Ditetapkan Karena Itu Cagar Kebiasaan Dunia