Sukabumi –
Sungai Cimandiri Hingga Sukabumi sempat Dari Sebab Itu sorotan Setelahnya munculnya penampakan buaya Ke September 2024 lalu. Tetapi, Bagi warga setempat, kisah tentang buaya Hingga sungai ini bukan hal Terbaru. Sebelum zaman kolonial, legenda buaya putih dan buaya buntung sudah Datang bersama riak air Cimandiri.
Barong (54), warga Kampung Mariuk Hingga Desa Cidadap, adalah salah satu penjaga cerita itu. Berdasarkan arsip detikJabar, dia bercerita mengenang kisah yang diwariskan ayah dan kakeknya secara turun temurun tentang buaya putih dan buaya buntung.
Konon kemunculan buaya putih berukuran hingga 4 meter sudah tercatat Sebelum masa kolonial Hingga Sungai Cimandiri, Disekitar tahun 1940-an. Para pekerja perkebunan kerap melihatnya Di debit air sungai naik. Uniknya, buaya ini tak pernah mencelakai manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Buaya itu sering muncul Hingga tempat-tempat tertentu. Kata orang tua dulu, dia muncul Sebagai menjaga Kesejajaran. Warnanya bukan benar-benar putih, Bisa Jadi lebih keperakan, tapi kalau terkena cahaya matahari terlihat bercahaya seperti putih,” cerita Barong kepada detikJabar, Sabtu (16/11/2024) lalu.
“Hingga zaman Belanda para penjajah itu seringkali ketakutan ketika melihat kemunculan buaya berukuran raksasa itu, padahal Bagi warga pribumi buaya-buaya itu tidak berbahaya. Penampakan buaya Bagi mereka bukan hal yang luar biasa,” sambung Barong, ia menyeruput perlahan Minuman Kafein hitam yang tersaji.
Bagi kepercayaan Komunitas setempat, buaya putih Hingga Sungai Cimandiri dipercaya bukan sekadar hewan, tapi makhluk gaib yang muncul membawa pesan. Biasanya terlihat Di debit air Menimbulkan Kekhawatiran, atau menjelang bencana alam. Sosoknya Dari Sebab Itu simbol Kesejajaran Di manusia dan lingkungan Disekitar.
Tak hanya buaya putih, ada pula cerita soal buaya buntung atau buaya Bersama ekor tak lengkap. Uniknya, alih-alih berbahaya, buaya ini dikenal Lantaran kerap “membantu” warga dan dikenal sebagai penolong.
“Buaya buntung katanya sering membantu warga yang hanyut Hingga sungai. Entah kenapa, hewan ini tidak pernah menyerang manusia. Malah, kalau ada yang tenggelam, dia muncul seperti mengarahkan mereka Hingga tepian,” ujar Barong.
Tempat Para Buaya Penjaga Sungai Cimandiri
Sungai Cimandiri Sukabumi. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar
|
Sungai Cimandiri tak hanya menyajikan keindahan alam yang menyapa mata, tapi ada mitos lain yang disimpan. Salah satu yang paling sering dibicarakan warga adalah tentang sebuah batu besar yang konon tersembunyi Hingga dasar sungai, Batu Bongkok namanya.
Tak banyak warga yang pernah benar-benar melihat wujud batu ini. Tapi batu ini disebut-sebut sebagai tempat tinggal para buaya gaib. Batu Bongkok dipercaya sebagai semacam tempat tinggal Bagi buaya-buaya besar yang menurut warga bukanlah hewan biasa.
Buaya putih, misalnya, sering muncul ketika air sungai naik. Tapi alih-alih ditakuti, sosoknya justru Disorot sebagai sebuah pesan alam yang perlu diperhatikan. Begitu juga Bersama buaya buntung, buaya yang konon tidak Memiliki ekor lengkap. Menariknya, warga percaya hewan ini suka ‘menolong’ orang hanyut Hingga sungai, bukan menyerang.
“Batu bongkok itu katanya ada Hingga Di sungai. Orang-orang percaya kalau buaya-buaya besar itu bersarang Hingga sana. Justru, buaya putih dan buaya buntung juga sering terlihat Hingga Disekitar batu itu,” ungkap Barong.
Meski kini zaman telah berubah, dan Sungai Cimandiri tak lagi seramai dulu Dari para pekerja perkebunan kolonial, kisah buaya dan batu Bongkok tetap hidup. Sesekali, warga masih melihat buaya muncul Hingga kejauhan, meski tak ‘sakral’ cerita zaman dulu.
“Ini bukan hanya soal buaya atau batu Hingga sungai. Ini tentang bagaimana kita harus menghormati alam. Lantaran kalau kita mengganggu Kesejajaran, alam pasti Akansegera memberi peringatan,” katanya.
(sya/iqk)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Jejak Buaya Putih dan Buaya Buntung Penunggu Sungai Cimandiri