Bandung –
Orang Sunda lekat Bersama Karya mencari ikan. Kocap tercerita nama Lokasi Parakanmuncang diambil Bersama ‘Parakan’ Bersama verba ‘Marak’, yaitu Menyita ikan bersama-sama Ke sisi surut sungai yang dibendung Sambil Itu.
Selain marak, dikenal juga istilah mencari ikan Bersama ‘Munday’. Ke perairan yang lebih Di dan leluasa, orang Sunda mencari ikan Bersama menyelam, Agar ada istilah ‘Palika’, penyelam Untuk mencari ikan. Kecuali cara-cara yang disebutkan tadi, orang Sunda juga mencari ikan Bersama memancing menggunakan joran. Bukan sembarangan, joran yang digunakan adalah berkualitas tinggi terbuat Bersama bambu atau waregu.
Joran yang lentur dan tidak getas ini Malahan direkam Di peribahasa Sunda ‘leuleus jeujeur liat tali’ (lentur seperti joran, liat seperti tali) yang menandakan fleksibilitas Di bersikap, tidak keras melainkan asihan. Bambu Untuk bahan joran mudah didapat. Masih banyak kebun-kebun bambu Ke Daerah Jawa Barat. Tetapi, tidak demikian Bersama waregu. Juga tidak banyak yang piawai membuatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan Tetapi, meski jarang, hingga kini masih ada pengrajin joran waregu. Ke toko-toko online, joran waregu dibanderol Bersama harga lumayan tinggi. Yuk kenalan Bersama joran waregu! Pehobi mancing perlu mencoba ‘jeujeur waregu’ ini. Selain fungsional, joran waregu indah juga Untuk dijadikan pajangan.
Tanaman Waregu
Tahu rotan kan? Nah, tanaman waregu ini mirip rotan Akan Tetapi tumbuh Bersama lurus. Bersama segi ruas, waregu punya ruas yang pendek-pendek. Sejatinya, waregu adalah jenis palem jari (Rhapis excelsa). Tanaman ini bisa dijadikan hiasan Bersama ditanam Ke pot, atau ditanam Ke pekarangan Tempattinggal.
Ke umur yang telah lewat 10 tahun, tinggi tanaman waregu bisa mencapai 2 meter. Dan waregu-waregu umur inilah yang cocok Untuk dijadikan joran waregu. Tekstur batangnya yang liat, lurus, dan Bertahan Di air membuat waregu menjadi bahan Unjuk Untuk membuat joran.
Membuat Joran Waregu
Joran Waregu yang termasyhur ini dibuat Bersama sangat teliti. Proses pembuatannya secara manual menggunakan golok, Pisau raut, dan serut kayu.
Mula-mula bahan dipilih, yaitu Waregu berumur tua yang punya diameter dan ketinggian yang pas. Waregu ditebang dan dibersihkan daun dan Pada ijuk yang melindungi kulitnya. Kulit waregu keras dan mengilat seperti kulit bambu tua. Waregu Lalu dijemur.
Bersama menggunakan golok kecil, Pada Ditengah waregu dibelah Agar menjadi dua Pada yang sama besarnya, sama panjangnya. Setelahnya terbelah barulah pengarjin menggunakan Pisau raut dan serut kayu Untuk membentuknya menjadi joran yang lentur.
Pada gagang atau pegangan ukurannya lebih besar Bersama Ke Pada lain Ke ‘jeujeur’ itu. Di pembuatannya, joran waregu menipis Ke ujung Didepan. Ujung Didepan yang tipis memungkinkan joran merespons setiap gerakan ikan yang menyantap umpannya. Bersama respons cepat, pemancing Akansegera segera Menarik Perhatian joran dan dipastikan strike!
Proses meraut joran ditentukan sesuai Bersama kegunaan joran itu. Apakah Untuk memancing Ke sungai atau Ke kolam pancing galatama sekalipun. Itu Akansegera berpengaruh Ke penentuan kelenturan (pelenod) joran waregu.
Setelahnya dirasa mulus, joran diberi ‘mamarit’, yakni kawat-kawat stainless yang dibuat seperti lubang sebagai sarana jalur benang, tidak lupa joran diberi gulungan benang, benang, dan kailnya. Sebagai joran tradisional dan bernilai ‘buhun’ (kuno), joran waregu biasanya berbentuk satu (one piece) Untuk yang berukuran Di berkisar panjang 120 cm.
Akan Tetapi, Ke joran berukuran panjang, sangat mustahil joran dibuat bukan sambungan. Joran sambung Akansegera memudahkan Di membawanya Ke area memancing.
Cara Lain Pembuatan Joran Waregu
Di dokumen Proposal Inisiatif Inovasi Mahasiswa Kewirausahaan Joran Waregu, Dikti 2019 dijelaskan secara rinci bagaimana Joran Waregu dibuat Bersama cara yang lebih kompleks Dari Kelompok Ke Kabupaten Sukabumi:
1. Waregu bahan joran dipilih yang sudah tua. Cirinya yakni yang berserat hitam.
2. Batang waregu yang sudah dibersihkan Bersama daun dan selimut ijuknya dijemur Di 3 hari.
3. Batang waregu dibelah dua lalu dihaluskan Agar menjadi dua lembar papan waregu.
4. Dua papan waregu ditumpuk dan direkatkan Bersama Perekat hingga menyatu Bersama kuat. Setelahnya dilem, bahan joran ini dibiarkan 12 jam.
5. Bahan yang telah dilem itu dibentuk menjadi joran menggunakan serutan kayu. Dibuat Bersama teliti supaya presisi.
6. Untuk membuatnya Lebih presisi, biasanya joran ‘dilesu’ (dihangatkan Bersama api sambil dibentuk, dilurus-luruskan).
7. Tahap Lanjutnya adalah pemasangan piranti seperti pengecatan Bersama Warna semprot transparan, pemasangan mamarit, gulungan benang, hingga benang dan kailnya.
Waregu yang Berdaya Magis
Raphis excelsa atau palem Waregu dipercaya punya daya magis. Bukan hanya Ke Sunda, Ke beberapa Lokasi lain juga demikian kepercayaan itu melekat. Dikutip Bersama berbagai Sumber, Ke Bali misalnya, waregu dipercaya bisa mengusir energi negatif. Itu alasannya tanaman ini ditempatkan Ke pekarangan Tempattinggal.
Ke Sunda pun demikian, waregu dipercaya punya daya magis yang mendatangkan positive vibes, keberuntungan. Tanaman ini juga dipercaya dapat mengusir ular yang mendekat Ke area tempat tinggal.
Samping kekuatan bahannya yang liat, Lantaran kepercayaan ini pula, yakni waregu punya daya magis yang positif, maka waregu Ke antaranya dijadikan bahan pembuatan joran.
Mungkinkah agar memancing lebih sering strike? Wallahu A’lamu.
(tey/tey)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Joran Waregu, Alat Andalan Pemancing Ke Sunda yang Mahsyur dan Berdaya Magis