Badung –
Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Badung, I Gde Eka Sudarwitha, menegaskan tak ada istilah memundurkan perayaan Nyepi Saka 1947 menjadi pukul 06.30 Wita. Ia menegaskan hanya Menyediakan toleransi perayaan Tumpek Wariga hingga pukul 06.30 Wita.
“Perlu diperjelas kembali Untuk perayaan Nyepi tetap dilakukan Di hari Sabtu, tidak ada perayaan Nyepi yang diundur. Hanya pelaksanaan perayaan Tumpek Wariga saja yang ditoleransi hingga pukul 06.30 Wita,” kata Eka Sudarwitha Di dikonfirmasi Selasa (11/3/2025).
Meski ditoleransi hingga pukul 06.30 Wita, perayaan Tumpek Landep tidak boleh Ke mana-mana atau Ke luar Tempattinggal. “Perayaan tumpek dilakukan Di Tempattinggal saja serta tidak boleh menyalakan dupa,” jelas Eka Sudarwitha.
Surat edaran guna mengatur perayaan Nyepi yang berbarengan Di Tumpek Wariga sudah dibuatkan Dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali. Tetapi, menurut Eka Sudarwitha, ada kekhususan Untuk Badung.
Sesuai kesepakatan Pasikian Yowana Badung, Berencana digelar parade ogoh-ogoh Di Area desa adat masing-masing. Parade ogoh-ogoh Di pengerupukan itu tidak menggunakan jalan protokol dan selesai pukul 22.00 Wita.
Menurut Eka Sudarwitha, hal ini semata-mata Untuk menghindari macet dan mendukung Pembuatan Perjalanan Ke Luarnegeri Badung. Lanjutnya, pelaksanaan Upacara Tawur Kesanga dan nunas tirta dilaksanakan Di jaba (luar) Pura Lingga Bhuana Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung Mangupraja Mandala.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Kadisbud Sebut Tak Ada Istilah Memundurkan Hari Raya Nyepi Di Badung