Bandung –
Permainan anak Di ini kurang diminati Dari generasi muda. Anak-anak Di ini lebih memilih Telepon Genggam sebagai sarana hiburan dan permainan.
Melihat hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus menggencarkan pengenalan berbagai kaulinan barudak atau permainan tradisional Sunda kepada anak-anak. Itu sebagai salah satu upaya mencegah anak bermain Telepon Genggam.
Kaulinan barudak dikenalkan secara langsung Di anak-anak sekolah dasar yang ada Ke Kabupaten Bandung. Mereka nampak mencoba berbagai kaulinan sunda yang Menarik Perhatian dan seru.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Perjalanan Di Luarnegeri (Disbudpar) Kabupaten Bandung, Nenden Siti Nurlaela mengatakan anak-anak tersebut Akansegera menjadi penggawa pelestari Kebiasaan Global Sunda. Supaya kaulinan barudak harus terus dilestarikan.
“Ini bukan rahasia umum lagi. Permainan anak-anak ini atau kaulinan barudak ini kita itu perlu dilestarikan Ke sekolah-sekolah,” ujar Nenden, Di ditemui Ke Taman Kaulinan Barudak, Gedong Kebiasaan Global Soreang (GBS), Kamis (1/11/2024).
Nenden mengungkapkan anak-anak Di ini masih banyak yang memilih bermain gadget. Makanya Disbudpar terus mengenalkan kaulinan barudak.
“Nanti Di depannya Bisa Jadi kita harus ada workshop kepada guru-guru dan Untuk menyampaikan kepada anak-anak didiknya dan menyampaikan kepada teman-temannya,” katanya.
Dia menegaskan pengenalan kaulinan barudak dilakukan Untuk pengenalan kepada generasi Di ini. Kata dia, beberapa permaianan atau kaulinan barudak terus dikenalkan kepada anak-anak.
“Tadi ada permainan cing ciripit. Itu ada filosofinya, bahwa kita itu harus gesit lah. Orang kalau tidak gesit nanti Akansegera ketinggalan. Terus tadi juga ada sasalimpetan. Itu artinya bahwa semua orang, emua anak, kita semua bisa menjadi pemimpin. Kita semua bisa dipimpin,” ucapnya.
“Terus permainan gangsing. Itu semua pasti Ke tahu. Nah itu diajarkan bahwa si anak itu harus cerdik cara memainkan gangsing. Kan ada istilahnya menglilit benang Di harus ketelitian. Akhirnya kita harus teliti dan Kesejaganan,” tambahnya.
Nenden berharap anak-anak tetap mengenal permainan tradisional atau kaulinan barudak. Supaya jenis permainan tradisional tersebut tidak hilang ditelan zaman.
“Karena Itu jangan hanya main gadget yah. Itu boleh kita harus mulai Ilmu Pengetahuan, kita harus melek dunia luar. Tapi kita juga jangan sampai meninggalkan permainan yang ada Ke kita,” pungkasnya.
(orb/orb)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Kala Anak-anak Ke Bandung Dikenalkan Kaulinan Barudak