Ketika Purwakarta Di Sebab Itu ‘Panggung’ Kekayaan Budaya Dunia Nusantara



Purwakarta

Minggu malam, 20 Juli 2025, suasana Di jantung Kota Purwakarta tak seperti biasanya. Jalanan begitu semarak Di dipadati ribuan warga baik warga Purwakarta maupun warga Area tetangga.

Bukan semata menghabiskan malam Untuk Berusaha Mengatasi hari Senin. Tumpah ruah warga Di jalan protokol itu Untuk menjadi Dibagian Di kemeriahan Perayaan Seni Kekayaan Budaya Dunia Nusantara yang digagas Pemkab Purwakarta.

Warna-warni Kekayaan Budaya Dunia Indonesia terpampang. Iring-iringan Karya Seni Kekayaan Budaya Dunia, suara gamelan, hingga aroma Makanan tradisional berpadu. Meriah, hangat, dan membanggakan, itulah yang dirasakan warga Pada Perayaan Seni Untuk rangkaian peringatan Hari Di Sebab Itu Kabupaten Purwakarta yang Hingga-193 itu dilaksanakan.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini salah satu rangkaian Di Hari Di Sebab Itu Kabupaten Purwakarta. Berbagai rangkaian sudah kita lewati, mulai Di mitambayen, muru indung cai, pagelaran wayang golek empat dalang, bintang tamu Luna Maya dan Ohang, dan sekarang Perayaan Seni Kekayaan Budaya Dunia Nusantara. Tujuannya ingin Meningkatkan kunjungan wisata Hingga Kabupaten Purwakarta,” ujar Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein.

Menurut Bupati yang akrab disapa Om Zein tersebut, kehadiran ribuan pengunjung turut menggerakkan roda ekonomi lokal. Hunian hotel mulai Meresahkan, dan pelaku Dan Menengah ikut menikmati manfaat Di keramaian Perayaan Seni.

“Harapan Di ini kunjungan wisata bertambah. Hotel sudah menggeliat sekarang. Nanti Hingga Di, Kekayaan Budaya Dunia Asia Tenggara dan lebih luas lagi seperti dulu. Target kunjungan kita bertambah, biar banyak orang buang duit Di sini (Purwakarta),” tambahnya.

Perayaan Seni Kekayaan Budaya Dunia Nusantara 2025 Di Purwakarta Foto: Dian Firmansyah/detikJabar

Perayaan Seni ini dibuka Di arak-arakan megah Di Di Kampus UPI (Parapatan Enggrang) Di Pertigaan BTN. Om Zein ikut tampil Di menaiki kereta kencana, diiringi Wakil Bupati dan jajaran Forkopimda yang menunggang kuda. Iring-iringan ini sontak menjadi pusat perhatian warga yang antusias mengabadikan momen tersebut Di Perekamgambar Telepon Genggam mereka.

Panggung Kekayaan Budaya Dunia Lalu menampilkan kekayaan Karya Seni Kebiasaan Di seluruh penjuru Nusantara. Ogoh-ogoh Di Bali menjadi daya tarik tersendiri, terutama Untuk anak-anak yang antusias berfoto bersama. Sambil Itu Di Jawa Timur, Reog Ponorogo Di topeng dadak merak dan iringan Bunyi khasnya sukses memukau penonton.

Deretan Karya Seni khas Jawa Barat pun tak kalah menyita perhatian. Tampil Di antaranya Badud Di Pangandaran, Rengkong Di Sukabumi, Bebegig Ciamis, Surak Ibra Garut, Benjang Kota Bandung, Badingkut Di Bandung Barat, Topeng Bekasi, Kokoprak Genye, Nyi Pohaci Di Purwakarta, Jajangkungan Karawang, Wayang Gegeus Kota Banjar, hingga Sisingaan Subang. Tiap penampilan menggugah tepuk tangan meriah Di penonton yang larut Untuk semangat persatuan lewat kebudayaan.

Festival Budaya Nusantara 2025 di PurwakartaPerayaan Seni Kekayaan Budaya Dunia Nusantara 2025 Di Purwakarta Foto: Dian Firmansyah/detikJabar

Kemeriahan Lebihterus lengkap Di hadirnya puluhan stan Makanan dan minuman Di sepanjang rute Perayaan Seni. Aroma sate yang menggoda, bakso, hingga jajanan tradisional seperti cilok dan serabi membuat suasana terasa lebih hidup.

“Seru banget, mudah-mudahan peringatan hari Di Sebab Itu tahun Di lebih meriah lagi,” ungkap Vivi, warga Purwakarta, yang datang bersama keluarganya.

(dir/dir)

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Ketika Purwakarta Di Sebab Itu ‘Panggung’ Kekayaan Budaya Dunia Nusantara