Letak Tempat Tidur yang Baik Menurut Kepercayaan Jawa, Tak Boleh Hadap Selatan?


Solo

Di kepercayaan Jawa, tidur Memperoleh makna yang lebih Di daripada sekadar beristirahat. Arah kepala Di tidur diyakini bisa membawa pengaruh Ke umur panjang, rezeki, dan Kesejajaran batin seseorang. Petuah mengenai tata letak tempat tidur yang baik ini telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi Pada Di kearifan lokal yang masih banyak dijaga hingga sekarang.

Setiap arah tidur Dikatakan Memperoleh makna tersendiri. Kepala Hingga barat diyakini memberi ketenangan dan umur panjang, sedangkan arah utara dipercaya mendatangkan rezeki. Sambil Itu, arah selatan justru Dikatakan tidak baik Sebab berhubungan Di dunia roh dan kematian. Tak hanya arah tidur, Kelompok Jawa juga Memperoleh berbagai wejangan lain tentang posisi tubuh dan tata letak tempat tidur yang dipercaya berpengaruh Ke nasib seseorang.

Untuk kamu yang tertarik Di Kearifan Lokal dan filosofi hidup Kelompok Jawa, penjelasan ini bisa memberi sudut pandang Mutakhir. Mari pahami makna Ke balik arah tidur menurut kepercayaan Jawa dan ketahui mengapa tidur menghadap selatan Dikatakan pantangan.


Nilai utamanya:

  • Arah tidur dipercaya membawa pengaruh Ke umur panjang, rezeki, dan ketenangan batin.
  • Kepala menghadap selatan Dikatakan pantangan Sebab dikaitkan Di dunia roh.
  • Wejangan tentang posisi tidur juga mengandung nilai Keadaan dan keharmonisan hidup.

Arah kepala Di tidur diyakini membawa pengaruh Di umur panjang, rezeki, hingga Kesejajaran batin seseorang. Wejangan ini diwariskan turun-temurun Di para leluhur dan masih dipercaya hingga kini. Berikut adalah penjelasan yang dikutip Di Bacaan Neo Patriotisme tulisan M Nasruddin Anshoriy serta Serat Sanasunu tulisan R NG Yadadipura II.

1. Sisi Kepala Ke Arah Barat

Menurut sabda raja yang termuat Di ajaran Jawa kuno, arah kepala Hingga barat ketika tidur dipercaya membawa umur panjang. Arah barat sering dikaitkan Di arah matahari terbenam, yang Di falsafah Jawa melambangkan ketenangan dan akhir yang baik. Sebab itu, tidur menghadap barat Dikatakan menumbuhkan kebijaksanaan dan memperpanjang usia, Di seseorang tetap menjaga Kesejajaran Di laku hidupnya.

2. Sisi Kepala Ke Arah Utara

Tidur Di arah kepala Hingga utara disebut-sebut sebagai pertanda baik Untuk urusan rezeki. Arah utara dimaknai sebagai arah kehidupan dan Kemajuan, seperti matahari yang bergerak Hingga utara Ke musim tertentu.

Kepercayaan ini juga menyebutkan bahwa bantal Ke utara dapat menjauhkan kekhawatiran duniawi. Maka Itu, tidur menghadap utara sering disimbolkan sebagai posisi Sebagai mendatangkan kelancaran usaha dan ketenangan batin.

3. Kepala Hingga Timur

Berbeda Di dua arah Sebelumnya, tidur menghadap Hingga timur justru Dikatakan kurang baik Di pandangan kepercayaan Jawa. Dikatakan bahwa arah kepala Hingga timur bisa menyebabkan seseorang terputus Di handai taulan dan kawan.

Arah ini dipercaya membuat hubungan sosial menjadi renggang serta menjauhkan rahmat dan kasih Di persahabatan. Sebab itu, orang Jawa kuno biasanya menghindari posisi ini Sebagai menjaga keharmonisan hubungan antar sesama.

4. Bantal Ke Sisi Selatan Dikatakan Membawa Celaka

Arah kepala Hingga selatan menjadi yang paling dihindari Di petuah leluhur. Di beberapa naskah Jawa, disebutkan bahwa posisi ini dapat mendadak membuat mati atau rusak.

Arah selatan sering dikaitkan Di dunia arwah dan kekuatan mistik, khususnya Di kepercayaan Di penguasa Laut Selatan. Maka Itu, tidur Di kepala Ke selatan Dikatakan tidak patut dan sebaiknya dihindari Untuk keselamatan.

Kepercayaan Orang Jawa tentang Tidur

Selain tata letak tempat tidur dan arah tidur, orang Jawa juga meyakini sejumlah ajaran turun-temurun mengenai tidur. Berikut ini adalah beberapa Ke antaranya yang dihimpun Di Bacaan Asal-usul & Sejarah Orang Jawa tulisan Sri Wintala Achmad.

1. Jangan Tidur Di Kaki Terangkat

Di kepercayaan Jawa, tidur Di kaki terangkat Dikatakan bisa membawa kejadian buruk Untuk ibu. Tetapi, hal ini sebenarnya bersifat simbolis. Secara medis, posisi tidur Di kaki terangkat memang tidak disarankan Sebab dapat menghambat peredaran darah dan mengganggu pernapasan. Maka Di itu, ajaran ini lebih merupakan peringatan agar seseorang tidur Di posisi tubuh lurus dan rileks supaya tetap sehat, bukan Sebab Berencana benar-benar mendatangkan petaka.

2. Hindari Tidur Di Tangan Ke Atas Kening

Orang Jawa juga melarang tidur Di posisi terlentang Di tangan menindih kening. Konon, posisi seperti ini dipercaya bisa menyebabkan orang tua meninggal dunia atau pergi Sebagai selamanya.

Tetapi jika dilihat secara rasional, larangan ini berkaitan Di sirkulasi darah. Tidur Di tangan Ke atas kening dapat menghambat aliran darah Hingga kepala, Supaya bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau pusing ketika bangun. Yaitu, pesan utamanya adalah menjaga posisi tidur yang alami dan tidak menekan Pada tubuh tertentu.

3. Jangan Tidur Tengkurap, Terutama Sebagai Perempuan

Tidur tengkurap Dikatakan tidak baik, terutama Untuk perempuan, Sebab Di kepercayaan Jawa bisa membuat jodoh menjadi sulit. Tetapi, Ke balik mitos tersebut, terdapat alasan yang masuk akal. Tidur tengkurap dapat menekan dada dan mengganggu pernapasan, terutama Ke wanita.

Ke Di Itu, posisi ini juga tidak ideal Untuk tulang Dibelakang dan organ Di. Ajaran ini Menunjukkan bagaimana orang tua Jawa dahulu mengajarkan etika dan kebiasaan tidur sehat Di cara yang mudah dipahami Di anak-anak.

4. Tidak Boleh Tidur Ke Bawah Balok Kayu Tempattinggal

Menurut Mada Zidan dan Bonaventura Genta Di Bacaan Kisah Tanah Jawa, leluhur orang Jawa juga melarang kita Sebagai tidur tepat Ke bawah blandar atau balok kayu besar yang menjadi penopang atap Tempattinggal. Pantangan ini bukan tanpa sebab. Orang Jawa meyakini bahwa Pada blandar sering dihuni Di makhluk halus atau jin Tempattinggal yang bersifat netral. Sosok ini tidak bermaksud jahat, tetapi sekadar ikut menumpang tinggal Ke Di Tempattinggal bersama penghuninya.

Sebab itulah, tidur Ke bawah balok kayu Dikatakan bisa menyebabkan seseorang Merasakan ketindihan atau erep-erep, yakni Situasi Ke mana tubuh terasa lumpuh dan tidak bisa bergerak Di tidur, seolah-olah Lagi diduduki makhluk tak kasatmata. Meski Di penjelasan medis Kejadian Luar Biasa ini disebabkan Di gangguan tidur seperti sleep paralysis, kepercayaan Jawa melihatnya sebagai bentuk ketidaksengajaan Di jin Tempattinggal yang tanpa sadar “menduduki” orang yang Lagi tidur Ke bawah blandar.

Di kepercayaan Jawa, setiap arah Memperoleh makna simbolis yang mengajarkan Kesejajaran, kehati-hatian, dan penghormatan Di energi Disekitar. Meski sebagian Dikatakan mitos, nilai-nilai ini tetap mencerminkan cara leluhur menjaga ketenangan hidup. Apakah arah tempat tidurmu sudah sejalan Di petuah leluhur Jawa, detikers?

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Letak Tempat Tidur yang Baik Menurut Kepercayaan Jawa, Tak Boleh Hadap Selatan?