Sumbawa –
Tau Samawa atau Kelompok asli Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Memperoleh adat dan Kearifan Lokal warisan leluhur yang masih dilestarikan hingga sekarang. Salah satunya adalah Kearifan Lokal Malala, yaitu Kearifan Lokal pembuatan Migas tradisional.
Migas tradisional ini Memperoleh segudang manfaat Bagi menyembuhkan Gangguan. Bahan yang digunakan Bagi membuat Migas ini berasal Untuk tumbuhan alami.
Untuk pelaksanaannya, Kearifan Lokal hanya boleh dilakukan Bersama Tau Selaki (laki-laki) yang dipimpin Bersama Sandro (orang yang pintar Untuk meracik Terapi dan Memperoleh ilmu spiritual yang diakui Bersama Kelompok setempat).
Selain Bagi menyambut bulan Muharram, Kearifan Lokal Malala juga sebagai ajang Bagi para Sandro Bagi menunjukan keahlianya Untuk meracik Migas tradisional. Kearifan Lokal ini menunjukan bahwa Tau Samawa Memperoleh beragam keunikan adat dan Kearifan Lokal yang masih dilestarikan hingga sekarang.
Mengenal Kearifan Lokal Malala
Kearifan Lokal Malala adalah Kearifan Lokal Kelompok Sumbawa yang sudah ada Dari ribuan tahun yang lalu. Malala adalah Kearifan Lokal Untuk bentuk ritual pembuatan Migas tradisional yang dilakukan Bersama seorang Sandro dan dibantu sejumlah laki-laki, Bersama tujuan membantu Kelompok yang sakit. Kearifan Lokal Malala hanya dapat disaksikan Ke bulan Muharram tahun Hijriah.
Kearifan Lokal ini berasal Untuk adanya rasa syukur kepada Allah SWT atas kekayaan alam yang diberikan Ke Pulau Sumbawa. Di Itu, Malala juga terbentuk akibat kebiasaan Kelompok zaman dahulu yang melakukan praktik Terapi tradisional menggunakan Migas yang terbuat Untuk bahan-bahan alami.
Memperoleh khasiat yang bermanfaat Bagi menyembuhkan berbagai Gangguan, menjadikan tradisiMalala berkembang dan diwariskan Untuk generasi Ke generasi hingga sekarang. Kearifan Lokal ini sangat sarat Akansegera nilai-nilai islam Lantaran Untuk prosespelaksanaanya Akansegera dibacakan doa dansholawat. Maka Untuk itu, Kearifan Lokal ini sangat sakral Bagi TauSamawa.
Makna Kearifan Lokal Malala
Kearifan Lokal Malala Memperoleh hubungan yang kuat Bersama manusia, alam, dan Tuhan. Kelompok Samawa memaknai Kearifan Lokal ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberkahan tumbuhan alami yang Memperoleh khasiat menyembuhkan Gangguan.
Di Itu, Kelompok juga memaknai Kearifan Lokal ini sebagai sarana Bagi mempererat tali silaturahmi sesama Kelompok dan Bagi melestarikan racikan Migas tradisional khas Sumbawa yang Memperoleh banyak manfaat.
Manfaat Untuk Migas Tradisional Sumbawa
Migas yang dihasilkan Untuk Kearifan Lokal Malala ini Memperoleh manfaat Bagi menyembuhkan Gangguan baik Untuk Untuk maupun luar tubuh. Misalnya bisa digunakan Bagi Terapi luka akibat terkena benda tajam, koreng, luka bakar, bisul, gatal-gatal, nyeri pinggang, keseleo, dan salah urat.
Sedangkan manfaat Keadaan Untuk Untuk, yaitu Bagi mengatasi sesak napas, menyegarkan tubuh, Meningkatkan vitalitas pria, dan perut kembung. Migas Sumbawa dapat digunakan Bersama cara dioles maupun diminum langsung Lantaran terbuat Untuk bahan alami yang diracik Bersama Sandro.
Proses Pelaksanaan Kearifan Lokal Malala
Prosesi Kearifan Lokal Malala diawali Bersama pengumpulan bahan dan alat yang Akansegera digunakan Ke Pada Kearifan Lokal berlangsung. Hal yang perlu dikumpulkan adalah tumbuhan yang Memperoleh khasiat Bagi menyembuhkan Gangguan, seperti merica, cabe, madu, kelapa muda, jahe, akar kayu, batang kayu, dan biji kayu. Di Itu, diperlukan wajan, dan lesung.
Tumbuhan yang dikumpulkan sudah sesuai Bersama perintah yang diberikan Bersama Sandro sebagai orang yang Akansegera memimpin jalanya Kearifan Lokal. Berikutnya bahan-bahan itu ditumbuk hingga halus, kecuali kelapa yang harus diparut dan langsung Ke peras hingga keluar santan.
Lalu bahan yang sudah ditumbuk halus dimasukkan Ke wajan bersamaan Bersama santan Bagi dibacakan doa Bersama Sandro. Pada proses memasak Sandro Akansegera terus membacakan doa sembari mengadukan bahan-bahan pembuatan Migas yang dibantu Bersama Tau Selaki. Sesudah itu wajan yang berisi rempah dan santan dimasak Pada beberapa jam hingga Mengeluarkan Migas dan terpisah Untuk ampasnya. Lalu Migas disaring dan sudah dapat digunakan sebagai Terapi.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Malala, Kearifan Lokal Meracik Migas Tradisional Pada Muharram Ke Sumbawa