Menelusuri Keunikan Desa Adat Osing Banyuwangi yang Masih Lestari



Banyuwangi

Banyuwangi merupakan sebuah kabupaten Ke ujung timur Pulau Jawa, yang bukan hanya dikenal keindahan alamnya, tetapi juga kekayaan Kearifan Lokal Dunia yang dimilikinya. Salah satu yang paling Menarik Perhatian perhatian adalah Desa Adat Osing, yang telah mempertahankan Kebiasaan dan nilai-nilai leluhur Di ratusan tahun.

Desa Osing, yang terletak Ke kaki Gunung Raung, adalah Rumah Untuk Kelompok Osing, suku asli Banyuwangi. Kelompok Ke sini terkenal Akansegera keramahan dan komitmennya Untuk menjaga Kebiasaan.

Setiap tahun, mereka Melakukan Perayaan Seni Kearifan Lokal Dunia yang merayakan Karya Seni, tarian, dan Masakan khas Osing. Di tari Jaranan yang memukau hingga hidangan khas seperti rujak buah, semua menyajikan keunikan Kearifan Lokal Dunia yang patut diketahui.


Dilansir Di jurnal Pembelajaran Sejarah Indonesia berjudul Kearifan Lokal Di Arsitektur Rumah Adat Osing Sebagai Sumber Pembelajaran IPS yang ditulis Fachru Zulfikar, Desa Kemiren, yang terletak Ke lereng Gunung Ijen adalah contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat terjaga dan dilestarikan masyarakatnya.

Keunikan desa ini tidak hanya terlihat Di Kearifan Lokal Dunia dan tradisinya, tetapi juga Di arsitektur Rumah-Rumah yang mencerminkan ciri khas suku Osing. Ciri khas desain bangunan ini bukan hanya menjadi kebanggaan suku Osing, tetapi juga berfungsi sebagai identitas yang memperkuat nilai-nilai kearifan lokal.

Arsitektur tersebut menciptakan ikatan sosial yang kuat dan menjadikan Desa Kemiren sebagai representasi penting Di warisan Kearifan Lokal Dunia yang terus hidup Di masyarakatnya. Lokasi desa ini Di 5,5 km Di pusat kota Banyuwangi. Desa Kemiren Memperoleh luas Area Di 2.5 km² yang terdiri Di dua rukun warga dan 28 rukun tetangga.

Salah satu aspek Menarik Perhatian Desa Adat Osing adalah sistem Pertanian tradisional. Para petani mengolah lahan Di cara ramah lingkungan, menggunakan pupuk organik, dan Cara bercocok tanam yang diwariskan Di generasi Di generasi. Ini tidak hanya mendukung Ketahanan lingkungan, tetapi melestarikan cara hidup yang ada Dari lama.

Dilansir Di Jurnal Sekolah Tinggi Pembangunan Kelompok Desa “APM” Yogyakarta berjudul Peran Kearifan Lokal Kelompok Osing Di Membangun Ketahanan Ketahanan Pangan Melewati Pertanian Organik yang ditulis Endah Rosita Tofani, ada faktor pendorong peran kearifan lokal Kelompok Osing Di membangun ketahanan Ketahanan Pangan Melewati Pertanian organik.

Meliputi keyakinan yang kuat Di Kelompok, keterlibatan pemerintah serta sektor lain yang mendukung kelompok Kelompok, kemampuan Di manajemen Pertanian, dan adat keboan yang diyakini dapat memengaruhi hasil panen secara positif.

Ke Pada Yang Sama, faktor penghambatnya meliputi penggunaan Keahlian yang tidak sejalan Di Kesejaganan ekosistem, dan Keputusan pemerintah yang lebih fokus Ke peningkatan produktivitas tanpa Merencanakan Kesejaganan Kelompok.

Tak hanya itu, penamaan Desa Wisata Osing berakar Di kebiasaan Kelompok yang konsisten melestarikan Kebiasaan dan adat. Suku Osing, yang merupakan generasi terakhir Di keturunan kerajaan Hindu Blambangan, berperan penting menjaga warisan Kearifan Lokal Dunia ini. Kelompok suku Osing setia Ke nilai-nilai dan praktik adat yang menjadi identitas mereka.

Wisatawan yang berkunjung juga dapat menikmati Pengalaman Hidup langsung Di berpartisipasi Di kegiatan sehari-hari Kelompok. Di belajar menenun hingga membuat kerajinan tangan, setiap Karya Memberi wawasan mendalam tentang kehidupan Kelompok Osing.

Untuk detikers yang ingin mencari ketenangan, suasana desa yang asri dan pemandangan alam yang memukau menjadikan Desa Osing sebagai tempat yang ideal Untuk melepas penat. Aliran sungai yang jernih dan kebun-kebun yang hijau menambah daya tarik tempat ini.

Desa Adat Osing bukan hanya sekadar tempat wisata saja, melainkan jendela Untuk melihat bagaimana Kebiasaan dapat hidup harmonis Di modernitas. Di berbagai upaya pelestarian yang dilakukan, Desa Osing Menunjukkan bahwa kekayaan Kearifan Lokal Dunia dapat menjadi daya tarik yang tak lekang Dari waktu.

Artikel ini ditulis Dari Sri Rahayu, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka Ke detikcom.

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Menelusuri Keunikan Desa Adat Osing Banyuwangi yang Masih Lestari