Klungkung –
Bali memang terkenal Bersama kekayaan Kearifan Lokal Dunia dan Kebiasaan yang melimpah. Salah satu Kebiasaan unik yang masih dilestarikan sampai sekarang adalah Barong Nong Nong Kling.
Kebiasaan Barong Nong Nong Kling adalah sebuah Kebiasaan ritual tolak bala Bersama Kelompok Klungkung. Kebiasaan ini tidak hanya sekadar pertunjukan Kelompok, tetapi juga Dibagian Bersama kepercayaan Untuk menjaga Kesejaganan Antara dunia sekala (nyata) dan niskala (tak kasatmata).
Mengenal Kebiasaan
Kebiasaan Barong Nong Nong Kling berasal Bersama Dusun Suwelagiri, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Barong Nong Nong Kling merupakan bentuk Karyaseni pertunjukan yang menggunakan media pengungkapan tari, Alunan, dan drama atau teater.
Kebiasaan Barong Nong Nong Kling ditampilkan Bersama pria anggota pura. Pementasannya dilakukan Ke Hari Raya Galungan atau Kuningan. Kepercayaan Kelompok setempat, waktu tersebut Disorot penuh Bersama energi spiritual Lantaran bertepatan Bersama turunnya dan kembalinya roh suci leluhur Hingga kahyangan. Lantaran itu, Kebiasaan ini dipercaya mampu menetralisasi kekuatan negatif dan melindungi desa Bersama Penyakit, bencana, maupun gangguan roh jahat.
Sejarah
Desa Aan dahulu dilanda wabah akibat gagal panen. Berdasarkan pawisik atau wahyu yang didapatkan, Kelompok menciptakan Barong Nong-Nong Kling Untuk melaksanakan ritual Ngelawang, yaitu mengarak barong mengelilingi desa Bersama diiringi gamelan. Ritual ini dipercaya berhasil mengusir bencana dan mengembalikan kesuburan desa.
Nama Nong Nong Kling diambil Bersama suara iringannya yang bila dilakukan Akansegera menimbulkan efek bunyi “nong, nong, kling”. Walaupun Karyaseni ini tidak menggunakan barong selain topeng, tetapi tetap bersatu Di Karya Seni barong. Cerita pementasannya diambil Bersama kisah Ramayana, yakni “Kerebut Kumbakarna” (Kumbakarna yang direbut banyak kera).
Makna
Barong Di Kebiasaan ini Disorot sebagai manifestasi kekuatan pelindung, simbol dharma (kebaikan) yang mengalahkan adharma (kejahatan). Di prosesi berlangsung, para pengiring menabuh gamelan Bersama irama semangat dan menggema, Sambil sebagian warga menyiapkan canang, dupa, dan tirta sebagai bentuk sembah bakti.
Pelaksanaan Kebiasaan
Secara Keseluruhan, Kebiasaan ini menampilkan Barong Ket atau Barong Bangkal yang diarak keliling desa Bersama para warga. Arak-arakan tersebut bukan sekadar tontonan, tetapi mengandung simbol pembersihan Area Bersama energi buruk. Kelompok percaya, setiap langkah barong membawa berkah dan menyingkirkan hal-hal negatif yang bisa mengganggu keharmonisan hidup.
Pertunjukan Barong Nong Nong Kling dilaksanakan Bersama tujuh orang laki-laki dan berlangsung Hingga area terbuka tanpa menggunakan panggung. Menariknya, Barong Nong Nong Kling tidak bisa sembarangan ditampilkan. Ada aturan adat dan waktu tertentu Untuk menggelarnya. Biasanya, upacara diawali Bersama ritual pembersihan atau melasti barong Hingga sumber pantai sebagai bentuk penyucian Sebelumnya berkeliling desa.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Mengenal Barong Nong Nong Kling, Kebiasaan Tolak Bala Bersama Klungkung

 
							










