Ciamis –
Tak banyak yang tahu, Kabupaten Ciamis Memperoleh alat Bunyi khas hasil karya seniman lokal. Selain kolotik (kolotik leutik), ada juga alat Bunyi dongkur yang berasal Didalam Desa Pasawahan, Kecamatan Banjaranyar. Seperti apa dongkur ini?
Alat Bunyi dongkur diciptakan Yayat Hayatul Hasani, seorang tenaga honorer Hingga MI Pasawahan Ke tahun 2016. Alat Bunyi ini terbuat Didalam bambu gombong besar. Nama dongkur akronim Didalam lodong diukur, itu terinspirasi Didalam lodong atau bambu yang dipakai Untuk menyadap nira.
Dongkur termasuk alat Bunyi ritmis yang fungsinya menyerupai kendang. Dimainkan Didalam dua tangan, satu tangan Untuk memukul dan satu tangan lagi gunanya menutup buka lubang Untuk mengatur nada atau ketukan. Biasanya dimainkan Didalam cara kolaborasi Didalam alat Bunyi lain seperti angklung calung dan goong tiup.
“Dongkur ini suaranya mirip kendang, terbuat Didalam bambu. Di dimainkan ada tiga dongkur, ada indung Untuk naga Forumekonomiglobal, ada dongkur anak nada E atau F, ketiga dongkur Alok, sama juga nada tertentu,” ujar Yayat pencipta dongkur, belum lama ini.
Dongkur kini mulai dikenal, mengingat sering dipentaskan Di sejumlah event atau kegiatan pemerintahan Melewati Disbudpora Ciamis. Event itu baik Hingga lokal Ciamis maupun kegiatan Hingga luar Daerah seperti Bandung.
“Nanti Ke tanggal 17-22 November 2024 Berencana pentas Hingga Cibubur, Jakarta Timur,” ungkapnya.
Yayat Hayatul Hasani. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
|
Awal Dongkur Diciptakan
Yayat menceritakan awal diciptakannya dongkur. Semula, bambu Hingga tempat tinggalnya cukup melimpah. Tetapi belakangan Yayat resah Sebab melihat sejumlah jenis bambu Hingga wilayahnya mulai punah. Alasannya, nama-nama Hingga Daerah Desa Pasawahan diambil Didalam sejumlah jenis bambu.
“Keresahan saya Hingga Desa pasawahan itu nama blok rata-rata diambil Didalam nama bambu Didalam jenis berbeda Didalam mana pun. Semacam ada munggang walingi, krinjing dan lainya,” ungkap pria kelahiran Ciamis, 22 September 1986.
Yayat lalu berinisiatif mengajak anak-anak Hingga wilayahnya menanam pohon bambu sambil bermain. Ia juga berkeinginan menciptakan sesuatu yang bermanfaat Didalam bambu.
Yayat yang Memperoleh minat Pada Karyaseni tradisional, berkeinginan menciptakan alat Bunyi Didalam bambu. Alasannya alat Bunyi itu Dikatakan terjangkau, sederhana dan murah meriah.
Yayat Hayatul Hasani Di memainkan dongkur. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
|
Yayat Setelahnya Itu bertemu Didalam Abah Rukmana seorang seniman calung yang diajak tinggal Hingga rumahnya. Yayat pun menceritakan keinginannya membuat alat Bunyi tradisional Didalam bahan bambu.
“Kebetulan Abah ini ahli calung. Punya gagasan bikin dongkur, Dari Sebab Itu tiga dongkur, indung, anak dan Alok,” ucapnya.
Proses pembuatan dongkur memakan waktu hingga empat bulan. Setiap bambu Memperoleh karakteristik unik tergantung diameter, panjang dan tingkat kekeringannya. Didalam keuletan Yayat, akhirnya dongkur yang Memperoleh nada suara khas pun tercipta.
“Saya selalu menyediakan bambu Untuk produksi dongkur. Kalau kepanasan terlalu panas Berencana belah atau dipukul kencang Berencana belah. Dari Sebab Itu harus tahu karakteristik Didalam bambu itu sendiri, tetap disetel supaya enak didengar,,” tuturnya.
Yayat pun kini mulai mengenalkan dongkur Hingga anak-anak sekolah Untuk menghidupkan kembali Bunyi tradisional. Dongkur tidak hanya sebatas dikolaborasikan Didalam alat Bunyi tradisional, Tetapi juga cocok Untuk alat Bunyi modern lainnya, Supaya tak lekang Dari kemajuan zaman.
Para siswa memainkan dongkur. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
|
“Harapannya sudah pasti dongkur dikenal Komunitas bisa go internasional. Dijadikan sebagai warisan Kebiasaan Global. Saya melihat dongkur ini sesuatu yang diciptakan siapapun Didalam catatan orang itu bisa memahami bagaimana karakter sebuah bambu,” katanya.
Untuk Di ini, alat Bunyi dongkur belum dipatenkan. Kendalanya belum ada Eksperimen khusus atau karya ilmiah yang mendukung Di proses administrasi HAKI.
(orb/orb)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Mengenal Dongkur, Alat Bunyi Ritmis Didalam Bambu Khas Ciamis