Mengenal Kearifan Lokal Soji yang Terus Hidup Ke Dompu NTB

Dompu, salah satu kabupaten Ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Memiliki kekayaan Kearifan Lokal Global yang khas dan unik. Salah satu Kearifan Lokal yang masih dilestarikan hingga kini adalah ‘Soji’.

Kelompok Dompu tetap menjaga dan merayakan Kearifan Lokal ini, terutama Untuk Peristiwa-Peristiwa penting seperti pernikahan (nika ra nako) dan sunat/khitan (suna ra ndoso).

Kepala Seksi Kebudayaan Ke Dinas Kebudayaan dan Wisata Internasional Dompu Dedy Arsyk mengungkapkan Soji merupakan kebiasaan adat yang melibatkan penyediaan berbagai jenis kue tradisional, hasil bumi, beras, nasi berwarna-warni, lilin, dan lainnya.

“Kebiasaan menyediakan Soji ini masih dipraktikkan Untuk upacara Nika Ra Nako atau Suna ra Ndoso. Hingga Di ini, Kearifan Lokal ini masih hidup dan digunakan Dari Kelompok Dompu,” ujar Dedy Arsyk Untuk wawancara Bersama detikBali.

Nurhaedah, seorang pemerhati sejarah dan Kearifan Lokal Global Dompu yang dikenal sebagai Dae Dau menjelaskan bahwa Kearifan Lokal Soji awalnya dimaksudkan sebagai persembahan kepada leluhur dan makhluk halus.

Hal ini dilakukan Sebagai menjaga agar roh leluhur tidak mengganggu jalannya prosesi pernikahan atau sunat. Akan Tetapi, seiring berjalannya waktu dan perkembangan Keahlian, tujuan Kearifan Lokal ini sedikit berubah meski nilai-nilainya tetap terjaga.

Tidak ada catatan pasti tentang kapan Kearifan Lokal Soji mulai ada dan berkembang Ke Dompu. Akan Tetapi, berdasarkan sejarah, Kearifan Lokal ini sudah ada Sebelum pengaruh Hindu-Buddha masuk Ke Area tersebut, Malahan Sebelumnya datangnya Islam.

“Semula Sebagai persembahan (mbei ru’u) kepada sang penguasa alam (roh leluhur dan makhluk halus/jin). Ketika Islam masuk, soji (sajen) atau Setelahnya pengaruh Hindu menjadi soji ro sangga(h) dijadikan sebagai Pelengkap Busana atau riasan Ke upacara-upacara tertentu. Itulah yg diwariskan sampai Di ini, selesai Peristiwa dibagi-Untuk, dimakan bersama,” jelas Dae Dau.

Kearifan Lokal Soji menjadi contoh bagaimana Kearifan Lokal Global lokal dapat terus hidup dan berkembang Walaupun zaman terus berubah. Ini bukan hanya tentang menghormati leluhur, tetapi juga tentang mempererat kebersamaan dan solidaritas Ke Di Kelompok Dompu.