Mengenal Lebih Didekat Kebiasaan Merlawu Ke Tatar Galuh Ciamis



Ciamis

Kebiasaan Merlawu Ke Situs Patapan Dipakusumah Ke Dusun Citamiang Wetan, Desa Ciparigi, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis, digelar, Rabu (11/9/2024). Kegiatan Kearifan Lokal Dunia ini diikuti Bersama ratusan warga berbagai kalangan setiap bulan Rabiul Awal (Mulud).

Merlawu merupakan bentuk rasa syukur yang diwujudkan Untuk tawasulan. Mendoakan orang terdahulu, nenek moyang atau karuhun, berdoa kepada Allah SWT Sebagai senantiasa diberikan keselamatan.

Lalu membersihkan area makan dan diakhiri Bersama makan bersama atau botram. Merlawu juga sebagai bentuk Apresiasi kepada para penyebar agama Islam Ke Daerah Tatar Galuh.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebiasaan tersebut telah dilakukan secara turun temurun. Warga Ciparigi tetap menjaga dan melestarikannya. Kegiatan tersebut juga kerap dihadiri Bersama anak-anak sekolah hingga unsur pemerintahan, baik desa, kecamatan maupun kabupaten.

Ahmad Rizki Fauzi, Pegiat Sejarah dan Kearifan Lokal Dunia Bersama Komunitas Cakra Mangsa yang bergerak Ke Bidang Pembaruan Kearifan Lokal Dunia Sukadana menjelaskan Kebiasaan Merlawu tersebut. Menurutnya, Merlawu merupakan upacara Kebiasaan yang dilaksanakan Ke sejumlah desa Ke Ciamis. Menurut bahasa, Merlawu berasal Bersama dua kata. Kata mer berarti saling/berbagi dan lawuh artinya Konsumsi/lalawuhan.

“Bersama Sebab Itu Merlawu berarti makan bersama, saling mencicipi Konsumsi, atau Untuk arti lain adalah syukuran atas hasil panen,” ungkap Fauzi.

Antusiasme warga Sebagai mengikuti Kebiasaan Merlawu Ke Situs Patapan sangar tinggi. Agar setiap tahunnya, ratusan warga baik warga lokal maupun Daerah tetangga ikut menghadirinya. Untuk pengelolaannya, Kebiasaan Merlawu dikelola Bersama Paguyuban Manik Dipakusumah.

“Kemungkinan dulu Merlawu itu sederhana. Berangkat Ke makam, Lalu bebersih, beberes menata makan. Setelahnya itu istirahat sambil botram makan bersama saling mencoba Konsumsi antar warga. Seiring zaman, Merlawu ditambah Bersama tausiah dan sedikit hiburan Karya Seni Ke luar area makam,” jelasnya.

Melewati, Kebiasaan Merlawu tersebut, warga merawat Kearifan Lokal Dunia gotong royong. Untuk tahap persiapan, warga bersama-sama menata fasilitas yang ada Bersama mulai gapura, saung hingga tangga Ke situs Patapan Dipakusumah.

“Nilai-nilai Untuk Kebiasaan Merlawu ini adalah bentuk rasa syukur, toleransi, gotong royong dan kebersamaan,” pungkasnya.

(iqk/iqk)

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Mengenal Lebih Didekat Kebiasaan Merlawu Ke Tatar Galuh Ciamis