Ciamis –
Naskah kuno atau manuskrip merupakan dokumen tertulis yang biasanya berisi tentang sejarah, Kearifan Lokal Global, atau mempunyai nilai tertentu Di masa lalu. Untuk upaya menjaga dan melestarikan naskah kuno yang ada Di Ciamis, Gunari Putra Erisman (Kang Gun Gun) mendirikan Yayasan Rumah Naskah Nusantara.
Awalnya, Rumah Naskah Nusantara merupakan komunitas pegiat literasi Untuk bidang manuskrip atau naskah kuno yang bernama Rumah Naskah Dari tahun 2014.
Kang Gun Gun Dari 2014 telah menekuni dunia filologi Dari kuliah. Secara independen, Gun Gun berhasil mengumpulkan data mengenai naskah kuno yang tersebar Di Kabupaten Ciamis. Berbekal alat seadanya, Gun Gun melakukan proses identifikasi hingga alih media atau Konversi Digital naskah kuno.
“Alhamdulillah sudah Disekitar 50 naskah kuno yang tersebar Di sejumlah Daerah berhasil diidentifikasi dan dilakukan Konversi Digital naskah. Seperti Untuk Panumbangan, Rajadesa, Kawali, Banjaranyar dan Kecamatan Ciamis,” ujar Kang Gun Gun belum lama ini.
Ketua Rumah Naskah Nusantara Gunari Putra Erisman alias Kang Gun Gun Ditengah melakukan Konversi Digital manuskrip kuno. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
|
Di tahun 2021, Kang Gun Gun menggandeng sejumlah rekannya Sebagai ikut terlibat sebagai sukarelawan Untuk kegiatan pernaskahan. Kegiatan pelestarian naskah kuno ini pun berjalan hingga sekarang.
“Kegiatan sudah dilaksanakan Dari 2014 sampai sekarang. Bekerja mandiri. Dari 2021 saya dibantu beberapa rekan,” jelasnya.
Di Januari 2024, Komunitas Rumah Naskah resmi mengajukan legalitas menjadi yayasan. Di dalamnya bergerak Di bidang Pembelajaran dan kebudayaan khususnya manuskrip atau naskah kuno.
Kini komunitas itu menjadi Yayasan Rumah Naskah Nusantara dilengkapi Bersama akta notaris dan SK Kemenkumham Bersama pendirinya yang juga Ketua Yayasan Rumah Naskah Nusantara adalah Gunari alias Kang Gun gun.
Ada pun sejumlah kegiatan yang sudah dilaksanakan, baik personal maupun kolaborasi Bersama komunitas dan instansi Di bidang kebudayaan. Seperti pelatihan menulis Aksara Sunda, Sosialisasi Aksara Sunda, Nyawang Bulan (Kearifan Lokal membaca naskah Di bulan purnama).
Lalu melakukan Pameran Naskah, kegiatan Alih Aksara, Alih Bahasa, Kajian dan Saduran, penerbitan Bacaan berbasis naskah. Hingga kegiatan FGD tentang pelestarian yang dilaksanakan secara nasional Dari Perpustakaan Nasional dan Manassa (Kelompok Pernaskahan Nusantara).
Ketua Rumah Naskah Nusantara Gunari Putra Erisman alias Kang Gun Gun Ditengah melakukan Konversi Digital manuskrip kuno. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
|
Kiprah Rumah Naskah Nusantara sebagai pelestarian naskah kuno pun Memperoleh perhatian. Berkat sejumlah kegiatan itu, Rumah Naskah Nusantara Memperoleh Apresiasi Nugraha Jasa Dharma Pustaloka Melewati kegiatan Gemilang Perpustakaan Nasional 2024 Di Balai Sudirman Jakarta Di 20 September 2024.
Apresiasi ini diberikan kepada Kelompok yang menyimpan, merawat dan melestarikan naskah kuno yang sudah didaftarkan Di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Kriteria mencakup Kebugaran fisik naskah kuno, kelengkapan isi naskah kuno, pemanfaatan serta komitmen Untuk pelestarian naskah kuno.
“Tentunya bangga, saya ucapakan terima kasih kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada kami Sebagai Memperoleh Apresiasi ini. Semoga kami dapat membantu Langkah pemerintah terutama Untuk hal Pengarusutamaan Naskah Nusantara,” ujar Kang Gun gun yang sekarang bergelar Magister Humaniora lulusan Universitas Padjadjaran Bandung.
Gun gun juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ciamis atas dukungannya Di Langkah Rumah Naskah Untuk awal 2024 hingga sekarang. Termasuk juga Disbudpora Ciamis, komunitas, pegiat literasi, raman bacaan dan sesama pegiat naskah kuno.
“Kami berharap Kelompok tidak Asing lagi Bersama keberadaan naskah kuno. Bersama sekuat tenaga. Kami Melakukanupaya Mengadakan kepada Kelompok, apa yang dimaksud Bersama manuskrip atau naskah kuno,” tuturnya.
Rumah Naskah Nusantara pun senantiasa Memberi ilmu bagaimana cara penanganannya dan pelestariannya. Termasuk pengkajian yang bisa dilakukan Sebagai berbagai kepentingan, baik akademik maupun non akademik.
Di Di, Rumah Naskah Nusantara pun telah merencanakan Langkah Di tahun 2025. Di antaranya Bedah Naskah, Seminar Nasional, Benchmarking Study, Budidaya Pohon Saeh, beberapa workshop, pelatihan aksara, preservasi.
“Bersama Apresiasi yang telah diberikan, ini menjadi Semangat yang dapat memacu semangat Untuk upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan Indonesia, terutama Untuk hal Pengarusutamaan Naskah Nusantara,” pungkasnya.
(orb/orb)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Menjaga Kelestarian Manuskrip Kuno Di Ciamis Lewat Konversi Digital