Merayakan Keragaman Alunan Di The Papandayan Jazz Perayaan Seni 2025

Hotel The Papandayan Bandung tahun ini kembali Melakukan The Papandayan Jazz Perayaan Seni (TPJF). Di 2025 ini, Perayaan Seni Alunan jazz ini genap berusia satu dekade.

TPJF 2025 diselenggarakan Di Sabtu dan Minggu, 4-5 Oktober 2025. Di hari pertama pelaksanaannya, suasana hangat nan meriah mendominasi seluruh venue hotel yang Sebelum siang telah disulap menjadi panggung-panggung pertunjukan Alunan.

Berbeda Didalam tahun-tahun Sebelumnya Itu, TPJF 2025 Memperoleh area venue Mutakhir yang dinamai ‘Pasar Jazz’. Area pasar inilah yang menyambut pengunjung ketika hendak memasuki area TPJF. Di dalamnya terdapat bazar aneka Minuman, area duduk hingga panggung hiburan yang suasanya Lebih romantis Di malam hari.

Di hari pertama TPJF 2025, Sebelum siang menjelang sore, pengunjung telah dimanjakan Didalam penampilan berbagai Tokoh Musik lintas generasi. Mulai Di Barsena Bestandhi Didalam suara emasnya, Aksi Keluhan Masyarakat panggung enerjik Barry Likumahuwa featuring Trie Utami dan Nita Aartsen, hingga penampilan Tokoh Musik muda Naraya Trio yang berbakat.

Menariknya, pengunjung bisa berpindah Di satu stage Hingga stage lainnya Untuk menikmati penampilan Tokoh Musik yang berbeda, Didalam suasana yang juga berbeda. Di area panggung poolside misalnya, suasana semilir angin berpadu Didalam temaram lampu taman membuat Alunan yang disuguhkan Tokoh Musik yang tampil menjadi lebih chill dan romantis.

Sambil Itu, area Mirten Lounge yang berada Di Didekat area lobi utama hotel, menyuguhkan suasana yang lebih intimate Di mana pengunjung bisa duduk-duduk santai menikmati penampilan Tokoh Musik.

Adapun area panggung utama yakni Suagi Ballroom menjadi salah satu yang tak pernah sepi disemuti pengunjung. Selepas pembukaan, pengunjung pun tampak mengular Di area Di ballroom, Untuk segera menikmati vokal unik Ziva Magnolya.

Solois jebolan Indonesian Idol tersebut membawakan sejumlah nomor lagu hits-nya meliputi “Wanita Biasa”, “Menyesal”, “Pilihan Terbaik”, “Tak Sanggup Melupa”, Peri Cintaku”, hingga “Terlukis Indah” yang belakangan Ditengah viral Di media sosial. Vokalnya yang manis Akan Tetapi powerful dibanjiri tepuk tangan penonton.

Ia pun sempat membawakan lagu jazz secara impromptu, Pada Di eskperimennya Untuk tampil Di Perayaan Seni Alunan bertitel jazz.

“Ini enggak Pelatihan, dikit aja ya. Aku juga sebenarnya suka mendengarkan Alunan jazz,” ungkap Zifa.

Penampilan Adikara Di The Papandayan Jazz Perayaan Seni 2025. (Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar)

Tokoh Musik muda yang juga Ditengah naik daun, Adikara tampil Didalam suaranya yang lembut tak jauh Di panggung utama. Salah satu single andalannya, “Primadona”, dibawakan Didalam apik dan langsung disambut meriah pengunjung.

Di Di panggung-panggung tersebut, terdapat pula penampilan Alunan tradisional Sunda yang dibawakan Mustika Wening Ghaurie dan Lisenda ITENAS Di area taman hotel. Hal ini Menyediakan warna tersendiri Di TPJF 2025 yang menyuguhkan Alunan beragam.

General Manager The Papandayan Hotel Bandung sekaligus Founder TPJF Bobby Renaldi mengatakan, keberagaman tersebut menjadi hal yang dikedepankan Di satu dekade penyelenggaraan TPJF. Perayaan Seni ini menjadi wadah pertemuan dan kolaborasi Tokoh Musik lintas genre juga lintas generasi.

“Didalam tema A Culture Resonance, kami ingin menggaungkan bahwa TPJF Memperkenalkan resonansi, keterbukaan, dan menjadi ruang perjumpaan lintas usia, lintas genre Alunan. Alunan jazz Di sini menjadi tuan Rumah Untuk genre Alunan lain,” ungkap Bobby Di ditemui Di sela Kegiatan, Sabtu (4/5/2025).

TPJF 2025 Akansegera berlanjut Di hari kedua, Minggu 5 Oktober 2025 Didalam line up yang tak kalah meriah meliputi trio jazz Barry Likumahuwa, Andre Dinuth dan Echa Soemantri, Bilal Indrajaya, Dwiki Dharmawan featuring Rimar, Bandung Jazz Orchestra, HIVI!, Afgan, hingga Iwa K.

(orb/orb)