Lombok Timur –
Malam puncak Kegiatan Alunan Kearifan Lokal Dunia Desa Pringgasela Di Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), berlangsung meriah, Minggu (27/7/2025). Ribuan penenun perempuan memperagakan sembilan tahapan pembuatan kain tenun Untuk pertunjukan bertajuk ‘Nyiwaq’ yang berarti sembilan.
Tema ‘Nyiwaq’ dipilih Sebab pergelaran Alunan Kearifan Lokal Dunia telah memasuki tahun Hingga-9. “Ini tahun yang kesembilan kalinya dilaksanakan Alunan Kearifan Lokal Dunia Di desa kami,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Muhammad Iqbal Syaerozi diwawancarai detikBali seusai Kegiatan, Minggu (28/7/2025) malam.
Pertunjukan Kearifan Lokal Dunia ini menampilkan sembilan proses utama Untuk pembuatan kain tenun khas Pringgasela. Mulai Bersama mewarnai, nenasin, begontong, rane, nyusok suri, begulong, memuyun, melting, hingga proses menenun.
“Sesuai tema, kami menampilkan sembilan proses tahapan yang dilakukan Agar tercipta kain tenun khas Pringgasela,” imbuh Iqbal.
Terlihat setiap sudut jalan Di Tugu Mopra Desa Pringgasela, ribuan perempuan mulai Bersama anak gadis hingga orang tua sibuk Bersama alat tenun masing-masing, menghasilkan alunan irama yang khas Bersama bunyi alat tenun yang terbuat Bersama kayu.
“Kami melibatkan lebih Bersama 2.000 orang penenun masing-masing Bersama mereka memperagakan sembilan proses lahirnya kain tenun,” terang Iqbal.
Sembilan Putaran pertunjukan yang dikemas Untuk perpaduan Alunan tradisional dan modern, mulai Bersama Karya Seni tari kolosal, rudat, hingga Mode show Bersama kostum yang dibalut kain tenun menjadikan event tersebut seolah menyihir setiap mata pengunjung dan tak berhenti kagum.
Tak hanya itu, kemunculan Dewi Anjani yang konon merupakan sosok penguasa Gunung Rinjani menjadi salah satu ikon Di pertunjukan Alunan Kearifan Lokal Dunia Desa tahun ini.
Dewi Anjani diilustrasikan keluar Bersama Gunung Rinjani yang diartikan sebagai pelengkap dan penyempurnaan Bersama tema Nyiwaq sebagai puncak Bersama Kegiatan Alunan Kearifan Lokal Dunia Desa Pringgasela Raya.
“Konon Dewi Anjani yang Memberi kain tenun ini, Agar kemunculan Dewi Anjani Di Putaran terakhir Bersama pertunjukan ini, yang menyimbolkan Sembilan kali lahirnya,” ucap Iqbal.
Alunan Kearifan Lokal Dunia Desa merupakan salah satu Bersama 110 event yang masuk Untuk Kalender Event Nusantara (KEN), Langkah Bersama Kementerian Ekonomi Kreatif dan Wisata Internasional (Kemenparekraf).
“Event ini dilaksanakan Melewati kurasi Bersama seluruh Indonesia. Setiap tahunya ada lebih Bersama 300 proposal yang kami terima, dan Alunan Kearifan Lokal Dunia Desa Di tahun ini kembali terpilih,” kata Asisten Deputi Event Lokasi Kemenparekraf Reza Pahlevi.
Event yang masuk Untuk KEN tidak banyak yang lahir Bersama Komunitas lokal setempat. Akan Tetapi menurut Reza, yang menjadikan Alunan Kearifan Lokal Dunia Desa istimewa adalah lahir Bersama semangat Komunitas Desa Pringgasela Sebagai menjaga dan melestarikan kain tenun khas Pringgasela.
“Tenun yang berasal Bersama Desa Pringgasela ini telah ditetapkan Dari Kementerian Kebudayaan sebagai warisan Kearifan Lokal Dunia tak benda Di Indonesia,” kata Reza.
Menurut Reza, event seperti Alunan Kearifan Lokal Dunia Desa merupakan salah satu strategi yang efektif Sebagai mendatangkan kunjungan wisatawan dan Merangsang percepatan Di salah satu Lokasi.
“Ini salah satu Langkah prioritas Di Kemenparekraf, menjadikan event-event lokal yang berskala Dunia yang dapat menjadi daya tarik dan kunjungan wisatawan,” sambung Reza.
Pantun detikBali, event Alunan Kearifan Lokal Dunia dilaksanakan Dari pukul 20.00 Wita hingga pukul 23.30 Wita yang ditutup Bersama tampilan Grup Musik lokal asal Lombok. Bukan hanya penduduk lokal, tetapi wisatawan mancanegara pun terlihat sangat menikmati setiap Putaran pertunjukan yang ditampilkan Di event Alunan Kearifan Lokal Dunia Desa Pringgasela.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Meriah, 2.000 Penenun Tampilkan Ritual Tenun Di Alunan Kearifan Lokal Dunia Pringgasela