Denpasar –
Ribuan umat Katolik memadati Gereja Yesus Gembala Yang Baik Di Denpasar, Minggu (13/4/2025) pagi, Sebagai mengikuti perayaan Minggu Palma. Perayaan ini menjadi awal Di Pekan Suci menjelang Paskah. Misa dipimpin Dari Romo Johannes Madia Adnyana, SVD, Di Paroki Santo Yosep.
Sebelumnya misa dimulai, umat terlebih dahulu mengikuti ibadat pemberkatan daun palma yang berlangsung Di Wisma St. Yoseph. Daun palma dibawa Dari umat Di Rumah masing-masing sebagai simbol sambutan Di Yesus.
Di suasana hening dan khidmat, umat mendengarkan bacaan Injil tentang Yesus yang memasuki Yerusalem. Di kisah tersebut, Yesus disambut Didalam sorak sorai dan lambaian daun palma Dari rakyat.
Setelahnya pemberkatan, perarakan dimulai Di Wisma St. Yoseph Di Gereja Yesus Gembala Yang Baik Di Di jalan. Perarakan ini melambangkan penyambutan Yesus sebagai Raja Damai, sebagaimana digambarkan Di bacaan Injil.
Setibanya Di gereja, misa Minggu Palma dilanjutkan Didalam khusyuk. Bacaan Injil diambil Di Lukas 22:14-23:56 yang mengisahkan sengsara Tuhan Yesus. Bacaan panjang ini dibawakan Di bentuk pasio yang menggambarkan perjalanan Yesus Di penyaliban.
Di homilinya, Romo Johannes mengajak umat merenungkan sikap manusia yang mudah berubah. Ia menyoroti kontras Di sambutan “Hosana” Pada Yesus memasuki Yerusalem, dan teriakan “Salibkan Dia!” beberapa hari Lalu.
“Sangat mencolok sikap manusia. Sangat mudah berubah, seperti cuaca akhir-akhir ini. Kita pun sering bersikap mudah berubah-ubah. Ada Pada kita penuh semangat rajin berdoa, tapi Di kesempatan lain, kita loyo, malas,” ujarnya.
Romo Johannes juga mengangkat kisah Leonardo da Vinci Pada melukis Perjamuan Terakhir. Ia menyampaikan betapa sulitnya da Vinci mencari model Sebagai menggambarkan sosok Yudas Iskariot-tokoh yang identik Didalam pengkhianatan dan ketidakkonsistenan.
Hingga suatu hari, da Vinci menemukan seseorang yang cocok Pada Melakukan Kunjungan Hingga Lembaga Proses Hukum. “Ketika orang itu diajak Sebagai dilukis, ia menangis sesenggukan. Leonardo bertanya, dan orang itu menjawab ‘apakah Tuan lupa Didalam saya? Beberapa tahun lalu saya duduk Di Bangku ini Sebagai menjadi model Sebagai Yesus’,” ceritanya.
Mengakhiri homilinya, Romo Johannes mengajak umat Sebagai memaknai Pekan Suci Didalam refleksi batin yang jujur dan tulus kepada Tuhan.
“Hari ini kita memasuki pekan suci, sembari bertanya kepada diri. Semoga hati yang tulus dan tak henti mencari didengarkan dan dikabulkan Tuhan,” tutupnya.
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Misa Minggu Palma Di Denpasar, Simbol Sambutan Damai Sebagai Yesus