TABANAN – Di Penghujung tahun 2024 dan awal tahun 2025, DTW Ulun Danu Beratan Melakukan parade Kebiasaan Global melibatkan seluruh desa adat Di Desa Candikuning serta gebog satakan sebagai pengempon Pura Ulun Danu Beratan.
Pembukan Parade Kebiasaan Global diawali Bersama pementasan tari kecak Bersama tema terciptanya Pura Ulun Danu Beratan yang tetap dipentaskan Di hari-hari tertentu baik Di DTW Ulun Danu Beratan maupun Di The Blooms garden sebagai tempat pembukaan parade Kebiasaan Global, Selasa (24/12/2024).
Pementasan kecak karya anak muda pengempon Pura Ulun Danu beratan Bersama desa adat Batusesa berbeda Bersama tari kecak umum yang Memutuskan tema Ramayana. Di kecak yang digarap DTW Ulun Danu ini menceritakan tentang kisah keberadaan Danau Beratan dan Pura Ulun Danu Beratan.
Dikisahkan, Di lokasi tersebut yang merupakan lembah Bersama Gunung Mangu Di timur danua, kedatangan seorang Rsi Bersama Area Tohlangkir (Gunung Agung Karangasem) beserta para pengikutnya. Mereka membuka areal Agrikultur yang subur. Komunitas menjadi sangat makmur. Akan Tetapi Di perjalanan, ada warga setempat yang kecewa Sebab mereka seakan lupa Bersama ibu pertiwi dan lupa bersyukur atas kemakmuran yang diberikan.
Seorang petani tersebut Lalu menancapkan sebatang bambu Ke tanah, hingga menyemburkan air menenggelamkan seluruh kawasan Di lembah Gunung Mangu tersebut. Lalu Rsi tersebut melakukan pertapaan dan berhasil menyurutkan air danau dan mengatur air danu Supaya tidak sampai menggenangi tanaman warga.
Atas wahyu yang diterima, Lalu Di kawasan tersebut dibangun sebuah Pura yang kini dikenal Bersama Pura Ulun Danu Beratan Bedugul sebagai bentuk penghormatan dan sujud bakti kepada Ibu pertiwi dan Dewi Danu. Pura ini disungsung seluruh pengempon yang tergabung Di gebog satakan.
Direktur PT. Ulun Danu Lestari sekaligus Manager Operasional DTW Ulun Danu Beratan , I Wayan Mustika mengatakan Perayaan Seni Kebiasaan Global telkah digelar Untuk ketiga kalinya sebagai bentuk apresiasi dan Menyediakan hiburan baik kepada Komunitas maupun wisatawan yang datang.
Untuk tahun ini khusus diawali Bersama pementasan Tari Kecak Ulun Danu Beratan yang Akansegera menjadi maskot DTW. Di Itu Di setiap desa juga didorong Untuk menciptakan tari maskot dan dibantu pembinaan sebesar Rp 20 Juta Meresahkan Bersama tahun Sebelumnya Itu Rp 15 Juta.
“Tahun ini kami membuat tarian kecak tentang Ulun Danu Beratan berbeda Bersama tari kecak Di umumnya yang Memutuskan tema Ramayana,” jelas Mustika ketika membukan secara resmi parade Kebiasaan Global Ulun Danu Beratan Di The Blooms Garden Bersama pemukulan kentongan.
Sambil Itu Ketua Bidang Pemasaran PT. Ulun Danu Lestari yang juga Humas DTW Ulun Danu Beratan I Made Sukarata menambahkan, Keberadaan Pura Ulun Danu Beratan diempon 18 desa adat yang tergabung gebog satakan yang mendukung Perayaan Seni dan parade Kebiasaan Global tahun ini.
“Tahun kami kembali Melakukan Perayaan Seni dan parade Kebiasaan Global yang dimulai hari ini (selasa (24/12) sampai 5 Januari 2025 mendatang melibatkan semua desa adat,” jelasnya.
Di Perayaan Seni Kebiasaan Global kali ini Akansegera digelar Di dua tempat baik dii DTW Ulun Danu Beratan maupun Di The Blooms Garden. Di Itu juga Akansegera dilakukan parade gebogan Bersama masing-masing desa adat yang dilaksanakan Di Perayaan Seni berlangsung sampai 5 Januari mendatang. Sambil Itu tari kecak Akansegera dipentaskan Di Pura Beji
Ditanya Yang Terkait Bersama kunjungan wisata , Sukarata mengatakan kalau kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Kami juga menambah beberapa spot foto Terbaru Untuk Menarik Perhatian kunjungan wisatawan.
“Dari tanggal 18 Desember mulai ada peningkatan kunjungan. Bersama Sebelumnya Itu biasanya 1200 sampai 1500 orang per hari, kini sudah mencapai 3000 orang per hari. Begitu juga Di The Blooms garden juga Meresahkan 50 persen,” jelasnya. (jon)
Artikel ini disadur –>Wartabalionline.com Indonesia: Penghujung Tahun, Ulun Danu Beratan Gelar Parade Kebiasaan Global Bersama Pementasan Tari Kecak