Ketua Yayasan Karya Bhuana Lestari, I Nengah Suarya (kanan) dan Sekretaris Yayasan, I Nengah Sudana Wiryawan.
KARANGASEM – Yayasan Karya Bhuana Lestari yang menaungi Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban, kali pertama Melakukan Perayaan Seni bertajuk Khasanah Lontar Bali.
Perayaan Seni yang dilaksanakan bertepatan Hari Saraswati, Sabtu (8/2/2025) itu, merupakan bentuk penghormatan kepada Dewi Saraswati sebagai simbol ilmu pengetahuan.
Ketua Yayasan Karya Bhuana Lestari, I Nengah Suarya, mengatakan, Perayaan Seni Khasanah Lontar Bali, Akansegera dilaksanakan Di 10 bulan.
Selain Ke Karangasem, Perayaan Seni Bersama tagline Puja Astuti Saraswati, Akansegera dilaksanakan Ke beberapa Kabupaten Ke Bali, seperti Denpasar, Buleleng dan kabupaten lainnya.
“Perayaan Seni Khasanah Lontar Bali yang dilaksanakan Yayasan Karya Bhuana Lestari bertujuan Untuk melestarikan aksara lontar dan Kearifan Lokal sastra yang ada Ke Bali,” ucap Suarya didampingi Sekretaris Yayasan Karya Bhuana Lestari,
I Nengah Sudana Wiryawan Untuk konferensi pers Yang Terkait Bersama pelaksanaan Perayaan Seni tersebut, sabtu pagi tadi.
Perayaan Seni sendiri dibiayai Kementerian Kebudayaan bekerjasama Bersama Lembaga Pengelola Dana Pembelajaran (LPDP). “Sejatinya usulan Perayaan Seni ini sudah tahun 2024 lalu, tapi Terbaru bisa dilaksanakan tahun ini. Sesuai tema, Perayaan Seni khusus berbicara tentang lontar Bersama hulu Ke hilir, baik menyangkut parade, workshop dan pagelaran Karyaseni,” ucap Suarya.
Perayaan Seni Khasanah Lontar Bali, lanjut Suarya, tidak hanya berbicara masalah lontar saja, juga mengulas pohon lontar hingga kebuahnya, termasuk juga daun lontar hingga bisa ditulis menjadi cakepan lontar.
“Menghasilkan koalas lontar yang bagus prosesnya cukup panjang, memerlukan waktu 1 tahun Sebelumnya bisa ditulisi aksara,” jelasnya.
Sekretaris Yayasan Karya Bhuana Lestari, I Nengah Sudana Wiryawan, menambahkan, Perayaan Seni Khasanah Lontar Bali yang dipusatkan Ke Museum Lontar Dukuh Penaban, juga menampilkan parade Kearifan Lokal Global lokal, baleganjur, dan pawai 15 jenis lontar yang diawali Lontar Bhuana Kosa usia 400 tahun, Kekawin Sarawati, Lontar Usada, Lontar Tutur, Lontar Babad, Lontar Asta Kosala Kosali, Lontar Rare, Lontar Satwa, Lontar Kawisesan, Lontar Sangkul Putih, Lontar Kusuma Dewa. Lontra Wariga, Lontar Slokantara, Lontar Kidung, Lontar Parwa dan Lontar Puja.
“Selesai parade dan pembukaan Perayaan Seni malam harinya dilanjutkan Bersama persembahyangan bersama Sararswati,” tandasnya. (wat)
Artikel ini disadur –>Wartabalionline.com Indonesia: Perayaan Seni Khasanah Lontar Bali, Tampilkan Cakepan Lontar Berusia 400 Tahun