Perayaan Seni Rawat Jagad Digelar Ke Pacitan, Usung Konsep Mitigasi Bencana



Pacitan

Event Kebiasaan Dunia kolosal Rawat Jagat kembali digelar Ke Pacitan. Perayaan Seni akbar tersebut digelar hari ini, Sabtu (21/9/2024). Durasinya pun cukup panjang, mulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB. Kali ini, temanya tentang Mitigasi Bencana.

Ketua Konsorsium Kangen Pacitan Abdilah Yusuf menyebut, deretan atraksi Kebiasaan Dunia itu Berencana digelar Ke beberapa titik berbeda. Venue yang terletak Ke Jalan Ahmad Yani Berencana menyajikan aneka tampilan. Semuanya sarat Di muatan Pencalonan Politik pengurangan risiko bencana.

Tak hanya ancaman bahaya bencana alam, Tetapi juga bencana Kesejajaran dan lingkungan. Termasuk pula Permasalahan Megathrust yang Pada ini menjadi perbincangan banyak kalangan.


“Urutan acaranya masih sama seperti yang dulu cuma tampilannya saja yang berbeda,” kata Yusuf yang juga Ketua Panitia Penyelenggara.

Perayaan Seni Rawat Jagat #3 sendiri mengusung tema “Eling lan Waspodo”. Masih menurut Yusuf, kegiatan tersebut juga sebagai agenda yang bukan saja bertujuan menggerakkan ekosistem kebudayaan Ke Pacitan. Tetapi lebih Di itu juga sebagai cara kreatif mengolaborasikan Kebiasaan Di Karya Seni pertunjukan Terbaru.

“Kita Berencana membangkitkan kembali Tari Keling Di Kalipelus, Kecamatan Kebonagung, dibangkitkan kembali direkonstruksi ulang,” tambahnya.

Sedikit berbeda Di tahun Sebelumnya, Sebagai kegiatan prosesi Berencana digelar Ke perempatan Tugu Penceng, termasuk doa, dan pertunjukan Karya Seni.

“Rawat Jagat bukan sekadar Perayaan Seni Kebiasaan Dunia. Aspek pemberdayaan ekonomi juga menjadi aspek yang disasar. Ungkapan syukur Di karunia Tuhan, juga ada workshop pengolahan sampah, dan pelepasan tukik,” pungkasnya.

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Perayaan Seni Rawat Jagad Digelar Ke Pacitan, Usung Konsep Mitigasi Bencana