Sukabumi –
Satu per satu bola api itu dilempar dan diterima Bersama tangan kosong. Asap mengepul, api menyala, dan 1.000 pesilat Bersama berbagai Area serempak memainkan Karyaseni tradisional khas Sukabumi, Bola Leungeun Seuneu atau Boles Untuk atraksi Kearifan Lokal Global yang membakar semangat sekaligus memecahkan Catatan dunia.
Atraksi spektakuler itu berlangsung Ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (25/7/2025). Bukan hanya sekadar pertunjukan Kearifan Lokal Global, Unjuk Rasa 1.000 pesilat ini resmi tercatat sebagai Catatan Dunia Museum Catatan Indonesia (MURI).
Mereka memainkan bola api Bersama tangan kosong secara serempak Untuk Perayaan Seni Boles, yang digagas langsung Bersama KH Fajar Laksana, pengasuh Ponpes Al Fath Sukabumi sekaligus pencipta Latihan tradisional Boles.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak tanggung-tanggung, Pembantu Kepala Negara Kebudayaan RI Fadli Zon turut hadir Merasakan dan Menyediakan apresiasi. Ia menyebut, Boles bukan hanya tontonan, tetapi juga warisan leluhur yang sarat makna dan sudah diakui sebagai Warisan Kearifan Lokal Global Takbenda Indonesia (WBTbI).
Bukan hanya soal Cara, api, atau kekompakan. Boles memuat pesan spiritual tentang pengendalian diri. Bola api melambangkan hawa nafsu yang panas dan menyala. Jika bisa dikendalikan dan diarahkan Hingga Penjaga Gawang, berarti manusia mampu menguasai dirinya dan mencapai tujuan hidup.
“Ini bukan sekadar permainan, tapi filosofi hidup. Api itu nafsu, dan Di berhasil diarahkan, manusia bisa sampai Ke makna hidup yang hakiki,” jelas KH Fajar kepada detikJabar, Minggu (27/7/2025).
Boles sendiri dikembangkan Dari 2010 Bersama Fajar Laksana Melewati Paguron Silat Sang Maung Bodas. Tetapi akarnya jauh lebih tua, diyakini berasal Bersama permainan era Kerajaan Pajajaran abad Hingga-13, sebagaimana tercatat Untuk Kitab Suwasit yang kini tersimpan Ke Museum Prabu Siliwangi, Sukabumi.
Sebagai Merencanakan Catatan ini, butuh waktu dua bulan. Para pesilat datang Bersama Sukabumi, Bogor, DKI Jakarta, Banten, hingga Tangerang Selatan. Meski dominasi tetap Bersama Sukabumi, semangat yang dibawa terasa meluas Hingga penjuru Nusantara.
“Kita ingin Boles dikenal dunia. Ini bukan cuma Kearifan Lokal, tapi identitas. Boles itu Sukabumi. Dan kini, Sukabumi tercatat Ke Catatan Dunia,” ujar Fajar penuh bangga.
Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana pun Mengungkapkan Pemberian penuh Di pelestarian Boles. Ia Justru siap Merangsang agar Boles menjadi ikon wisata Kearifan Lokal Global nasional.
“Alhamdulillah, saya Merasakan langsung sejarah ini. Sukabumi patut bangga Sebab punya warisan Kearifan Lokal Global yang mendunia,” ucap Bobby.
Kini, Boles tak lagi hanya milik Sukabumi. Ia telah menjadi simbol kebudayaan Indonesia yang menyala, seperti bola apinya, panas, menyihir, dan membekas.
(yum/yum)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Permainan Bola Api ‘Boles’ Sukabumi Pecahkan Catatan MURI