Rejang Playon Buka Perayaan Seni Kekayaan Budaya Dunia Sebatu Kala Patra 2025

Perayaan Seni Kekayaan Budaya Dunia Sebatu Kala Patra 2025 resmi dibuka Di pertunjukan tari Rejang Playon Hingga Pura Gunung Kawi Sebatu, Gianyar. Di seratus penari perempuan Di kalangan remaja hingga dewasa tampil luwes dan Trendi menyambut kedatangan pengunjung.

Mengusung tema ‘Desa Kala Patra: Perayaan Hidup Desa Adat Sebatu Di Ruang dan Waktu’, Perayaan Seni ini merepresentasikan perjalanan hidup Komunitas Desa Adat Sebatu yang sarat Di adat dan Kekayaan Budaya Dunia.

“Ini merupakan momentum mempertemukan warisan leluhur Di Imajinasi anak muda. Kami melibatkan sejumlah seniman dan Usaha Mikro Kecil antar generasi supaya terjadi kebersamaan. Semoga ini menjadi simbol kebangkitan Kekayaan Budaya Dunia dan Imajinasi Hingga Desa Adat Sebatu,” ujar Ketua Perayaan Seni, I Kadek Dwi Alit Saputra, Sabtu(2/8/2025).

Desa Adat Sebatu dikenal sebagai tempat kelahiran para pengrajin. Tak heran bila tenan kerajinan seperti dulang, kemben, bokor, hingga keris ramai diserbu pengunjung. Di Itu, terdapat 10 tenan Minuman yang menawarkan beragam sajian, mulai Di tradisional hingga Terbaru.

Salah satu tenan yang banyak Menarik Perhatian perhatian adalah tenan keris. Benda sakral Di ritual Hindu ini dipamerkan Di berbagai bentuk dan bahan pembuatan.

Di segi bentuk, keris terbagi menjadi kekojongan, batun poh, dan kekandikan yang dibedakan Di Dibagian werangka (sarung keris). Sambil Itu danganan (gagang keris) Memiliki bentuk sederhana seperti bebet, atau kompleks menyerupai tokoh pewayangan.

Untuk bahan baku, keris dibuat Di kayu pohon hingga organ tubuh binatang. Akan Tetapi, kini para pengrajin lebih Mengkaji aspek legalitas dan etika, Supaya banyak yang menggunakan tanduk kerbau.

“Hanya mereka yang sudah menginjak dewasa yang boleh memegang keris. Untuk itu, biasa digunakan Di Peristiwa potong gigi maupun upacara lainnya. Kalau Di bahan kayu harganya ratusan ribu, berbeda Di yang terbuat Di perak dan emas asli yang bisa mencapai puluhan juta,” jelas Ega Yusa, pemilik usaha keris yang membuka tenan Di Perayaan Seni.