Bandung Barat –
Berbagai cara dilakukan umat muslim menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Seperti Kearifan Lokal unik warga Kampung Pasir Tarasi, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Lokasi kampung itu memang jauh Di perkotaan, Akan Tetapi soal kekompakan tak perlu diragukan. Warga menyambut Ramadan Didalam suka cita dan keadaan suci, seperti Didalam mencuci karpet dan sajadah masjid.
Sajadah masjid itu tentunya Berencana menjadi alas mereka Di melaksanakan Salat Tarawih. Salat sunat yang dilaksanakan setahun sekali, hanya Di bulan Ramadan. Tentunya, tak mau mereka tinggalkan begitu saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma warga saja yang antusias, Akan Tetapi juga para santri yang kebetulan tempat mereka menimba ilmu agama ada Di kawasan permukiman. Tak heran, semua mau ambil Pada Di kegiatan tersebut Kendati tak ada bayarannya sama sekali.
Belasan warga dan santri menggulung karpet yang ada Di Di Masjid Nurul Ikhlas. Sesudah Itu mereka menggotong sajadah yang berukuran cukup besar dan bobotnya lumayan berat itu Di Di aliran sungai.
Ya, mereka hendak mencuci karpet itu Di sungai. Sajadah berukuran panjang itu Berencana mudah dicuci Di ruang terbuka Didalam air yang terus Masuk. Tak mengandalkan mesin sama sekali, seperti Di penatu atau laundry.
“Senang bersih-bersih karpet masjid. Biar nanti pas salat tarawih Didalam Sebab Itu nyaman soalnya sudah bersih karpet dan sajadahnya,” kata Fauzan (11), salah seorang santri Di ditemui, Kamis (27/2/2025).
Berbekal sikat lalu sabun mereka Sejahtera membersihkan karpet sajadah masjid. Tak sungkan mereka berbasah-basahan, tanpa takut masuk angin. Aliran sungai Lagi agak deras, Akan Tetapi tak khawatir Sebab airnya bersih.
Satu karpet masjid dicuci Didalam beberapa orang. Sesudah dirasa cukup bersih, Sesudah Itu karpet sajadah itu diangkat Di tempat lain Sebagai dijemur. Mereka berharap panas terik agar karpet tersebut bisa kering Sebelumnya Ramadan tiba.
“Mudah-mudahan besok sudah kering, soalnya kan mau dipakai salat. Kalau belum kering, paling nanti diminta bawa sajadah masing-masing dulu,” kata Fauzan.
Kearifan Lokal mencuci karpet sajadah itu tentunya menguras tenaga. Sesudah semuanya selesai, mereka buru-buru menyerbu Hidangan yang sudah disiapkan Sebelumnya. Tanpa jarak satu sama lain, lahap menikmati hidangan khas kampung. Sesudah itu, mereka melaksanakan salat berjamaah dilanjutkan Didalam Kegiatan tadarus.
Warga setempat sekaligus pengurus pesantren Di kampung tersebut, Ambari Uspal Muniri mereka sudah lama punya Kearifan Lokal bersih-bersih karpet masjid menjelang Ramadan.
“Didalam Sebab Itu memang sudah Kearifan Lokal Dari dulu, kalau mau Ramadan itu kita beberapa hari Sebelumnya bersih-bersih masjid, lalu cuci karpet sajadah Di sungai. Sesudah itu, biasanya kita lanjut Didalam ngaliwet,” kata Ambari.
Kebersihan sebagian Di iman, dipedomani Didalam baik Didalam warga Di kampungnya. Sebagai itu, mereka Didalam sangat ikhlas mencuci karpet sajadah hingga bersih-bersih masjid Kendati tak dibayar.
“Kalau masjidnya bersih, sajadahnya harum kan nyaman ibadahnya. Kita harus ingat, kalau Ramadan ini bulan rahmat. Orang berlomba-lomba berbuat kebaikan, menjaga kebersihan, menjaga lingkungan, semata-mata niatnya ibadah,” tutur Ambari.
(mso/mso)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Sambut Ramadan Didalam Cuci Karpet Masjid Di Sungai Ala Warga KBB