The Suaka Baliaga, Sebuah ‘Ubud Kecil’ Ke Tepi Pantai Batubelig

BADUNG – Suasana pagi Ke Seminyak biasanya diwarnai hiruk pikuk deru kendaraan. Tetapi, Ke sebuah sudut Damai kawasan Batubelig, ada tempat yang Memperkenalkan suasana berbeda—hijau, damai, dan seolah jauh Bersama kesibukan. Tempat itu bernama The Suaka Baliaga ( sebuah vila yang menyatukan kemewahan modern Bersama kehangatan khas Bali.

Begitu melangkah Di Untuk gerbangnya, waktu terasa melambat. Suara gemericik air berpadu Bersama semilir angin yang membawa aroma kayu dan bunga kamboja. Ke sini, kemewahan tidak diteriakkan, melainkan disuguhkan Bersama lembut Lewat desain yang menenangkan mata dan hati. Dinding batu alam, langit-langit kayu, dan taman tropis yang mengelilingi vila, membuat siapa pun seolah berpindah Bersama Seminyak Di Ubud—tanpa harus menempuh perjalanan jauh.

The Suaka Baliaga merupakan Pada Bersama koleksi eksklusif Puri Asia (www.puriasia.com), perusahaan manajemen vila yang sudah lebih Bersama 15 tahun Ke bidang villa holiday Ke Bali dan Asia. Tetapi, yang membuat vila ini berbeda bukan hanya fasilitasnya, melainkan cara ia mengundang tamu Sebagai benar-benar “merasakan” Bali.

Bersama tujuh kamar tidur luas, setiap ruang Ke vila ini dirancang Sebagai memberi rasa nyaman dan damai. Ada jacuzzi pribadi, sauna dan spa room yang siap memanjakan tubuh, hingga private bar dan Japanese teppanyaki corner Untuk mereka yang ingin menikmati malam santai tanpa keluar Bersama vila. Ke sisi lain, ada pula kids room, library, serta billiard dan games room, tempat keluarga kecil berkumpul dan berbagi tawa.

“Beberapa tamu bilang, suasananya seperti Ke Ubud—Damai, hijau, dan hangat,” ujar I Wayan Widastra, sang Villa Manager, sambil tersenyum.

Ke balik senyum itu, ia dan timnya bekerja menciptakan Pengalaman Hidup yang bukan sekadar layanan, melainkan keramahan khas Bali. “Kami ingin tamu merasa bahwa The Suaka Baliaga bukan tempat menginap, tapi Rumah kedua mereka Ke Bali,” lanjutnya.

Ke The Suaka Baliaga, para tamu juga bisa ikut merasakan Pengalaman Hidup Kekayaan Budaya Dunia seperti membuat canang sari, mencoba membuat sate lilit, atau belajar mengenakan kamen. Kegiatan sederhana itu mengubah liburan menjadi Pengalaman Hidup Kekayaan Budaya Dunia yang hidup—membuat para tamu memahami bahwa keindahan Bali tidak hanya ada Ke pantai, tetapi juga Untuk tradisinya.

Ke pagi hari, tawa anak-anak terdengar Bersama kolam kecil tempat mereka memberi makan ikan. Ke sore hari, para tamu dewasa menikmati waktu santai Bersama permainan kartu, monopoli, atau sekadar berbincang Ke bawah cahaya lampu taman. Suasana hangat itulah yang membuat The Suaka Baliaga bukan sekadar vila mewah, melainkan ruang yang menghidupkan kembali arti kebersamaan Untuk perjalanan.

The Suaka Baliaga mengusung Prototipe “one stop luxury experience”. Segala kebutuhan tamu dapat diatur tanpa harus keluar Bersama vila—mulai Bersama makan malam privat, sesi spa, hingga tur eksklusif Di berbagai destinasi Ke Pulau Dewata. Area halamannya yang luas, menjadikan tempat ini juga ideal Sebagai pesta pernikahan intim, ulang tahun, hingga corporate retreat.

Tetapi Ke balik gemerlap itu, vila ini tetap berpijak Ke prinsip sustainable living. Desainnya mengandalkan ventilasi alami, pencahayaan hemat energi, dan material lokal. Sebuah harmoni Ditengah kemewahan dan kepedulian lingkungan, yang kini menjadi nilai penting Untuk Perjalanan Di Luarnegeri modern.

Menjelang senja, cahaya matahari menembus sela pepohonan, memantul lembut Ke permukaan kolam. Para tamu perlahan berkumpul Ke teras utama, menikmati suara alam yang mulai beristirahat. Ke momen itulah terasa bahwa The Suaka Baliaga bukan sekadar tempat singgah, melainkan Rumah yang menyambut setiap orang Bersama keheningan yang indah.

Untuk harmoni Ditengah kemewahan, Kekayaan Budaya Dunia, dan ketenangan, The Suaka Baliaga Memperkenalkan wajah lain Bersama Seminyak—sebuah “Ubud kecil” Ke tepi pantai yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga menenangkan jiwa. (adi)

Artikel ini disadur –>Wartabalionline.com Indonesia: The Suaka Baliaga, Sebuah ‘Ubud Kecil’ Ke Tepi Pantai Batubelig