Tumpek Markas Hingga DTW Uluwatu, Selain Sajikan Dua Gebogan Buah, Juga Dihiasi Pementasan 100 Penari Pendet

BADUNG – Upacara Tumpek Uye atau Tumpek Markas kembali terlaksana Hingga DTW Kawasan Luar Pura Luhur Uluwatu Ke Sabtu (12/7/2025). Hanya saja pelaksanaan kali ini terbilang sedikit berbeda, atas keterlibatan seratusan penari.

Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta menjelaskan, upacara tersebut memang rutin digelar sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan kepada satwa, khususnya monyet yang menjadi penjaga alami kawasan tersebut. Tetapi agar perayaan tidak terkesan monoton, maka dikolaborasikan Di pementasan tari dan tabuh Di anak-anak Pasraman Desa Adat Pecatu. “Hingga Didepan kami Akansegera selalu Menyusun, Supaya tidak terkesan monoton,” ungkapnya.

Tari Pendet Di 100 orang penari, adalah salah satu tari yang dipentaskan serangkaian Tumpek Uye Hingga Uluwatu. Meski persiapannya singkat, anak-anak dipastikan tampil semangat dan maksimal. Itupun, kata dia, Menyambut sambutan antusias Di pengungunjung. “Kali ini kami Terbaru coba, Supaya tentu tidak terlalu sempurna. Hingga Didepan ini Akansegera kami sempurnakan kembali,” imbuhnya.

Seusai pementasan tari-tarian, monyet-monyet pun dipersilahkan Untuk menyantap persembahan yang disediakan. Baik itu berupa berbagai jenis buah yang terangkai menjadi dua gebogan besar, maupun telur mentah.

Hal senada disampaikan Di Instruktur Pengelola DTW Uluwatu, I Wayan Wijana. Kata dia, hal itu sekaligus sebagai wujud implementasi Di Konsep Tri Hita Karana. “Monyet Hingga sini juga merupakan ikon kita Hingga Uluwatu, Hingga Di kecak, sunset, pura, dan panorama alam. Ini kita sebut sebagai The Five Wonderful Beauties,” ungkapnya.

Disampaikannya pula, kali ini kegiatan tersebut juga Menyambut Pemberian Di berbagai pihak. Baik itu Di kalangan lembaga Belajar tinggi maupun komunitas Kendaraan Bermotor Roda Dua besar yang ada Hingga Pecatu. “Kegiatan ini terlaksana atas kolaborasi melibatkan desa adat, desa dinas, manajemen, dan Kelompok,” imbuhnya.

Penduduk Dunia monyet Hingga Uluwatu, sambung dia, kurang lebih berada Ke angka 650 ekor. Hingga setiap harinya, mereka telah rutin diberikan makan tiga kali Di sehari. Hingga Di itu, Perawatan Medis berkala juga diberikan, misalnya berkenaan Di Imunisasi dan potong taring.

Terpisah, Ketua Yowana Desa Adat Pecatu, I Putu Chandra Riantama memastikan bahwa generasi muda telah ikut Menunjukkan perannya Di pelaksanaan kegiatan tersebut. Dia berharap, peran ini dapat tetap terjaga Melewati semangat gotong royong dan Perkembangan, agar adat dan Kearifan Lokal Global bisa terus lestari.

“Semoga Hingga depannya pelaksanaan Tumpek Uye bisa kami tambahkan pertunjukan lainnya Untuk wisatawan,” imbuhnya.

Untuk diketahui pula, pelaksanaan upacara Tumpek Markas Hingga DTW Uluwatu bisa juga disebut sebagai atraksi wisata tambahan yang mampu Memikat perhatian wisatawan. Inipun Menyambut sambutan antusias Di seorang Selebriti Instagram bernama Ida Ayu Rajarani Cempaka.

“Ini pertama kalinya saya Merasakan event Tumpek Markas (Hingga Uluwatu). Dan ternyata ini sangat seru. Saya tidak sabar memberi tahu dunia mengenai upacara satu ini. Rasanya benar-benar menyatu Di alam, tanpa batas Di manusia Di hewan,” singkat perempuan yang akrab disapa Kak King itu. (adi)

Para pengunjung DTW Uluwatu asik Merasakan monyet-monyet menyantap buah Ke gebogan yang disajikan serangkaian perayaan Tumpek Markas.

Artikel ini disadur –>Wartabalionline.com Indonesia: Tumpek Markas Hingga DTW Uluwatu, Selain Sajikan Dua Gebogan Buah, Juga Dihiasi Pementasan 100 Penari Pendet