Ungkapan Permisi Di Bahasa Jawa Beserta Contoh Penggunaan Sehari-hari


Solo

Ada berbagai hal Memikat yang bisa ditemukan Di seseorang mempelajari atau sekadar mendengar ucapan Di bahasa Jawa. Salah satunya adanya ungkapan permisi Di bahasa Jawa yang ternyata punya berbagai macam istilah.

KBBI mendefinisikan permisi Ke Di bahasa Indonesia sebagai izin atau perkenan. Permisi juga dapat diartikan sebagai minta maaf, minta atau mohon diri. Ada berbagai fungsi ungkapan kata permisi yang berkaitan Bersama aspek kehidupan sehari-hari.

Seperti dijelaskan Di Literatur ‘Mari Belajar Bahasa Indonesia’ Dari Dorotea Moni Stelmachowska, SPd, MA, setidaknya ada tiga fungsi ungkapan permisi Ke Umumnya. Pertama, ungkapan permisi dapat digunakan Di seseorang ingin bertanya sesuatu kepada orang yang tidak dikenalnya.


Lalu kedua, ungkapan permisi juga berfungsi Di ada yang Lagi duduk atau berdiri bersama-sama, lalu ada seseorang yang ingin pergi Melewati atau melewatinya. Terakhir, ungkapan permisi juga diperlukan Di seseorang Akansegera memasuki suatu ruangan atau pintu.

Sama halnya Bersama bahasa Indonesia, Ke Di bahasa Jawa juga terdapat ungkapan permisi yang digunakan Di keseharian. Uniknya, kata permisi Di bahasa Jawa justru beragam bentuknya. Seperti apa? Simak ulasan informasinya.

Ungkapan Permisi Di Bahasa Jawa

Ungkapan permisi Ke Di bahasa Jawa sering kali berfungsi makna serupa Bersama maaf. Salah satu ungkapan permisi Di bahasa Jawa yang begitu populer adalah nuwun sewu. Ke Di Literatur ‘Kamus Basa Jawa (Jawa-Indonesia, Indonesia-Jawa)’ karya Nursam Windarti, SS, dapat diketahui nuwun sewu Memiliki arti permisi.

Justru kata nuwun sendiri Memiliki makna sebagai permisi atau terima kasih. Serupa Bersama penjelasan Ke Di publikasi berjudul ‘Filosofi Nuwun Sewu sebagai Pedoman Kehidupan Di Mencegah Tindak Tindak Kekerasan’ Dari Sukron Mazid, dkk., kata nuwun berarti permisi. Menariknya, kata nuwun ini dapat berdampingan Bersama kata lainnya yang Ke akhirnya Memiliki makna yang sama, yaitu permisi. Berikut kata yang dimaksud:

1. Kula Nuwun

Frasa kula nuwun Memiliki makna permisi. Biasanya frasa ini diucapkan Dari Komunitas Jawa Di hendak berkunjung Hingga Tempattinggal orang lain. Tepat Sebelumnya masuk Hingga Di Tempattinggal atau bangunan maupun mengetuk pintu, umumnya seseorang Akansegera berkata, “kula nuwun”.

Frasa yang satu ini sekaligus menandai kehadiran seseorang. Di terdengar frasa kula nuwun diucapkan, maka tandanya ada seseorang yang datang berkunjung. Hal ini telah mengakar Ke Ditengah-Ditengah Komunitas Jawa yang menjadikannya tidak hanya sebagai kebiasaan saja, tapi juga ciri khas yang Bisa Jadi tidak dapat dijumpai Ke Lokasi lain.

2. Nuwun Sewu

Serupa halnya Bersama kula nuwun, frasa nuwun sewu juga berarti permisi. Tetapi demikian, fungsinya berbeda Bersama kula nuwun. Kalau kula nuwun biasanya digunakan Di seseorang hendak berkunjung atau menandakan kehadiran seseorang, nuwun sewu diucapkan sebagai bentuk sopan santun dan kerendahan hati.

Mengapa demikian? Ini dikarenakan nuwun sewu diucapkan Di seseorang hendak melewati orang lain. Tidak jarang frasa nuwun sewu juga digunakan Dari orang yang lebih muda yang berjalan Melewati orang yang lebih tua Bersama dirinya yang Lagi duduk. Hal tersebut membuat frasa nuwun sewu juga dimaknai sebagai kerendahan hati yang mencerminkan sifat tidak sombong atau angkuh.

Selain frasa kula nuwun dan nuwun sewu, ada juga sebuah kata yang tidak terlepas Di Kebiasaan Global Komunitas Jawa. Kata yang dimaksud berbunyi amit. Ke Di Literatur ‘Literatur Saku Kebiasaan Global dan Bahasa Jawa Dialek Tengger’ karya Sony Sukmawan, dkk., kata amit Memiliki makna yang sama seperti kula nuwun atau nuwun sewu, yaitu amit.

Kendati begitu, fungsinya hampir mirip seperti nuwun sewu. Alasannya Sebab kata amit digunakan Di seseorang lewat Ke Di orang-orang yang seumuran atau lebih akrab. Biasanya kata amit digunakan Di mereka melewati seseorang yang Lagi Di Situasi duduk.

Lalu ada jenis ungkapan permisi berupa nderek langkung. Dijelaskan Di Studi ‘Penggunaan Ragam Bahasa Jawa Ke Tempattinggal Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Dabag, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (Kajian Sosiaolinguistik)’ Dari Linda Anjani, frasa nderek langkung termasuk fungsi interaksional Di hal mengucapkan permisi.

Biasanya frasa tersebut digunakan Sebagai tingkat tutur krama. Artinya, nderek langkung diucapkan Dari orang yang lebih muda kepada yang lebih tua. Ini digunakan Di orang tersebut melewati Di Tempattinggal atau lewat persis Ke Di orang yang lebih tua.

Contoh Penggunaan Ungkapan Permisi Di Bahasa Jawa

Nah, Sesudah memahami adanya beberapa ungkapan permisi Di bahasa Jawa, saatnya Sebagai membaca contohnya secara langsung. Terdapat contoh penggunaan tiga ungkapan permisi, yaitu kula nuwun, nuwun sewu, dan amit. Sebagai lebih jelasnya, berikut contoh kalimat lengkap Bersama terjemahan Di bahasa Indonesia.

Contoh Penggunaan Ungkapan Permisi Kula Nuwun

  1. Kula nuwun pakde, wonten griya mboten?
    (Permisi pakde, Ke Tempattinggal atau tidak?)
  2. Kula nuwun mbok, saged kula tumbas sayur?
    (Permisi mbok, bisa saya membeli sayur?)
  3. Kula nuwun bu guru, kula ajeng mlebet.
    (Permisi bu guru, saya izin masuk)
  4. Kula nuwun, kula ajeng wonten wingking.
    (Permisi, saya mau Hingga Di (kamar mandi)
  5. Kula nuwun, kula badhe silaturahmi.
    (Permisi, saya ingin bersilaturahmi)

Contoh Penggunaan Ungkapan Permisi Nuwun Sewu

  1. Nuwun sewu mbak, kula langkung rumiyin.
    (Permisi mbak, saya mendahului dulu)
  2. Nuwun sewu, kula medal rumiyin.
    (Permisi, saya pergi dahulu)
  3. Nuwun sewu pak RT menawi ganggu.
    (Maaf pak RT, kalau mengganggu)
  4. Nuwun sewu mas, kula mboten saget nampi.
    (Maaf mas, saya belum bisa menerimanya)
  5. Nuwun sewu bu, niki kula nitip kagem Rini.
    (Maaf bu, ini saya nitip Sebagai Rini)

Contoh Penggunaan Ungkapan Permisi Amit

  1. Amit mbak, aku muleh dhisik ya.
    (Permisi mbak, saya pulang duluan ya)
  2. Amit lur, aku telponan.
    (Permisi lur, aku teleponan)
  3. Amit Dit, aku lewat dilit ya.
    (Permisi Dit, aku lewat sebentar ya)
  4. Amit, aku mlebu kamar dhisik.
    (Permisi, aku masuk kamar dahulu)
  5. Amit le, tak parkir Kendaraan Bermotor Roda Dua kene sek.
    (Permisi le, aku parkir Kendaraan Bermotor Roda Dua Ke sini dulu)

Contoh Penggunaan Ungkapan Permisi Nderek Langkung

  1. Nderek langkung nggih, mbah.
    (Permisi ya, mbah)
  2. Bu, nderek langkung, kula bikak lawang rumiyin.
    (Bu, permisi, saya buka pintunya terlebih dahulu)
  3. Nderek langkung, bade langkung sekedap.
    (Permisi, mau mendahului sebentar)
  4. Budhe, nderek langkung kula pamit wonten pasar nggih.
    (Bude, permisi saya pamit Hingga pasar ya)
  5. Nderek langkung nggih paklik, kula badhe mlebet griya.
    (Permisi paman, saya masuk Hingga Tempattinggal)

Itulah tadi pembahasan mengenai ungkapan permisi Di bahasa Jawa lengkap Bersama contoh penggunaannya sehari-hari. Semoga informasi ini mampu menambah wawasan Terbaru Bagi detikers, ya.

Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Ungkapan Permisi Di Bahasa Jawa Beserta Contoh Penggunaan Sehari-hari