Klaten –
Kearifan Lokal Sadranan setiap bulan Syaban atau Ruwah kalender Jawa Di beberapa Daerah Di Kabupaten Klaten berlangsung khidmat dan meriah. Warga berebut sajian Konsumsi yang sudah didoakan.
Seperti Di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, ratusan warga Dari siang keluar Tempattinggal beramai-ramai. Warga Ke makam Dusun Sidomulyo sambil membawa tenong (wadah Konsumsi Untuk anyaman bambu) berisi nasi, lauk, buah, jajan pasar, dan lainnya.
Setiba Di Di makam tenong dijajar Di kanan kiri jalan. Sesepuh desa Lalu berdoa dan Sebelumnya doa selesai warga yang sudah tidak sabar mulai berebut sajian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambil membawa wadah, warga Membahas sajian Untuk tenong milik warga lainnya. Rebutan sajian yang disukai pun berlangsung meriah dan Setelahnya dapat dibawa pulang Sebelumnya azan Zuhur berkumandang.
“Peristiwa hari ini Kearifan Lokal nyadran 20 (tanggal Jawa bulan Ruwah) yang diselenggarakan setiap tahun menjelang bulan Ramadan. Hari ini 4 dusun yang nyadran,” kata Kades Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Desy Harini kepada detikJateng, Rabu (19/2/2025) siang.
Warga berziarah Di makam terdampak proyek tol Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
|
Desy menjelaskan nyadran digelar Untuk melestarikan Kekayaan Budaya Dunia Jawa yang intinya bersedekah dan mendoakan leluhur. Di Samping Itu memupuk kebersamaan dan berdoa bersama Untuk keselamatan.
“Di Samping Itu berdoa meminta keberkahan dan keselamatan kepada Allah SWT. Nasi, lauk, buah, jajanan Setelahnya didoakan diperebutkan bersama,” katanya.
Wuryanto, panitia nyadran setempat mengatakan setiap Tempattinggal membawa tenong berisi Konsumsi lengkap. Jumlahnya tahun ini Disekitar 235 tenong.
“Ini Untuk nguri-uri Kekayaan Budaya Dunia Jawa, memohon ampunan kepada Allah SWT Untuk para leluhur, berdoa Untuk keberkahan warga. Ada kurang lebih 235 tenong,” kata Wuryanto.
Di kampung sebelah Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom warga juga nyadran Di membawa Konsumsi Ke teras masjid Untuk didoakan dinikmati bersama. Setelahnya itu warga berziarah Ke makam.
Bingung Cari Makam Leluhur
Warga luar desa yang melanjutkan berziarah Ke makam masih ada warga yang kebingungan mencari kuburan kerabatnya. Sebab makam Di Dusun Pasekan direlokasi Lantaran terdampak proyek Tol Jogja-Solo.
“Yang makam ini kan kena proyek tol, tadi sempat nyari-nyari. Dulu kan Di tepi sungai, akhirnya ketemu,” ungkap Lasmuri seorang peziarah kepada detikJateng.
Di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom suasana serupa nyadran terlihat. Ratusan warga Melakukan doa Di masjid Lalu saling berkunjung dan berziarah.
“Ziarah Ke makam Mutakhir Setelahnya Peristiwa Di masjid selesai Lantaran makam lama kena tol. Ini yang pulang keluarga Untuk Semarang, Jakarta, Surabaya ada,” kata tokoh Kelompok setempat, Fauzan kepada detikJateng.
Sambil Itu Di Dusun Sagi, Desa Cokro, Kecamatan Tulung, warga juga berziarah Lalu nyadran Di kompleks makam. Setelahnya didoakan Konsumsi Di lauk 90 ingkung dan buah dinikmati bersama.
“Ini tadi Disekitar 90 ingkung ayam. Setelahnya doa Lalu dinikmati bersama,” ungkap Robani, staf kecamatan yang diundang kepada detikJateng.
(apl/aku)
Artikel ini disadur –> detik.com Indonesia News: Warga Klaten Bingung Cari Makam Leluhur Usai Sadranan, Ternyata…